PKPU Human Initiative Kirim Tim Emergency Relief ke Laos
A
A
A
JAKARTA - PKPU Human Initiative mengirimkan salah satu Tim Emergency Relief ke Laos yang dilanda banjir bandang, Sabtu (28/7/2018). Dia adalah Muhammad Jawad (30) yang diberangkatkan untuk menjalankan program bantuan kemanusiaan bagi korban terdampak banjir bandang.
Program tersebut merupakan kerja sama berbagai pihak, di antaranya Pemerintah dan Organisasi Masyarakat sipil lainnya. Sebelumnya pada Jumat (27/7/2018) kemarin, Tim Kemanusiaan PKPU Human Initiative, Jumarsono, dan Muhammad Jawad, sudah mengikuti rapat koordinasi.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Deni Abdi, Biro Kerja Sama Luar Negeri BNPB, serta Duta Besar Laos Phavanh Nuanthasing. Dalam kesempatan rapat koordinasi tersebut, PKPU Human Initiative menyampaikan rencana aksi untuk korban terdampak banjir Laos.
"Kami akan menjalankan serangkaian program bantuan untuk korban terdampak," ujar Muhammad Jawad.
Diketahui, hujan deras sebagai akibat badai tropis Son Tinh pada 18-19 Juli 2018, telah menyebabkan banjir di Provinsi Attapeu, Savanhnakhet, Khammouane, Xayabouli, Bolikhamxay, Luangprabang, Bokeo, Sekong, Xiengkhoang dan Oudomxay.
Pada 24 Juli 2018 lalu, air meluap di lokasi pembangunan PLTA Xepien Xenamnoy, sehingga menyebabkan banjir bandang di delapan desa di bagian bawah bendungan.
Banjir bandang menyebabkan kerusakan yang parah pada perumahan, properti dan mata pencaharian. Diantaranya 20 rumah rusak berat, 223, rumah rusak sedang, 14 jembatan roboh, Jalanan terendam, dan Sawah terendam.
Sementara dampak pada kehidupan manusia, banjir bandang tersebut telah menerjang 41 distrik, 357 desa, 3.747 KK yang mengakibatkan lima orang meninggal, dan 131 hilang. Lebih 324 KK (sekitar 1.494 jiwa) juga mengungsi dan tinggal di tempat pengungsian. (pkpu-hi)
"Mengingat dampak bencana yang cukup besar dan luas, Pemerintah Laos mengundang pihak internasional untuk ikut serta dalam memberikan bantuan kemanusiaan," ungkap Duta Besar Laos Phavanh Nuanthasing.
Program tersebut merupakan kerja sama berbagai pihak, di antaranya Pemerintah dan Organisasi Masyarakat sipil lainnya. Sebelumnya pada Jumat (27/7/2018) kemarin, Tim Kemanusiaan PKPU Human Initiative, Jumarsono, dan Muhammad Jawad, sudah mengikuti rapat koordinasi.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Deni Abdi, Biro Kerja Sama Luar Negeri BNPB, serta Duta Besar Laos Phavanh Nuanthasing. Dalam kesempatan rapat koordinasi tersebut, PKPU Human Initiative menyampaikan rencana aksi untuk korban terdampak banjir Laos.
"Kami akan menjalankan serangkaian program bantuan untuk korban terdampak," ujar Muhammad Jawad.
Diketahui, hujan deras sebagai akibat badai tropis Son Tinh pada 18-19 Juli 2018, telah menyebabkan banjir di Provinsi Attapeu, Savanhnakhet, Khammouane, Xayabouli, Bolikhamxay, Luangprabang, Bokeo, Sekong, Xiengkhoang dan Oudomxay.
Pada 24 Juli 2018 lalu, air meluap di lokasi pembangunan PLTA Xepien Xenamnoy, sehingga menyebabkan banjir bandang di delapan desa di bagian bawah bendungan.
Banjir bandang menyebabkan kerusakan yang parah pada perumahan, properti dan mata pencaharian. Diantaranya 20 rumah rusak berat, 223, rumah rusak sedang, 14 jembatan roboh, Jalanan terendam, dan Sawah terendam.
Sementara dampak pada kehidupan manusia, banjir bandang tersebut telah menerjang 41 distrik, 357 desa, 3.747 KK yang mengakibatkan lima orang meninggal, dan 131 hilang. Lebih 324 KK (sekitar 1.494 jiwa) juga mengungsi dan tinggal di tempat pengungsian. (pkpu-hi)
"Mengingat dampak bencana yang cukup besar dan luas, Pemerintah Laos mengundang pihak internasional untuk ikut serta dalam memberikan bantuan kemanusiaan," ungkap Duta Besar Laos Phavanh Nuanthasing.
(thm)