Jelang Asian Games, 37 Terduga Teroris Ditangkap
A
A
A
BANDUNG - Menjelang penyelenggaraan pesta olahraga Asia, Asian Games XVIII/2018, Polda Jabar dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap para terduga anggota jaringan teroris di Jawa Barat.
Sejak tiga bulan terakhir, sebanyak 37 orang terduga anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Jabar diringkus. Mereka ditangkap di sejumlah daerah antara lain Indramayu, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, dan Kota Bandung.
"Ini untuk antisipasi. Kami proaktif melakukan kegiatan antiteror. Sampai saat ini kami telah menangkap sel-sel jaringan JAD yang berpotensi melakukan aksi teror. Kurang lebih, 37 orang sudah kami tangkap di Jabar, seperti Tasikmalaya, Bandung, Subang, Cirebon, dan Indramayu," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto usai memimpin Apel gelar pasukan Operasi Among Raga Lodaya 2018 untuk pengamanan Asian Games XVIII/2018 di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (3/8/2018).
Selain terorisme, kata Agung, Polda Jabar juga mengantisipasi kejahatan jalanan, terutama pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Sejak Juni hingga saat ini, sambung Agung, sudah 250 tersangka ditahan dan diproses hukum. “Para preman dirazia. Mereka kami catat identitas, difoto, dan diambil sidik jarinya. Mudah-mudahan yang diamankan itu bukan pelaku kriminal," tandasnya.
Personel keamanan yang terlibat dalam pengamanan Asian Games 2018 di Jawa Barat sebanyak 10.188 orang, yang terdiri atas 1.400 personel TNI, 7.900 Polri, dan dari Satpol PP, Dinas Damkar, Basarnas, dan lain-lain.
Agung memastikan pelaksanaan Asian Games, terutama beberapa cabang olahraga di Jabar berlangsung aman. "Insya Allah aman," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat memberikan informasi kepada petugas jika mengetahui hal-hal mencurigakan. Agung pun menegaskan polisi segera ambil langkah penegakan hukum sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Mari kita menjadi tuan rumah yang ramah dan menjamin bahwa Asian Games khususnya di Jabar aman. Pesta olahraga ini diharapkan dapat menambah kesejahteraan masyarakat karena akan datang tamu dari berbagai negara. Para wisatawan bertambah, tingkat kehidupan juga meningkat. Mudah mudahan seperti itu," tuturnya.
Agung menuturkan, proses pengamanan ini dimulai dari perencanaan dengan menggelar berbagai rapat. Kemudian bersama TNI dan dinas terkait, Polda Jabar meninjau semua venue di Jabar yang akan digunakan saat Asian Games 2018. Seperti sepak bola di Stadion Pakansari Bogor, Patriot Kota Bekasi, Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, dan si Jalak Harupat.
Kemudian, venue paragliding di Puncak Bogor, balap sepeda (road race, cross country, dan downhill) di Subang-Karawang, dan kano slalom di Bendungan Rentang, Jatitujuh, Majalengka.
Selain saat Asian Games berlangsung, ungkap Kapolda, Polda Jabar juga akan mengamankan pelaksanaan kirab obor Asian Games 2018. Pada 10 Agustus 2018, obor diarak dari Purwakarta ke Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
“Agar personel mudah berkomunikasi dengan para atlet dari berbagai negara, mereka dilatih bahasa Inggris. Jadi untuk conversation. Semua (personel) yang ada di lapangan terutama di venue-venue, dan hotel, mereka harus mengerti percakapan yang mudah. Misalnya, tanya alamat, di mana kantor polsi. Kurang lebih ada 1.000 personel yang ditempatkan di venu-venue itu,” ungkap Agung.
Sejak tiga bulan terakhir, sebanyak 37 orang terduga anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Jabar diringkus. Mereka ditangkap di sejumlah daerah antara lain Indramayu, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, dan Kota Bandung.
"Ini untuk antisipasi. Kami proaktif melakukan kegiatan antiteror. Sampai saat ini kami telah menangkap sel-sel jaringan JAD yang berpotensi melakukan aksi teror. Kurang lebih, 37 orang sudah kami tangkap di Jabar, seperti Tasikmalaya, Bandung, Subang, Cirebon, dan Indramayu," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto usai memimpin Apel gelar pasukan Operasi Among Raga Lodaya 2018 untuk pengamanan Asian Games XVIII/2018 di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (3/8/2018).
Selain terorisme, kata Agung, Polda Jabar juga mengantisipasi kejahatan jalanan, terutama pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Sejak Juni hingga saat ini, sambung Agung, sudah 250 tersangka ditahan dan diproses hukum. “Para preman dirazia. Mereka kami catat identitas, difoto, dan diambil sidik jarinya. Mudah-mudahan yang diamankan itu bukan pelaku kriminal," tandasnya.
Personel keamanan yang terlibat dalam pengamanan Asian Games 2018 di Jawa Barat sebanyak 10.188 orang, yang terdiri atas 1.400 personel TNI, 7.900 Polri, dan dari Satpol PP, Dinas Damkar, Basarnas, dan lain-lain.
Agung memastikan pelaksanaan Asian Games, terutama beberapa cabang olahraga di Jabar berlangsung aman. "Insya Allah aman," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat memberikan informasi kepada petugas jika mengetahui hal-hal mencurigakan. Agung pun menegaskan polisi segera ambil langkah penegakan hukum sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Mari kita menjadi tuan rumah yang ramah dan menjamin bahwa Asian Games khususnya di Jabar aman. Pesta olahraga ini diharapkan dapat menambah kesejahteraan masyarakat karena akan datang tamu dari berbagai negara. Para wisatawan bertambah, tingkat kehidupan juga meningkat. Mudah mudahan seperti itu," tuturnya.
Agung menuturkan, proses pengamanan ini dimulai dari perencanaan dengan menggelar berbagai rapat. Kemudian bersama TNI dan dinas terkait, Polda Jabar meninjau semua venue di Jabar yang akan digunakan saat Asian Games 2018. Seperti sepak bola di Stadion Pakansari Bogor, Patriot Kota Bekasi, Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, dan si Jalak Harupat.
Kemudian, venue paragliding di Puncak Bogor, balap sepeda (road race, cross country, dan downhill) di Subang-Karawang, dan kano slalom di Bendungan Rentang, Jatitujuh, Majalengka.
Selain saat Asian Games berlangsung, ungkap Kapolda, Polda Jabar juga akan mengamankan pelaksanaan kirab obor Asian Games 2018. Pada 10 Agustus 2018, obor diarak dari Purwakarta ke Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
“Agar personel mudah berkomunikasi dengan para atlet dari berbagai negara, mereka dilatih bahasa Inggris. Jadi untuk conversation. Semua (personel) yang ada di lapangan terutama di venue-venue, dan hotel, mereka harus mengerti percakapan yang mudah. Misalnya, tanya alamat, di mana kantor polsi. Kurang lebih ada 1.000 personel yang ditempatkan di venu-venue itu,” ungkap Agung.
(dam)