Soal Pidato Jokowi, Mendagri: Tolong Didengar Secara Utuh

Senin, 06 Agustus 2018 - 15:28 WIB
Soal Pidato Jokowi,...
Soal Pidato Jokowi, Mendagri: Tolong Didengar Secara Utuh
A A A
JAKARTA - Pernyataan atau pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat umum dengan kelompok relawan di Sentul Bogor pada Sabtu (4/8/2018) lalu menuai polemik di tengah masyarakat.

Saat itu Jokowi sempat melontarkan pernyataan kepada relawan agar jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, dan jangan membangun fitnah. Jokowi juga mengajak relawan agar tidak mencela, tidak menjelekkan orang lain, tetapi kalau diajak 'berantem' harus berani.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta kepada semua pihak termasuk yang mempersoalkan pidato tersebut agar menyimak secara utuh.

"Tolong didengar secara utuh pidato Bapak Presiden. Kalau didengar untuh dan jernih tidak (mengarah ke kekerasan)," ujar Tjahjo usai mengecek persiapan pendaftaran capres dan cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Tafsir senada juga sebelumnya disampaikan Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo. Johan menganggap, bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi lebih kepada kata kiasan.

Bakal calon legislatif DPR RI asal PDIP itu menilai, pernyataan Jokowi jika disimak dari awal maka tak memiliki arti kelahi secara fisik. Karenanya, mantan Juru Bicara KPK ini juga menolak jika pidato tersebut mengandung unsur provokatif.

"Saya kira nggak (provokatif). Jangan berantem diartikan fisik. Sebelum bicara itu, Pak Presiden pesan jangan fitnah dan lain sebagainya," ujar Johan usai mengikuti pembekalan bacaleg PDIP di Hotel Mercure 5 Agustus kemarin.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1192 seconds (0.1#10.140)