Jokowi dan Rommy Kompak Bicara Islam Moderat
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy memberikan sambutan dalam pembukaan Pelatihan Kader Ulama XII di Pendidikan Kader Ulama di Gedung Tegar Beriman, Kompleks Pemda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018).Jokowi dan Romahurmuziy menyinggung tentang perlunya menjaga dan mengembangkan Islam Moderat di Indonesia.
Rommy, begitu Romahurmuziy biasa disapa menyebutkan umat Islam diciptakan untuk menjadi umat di tengah agar bisa menjadi saksi atas seluruh umat manusia.
Menurut dia, menjadi berada di tengah atau moderat ini penting agar bisa berbuat adil kepada golongan lain dan tidak mudah menyalahkan.
Islam di Indonesia, lanjut Rommy, sejak awal memang disebarkan dengan cara moderat. Hal ini terlihat dari dakwah para wali. Dari namanya saja mereka menyebut diri sebagai sunan yang berasal dari kata Susuhunan dalam bahasa Jawa.
“Dalam menyebarkan Islam, para sunan memperhatikan adat istiadat setempat. Tidak heran jika misalnya Sunan Kudus memuliakan sapi yang dianggap suci oleh masyarakat yang saat iti mayoritas beragama Hindu,” jelas Rommy.
Bukan hanya di Jawa, cara moderat ini bisa dilakukan di semua daerah. Seperti Sunda, Sumatera dan Sementara itu Jokowi dalam sambutannya menyebutkan bahwa Indonesia berpenduduk lebih dari 260 juta jiwa mayoritas beragama Islam. Namun di sisi lain, Indonesia sangat beragam. Ini terlihat dari adanya ribuan pulau dan ribuan bahasa lokal serta budaya yang berkembang.
Di tengah keberagaman itu, Islam tetap berkembang dengan baik dan memiliki corak yang khas dibanding banyak negara Islam.“Dalam berbagai pertemuan internasional saya selalu menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia. Ini saya sampaikan karena banyak yang tidak tahu,” kata Jokowi.
Kekhasan Islam Indonesia yang moderat menurut Jokowi membuat umat Islam Indonesia sering menjadi penengah saat ada konflik umat Islam di dunia.
Rommy, begitu Romahurmuziy biasa disapa menyebutkan umat Islam diciptakan untuk menjadi umat di tengah agar bisa menjadi saksi atas seluruh umat manusia.
Menurut dia, menjadi berada di tengah atau moderat ini penting agar bisa berbuat adil kepada golongan lain dan tidak mudah menyalahkan.
Islam di Indonesia, lanjut Rommy, sejak awal memang disebarkan dengan cara moderat. Hal ini terlihat dari dakwah para wali. Dari namanya saja mereka menyebut diri sebagai sunan yang berasal dari kata Susuhunan dalam bahasa Jawa.
“Dalam menyebarkan Islam, para sunan memperhatikan adat istiadat setempat. Tidak heran jika misalnya Sunan Kudus memuliakan sapi yang dianggap suci oleh masyarakat yang saat iti mayoritas beragama Hindu,” jelas Rommy.
Bukan hanya di Jawa, cara moderat ini bisa dilakukan di semua daerah. Seperti Sunda, Sumatera dan Sementara itu Jokowi dalam sambutannya menyebutkan bahwa Indonesia berpenduduk lebih dari 260 juta jiwa mayoritas beragama Islam. Namun di sisi lain, Indonesia sangat beragam. Ini terlihat dari adanya ribuan pulau dan ribuan bahasa lokal serta budaya yang berkembang.
Di tengah keberagaman itu, Islam tetap berkembang dengan baik dan memiliki corak yang khas dibanding banyak negara Islam.“Dalam berbagai pertemuan internasional saya selalu menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia. Ini saya sampaikan karena banyak yang tidak tahu,” kata Jokowi.
Kekhasan Islam Indonesia yang moderat menurut Jokowi membuat umat Islam Indonesia sering menjadi penengah saat ada konflik umat Islam di dunia.
(dam)