'Berdarah Biru' NU, Rommy Tinggal Butuh Dukungan Parpol Pendukung Jokowi

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 18:47 WIB
Berdarah Biru NU, Rommy...
'Berdarah Biru' NU, Rommy Tinggal Butuh Dukungan Parpol Pendukung Jokowi
A A A
JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) memiliki sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019. Ada Ketua Umum PPP M Romahurmuziy (Rommy), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin, dan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD.

Ketua Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jawa Timur Mas’ud Sa’id menyebutkan, salah satu tokoh yang menarik dibicarakan adalah Rommy. Dari sisi ke-NU-an, Gus Rommy menurutnya tidak perlu diragukan lagi.

Selain berasal dari trah ‘biru’ NU, ia juga mempunyai kemampuan keislaman yang diakui. “PPP itu NU. Kedua orang tua Gus Rommy itu NU. Ayahnya seorang guru besar ilmu hukum. Kakeknya orang NU kelas nasional. Dan ia keturunan KH Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU,” kata Mas’ud, Jumat (3/8/2018).

Guru Besar Unisma Malang ini juga mengakui Gus Rommy memiliki kemampuan di bidang keislaman yang ulung. Ia sudah akrab dengan kitab-kitab yang banyak dibaca oleh kalangan NU. “Ngajinya kuat. Penguasaan kitabnya bagus,” ujarnya.

Namun untuk mengurus negara, menurut Mas’ud, tidak cukup dengan pandai membaca kitab. Gus Rommy juga mempunyai kemampuan teknokrasi. Ia mempunyai kemampuan analitik jitu dan seorang problem solver.

“Dalam mengurus negara perlu kemampuan dalam memutuskan masalah dengan cepat dan tepat. Itu ia bisa kuasai walaupun usianya paling muda diantara nama bakal Cawapres yang saat ini disebutkan,” jelasnya.

Saat ini yang menjadi tantangan Gus Rommy untuk menjadi cawapres Jokowi adalah restu dari partai pendukung lainnya. Karena bagaimanapun, semua partai harus sepakat pada nama yang akan dipilih Jokowi sebagai cawapres.

“Gus Rommy mempunyai kedekatan yang luar biasa dengan Jokowi, karena dari beberapa syarat, akhirnya yang menentukan adalah Presiden itu sendiri, yang tentunya dengan mempertimbangkan beberapa aspek,” tandasnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5668 seconds (0.1#10.140)