Pemerintah Gratiskan Biaya Badal Jamaah Meninggal

Sabtu, 28 Juli 2018 - 09:20 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Badal Jamaah Meninggal
Pemerintah Gratiskan Biaya Badal Jamaah Meninggal
A A A
MADINAH - Pemerintah membebaskan biaya badal haji bagi jamaah haji yang meninggal di Tanah Suci. Karena itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah mempersiapkan tenaga musiman (temus) untuk membadalhajikan para jamaah haji yang meninggal sebelum wukuf Arafah (Armina, Mina dan Muzdalifah).

Jamaah yang meninggal tersebut nantinya akan dibadalkan dan biayanya akan ditanggung oleh negara dalam hal ini Kementerian Agama.

Konsultan Pembimbing Ibadah Haji Daker Madinah Ahmad Kartono mengatakan, pembadalan akan dilakukan petugas yang ditunjuk oleh pemerintah dan biasanya oleh temus. Adapun tahapannya, jamaah haji yang meninggal akan didata identitasnya terlebih dahulu secara lengkap. Kemudian, PPIH Arab Saudi menunjuk beberapa orang yang biasanya dari temus, untuk membadalhajikan jamaah yang meninggal itu.

Temus yang direkrut biasanya diambilkan dari para petugas haji. Dengan begitu, identitas mereka sudah jelas dan tercatat. Satu temus akan mengerjakan haji untuk satu jamaah yang meninggal. “Jadi tidak boleh dobel. Temusnya juga harus sudah pernah berhaji,” paparnya. Setelah selesai, PPIH akan menerbitkan sertifikat badal haji dan diserahkan kepada ahli waris. “Tidak ada biayanya, ditanggung negara,” katanya.

Sementara untuk jamaah haji yang ingin membadalhajikan keluarganya, menurut Kartono, di luar kewenangan pemerintah. Namun, dia berpesan agar berhati-hati memilih orang yang akan diserahi tugas badal haji. “Harus cari orang yang amanah, sudah pernah berhaji, dan paham aturan badal haji,” katanya.

Hingga Jumat (27/7) jamaah haji yang meninggal dunia di Madinah sudah mencapai delapan orang. Hal itu didasarkan pada certificate of death (COD) yang ditandatangani petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dr Nia Soniawaty. “Jamaah kedelapan yang wafat atas nama Machyar Sahromi Muhammad Thaif,78, warga Garut, Jawa Barat, tergabung Kloter JKS-6,” terang Nia.

Almarhum didiagnosis mengalami acute myocardial infarction atau serangan jantung. “Meninggal di King Fahd Hospital pada Kamis (26/7) pukul 09.35 WAS,” ujarnya. Sebelumnya, Katio Simanjutak, 59, warga Medan jamaah kloter MES-2 meninggal dunia di Madinah pada Rabu (25/7) dan Sanusi Musthofa Khafid,73, asal SUB-06 menjadi jamaah haji keenam asal Indonesia yang wafat di Tanah Suci.

Lima jamaah lainnya adalah Sukardi Ratmo Diharjo,59, kloter JKS-1; Hadia Daeng Saming, 73, kloter 5 embarkasi Makassar; Ade Akum Dachyudi,67, kloter JKS-13, Sunarto Sueb Sahad,57, kloter 15-SOC; dan Siti Aminah Rasyip,57, asal Tegalsari, Batang, Jawa Tengah, jamaah kloter 5-SOC.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut, pemberangkatan jamaah calon haji pada musim haji 2018 berjalan relatif lebih lancar sesuai dengan rencana.

“Berlangsung lancar. Semua aktivitas pemberangkatan dari Tanah Air ke Tanah Suci berlangsung dengan baik sebagaimana rencana,” katanya saat menghadiri seminar nasional dan peresmian perubahan status STAIN Kediri menjadi IAIN Kediri di Kediri, Jawa Timur, Kamis (27/7). (Okezone)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5482 seconds (0.1#10.140)