PB PMII Perkenalkan Islam Indonesia di Kancah Internasional
A
A
A
JAKARTA - Salah Satu misi besar Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) adalah memperkenalkan Islam Indonesia pada dunia Internasional.
Islam Indonesia memiliki nuansa yang ramah dan menjadi rahmah bagi sekalian alam. Demikian disampaikan Ketua Umum PB PMII, Agus Mulyono Herlambang di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Dia mengatakan, langkah pertama dalam melakukan gerakan tersebut adalah membentuk Pengurus Cabang Internasional PMII (PCI PMII) di berbagai negara seperti Maroko, Korea Selatan, dan Jerman.
"Melalui PMII Cabang Internasional kita perkenalkan kepada dunia wajah Islam yang santun dan menyejukkan," ujarnya.
Menurutnya, pembentukan PCI PMII di berbagai negara adalah cara untuk mempermudah PMII dalam menyebarkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah, yang diyakini mampu menjadi spirit perdamaian dunia.
"Bulan ini (Agustus) kita dirikan PCI Maroko. Maroko adalah negara pertama yang akan menyambut dan menjadi saksi sejarah. Dengan dukungan dan doa seluruh kader dan alumni, dalam hitungan hari cita-cita itu akan menjadi nyata," ungkapnya.
Agus mengatakan, PMII sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia akan menjadi garis terdepan dalam membumikan nilai Islam yang damai, toleran, dan moderat.
Tak hanya menjadi garis terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), menurutnya, PMII juga siap menjadi garis terdepan dalam menularkan nilai-nilai Islam Indonesia di kancah internasional.
"Islam Indonesia adalah Islam yang damai, toleran, dan moderat. Nilai-nilai seperti ini harus kita perkenalkan dan kita tularkan pada Negara-negara lain," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Ketua Bidang Hubungan Internasional PB PMII, Ahmad Romzi mengatakan, PB PMII akan melebarkan sayap di kancah internasional melalui program globalizing PMII.
Melalui program tersebut, PB PMII akan berbagi pengetahuan kepada mahasiswa asal Indonesia di berbagai Negara terkait wacana kebangsaan, nilai-nilai Islam Indonesia, keterlibatan sosial serta penjelasan tentang direktori Milenial Muslim Indonesia.
"Melalui globalizing PMII ini harapannya, mahasiswa Indonesia di luar negeri turut berperan aktif dalam merawat tradisi Islam Indonesia dan tetap kembali ke Indonesia. Dan saat kembali ke Indonesia, mereka juga berperan aktif memajukan bangsa," ujar Romzi.
Islam Indonesia memiliki nuansa yang ramah dan menjadi rahmah bagi sekalian alam. Demikian disampaikan Ketua Umum PB PMII, Agus Mulyono Herlambang di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Dia mengatakan, langkah pertama dalam melakukan gerakan tersebut adalah membentuk Pengurus Cabang Internasional PMII (PCI PMII) di berbagai negara seperti Maroko, Korea Selatan, dan Jerman.
"Melalui PMII Cabang Internasional kita perkenalkan kepada dunia wajah Islam yang santun dan menyejukkan," ujarnya.
Menurutnya, pembentukan PCI PMII di berbagai negara adalah cara untuk mempermudah PMII dalam menyebarkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah, yang diyakini mampu menjadi spirit perdamaian dunia.
"Bulan ini (Agustus) kita dirikan PCI Maroko. Maroko adalah negara pertama yang akan menyambut dan menjadi saksi sejarah. Dengan dukungan dan doa seluruh kader dan alumni, dalam hitungan hari cita-cita itu akan menjadi nyata," ungkapnya.
Agus mengatakan, PMII sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia akan menjadi garis terdepan dalam membumikan nilai Islam yang damai, toleran, dan moderat.
Tak hanya menjadi garis terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), menurutnya, PMII juga siap menjadi garis terdepan dalam menularkan nilai-nilai Islam Indonesia di kancah internasional.
"Islam Indonesia adalah Islam yang damai, toleran, dan moderat. Nilai-nilai seperti ini harus kita perkenalkan dan kita tularkan pada Negara-negara lain," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Ketua Bidang Hubungan Internasional PB PMII, Ahmad Romzi mengatakan, PB PMII akan melebarkan sayap di kancah internasional melalui program globalizing PMII.
Melalui program tersebut, PB PMII akan berbagi pengetahuan kepada mahasiswa asal Indonesia di berbagai Negara terkait wacana kebangsaan, nilai-nilai Islam Indonesia, keterlibatan sosial serta penjelasan tentang direktori Milenial Muslim Indonesia.
"Melalui globalizing PMII ini harapannya, mahasiswa Indonesia di luar negeri turut berperan aktif dalam merawat tradisi Islam Indonesia dan tetap kembali ke Indonesia. Dan saat kembali ke Indonesia, mereka juga berperan aktif memajukan bangsa," ujar Romzi.
(maf)