Cendekiawan Muslim Mumpuni, Din Dinilai Cocok Dampingi Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Jaringan Matahari mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di Pilpres 2019. Dorongan Jaringan Matahari didasarkan pada beberapa alasan, salah satunya Din dianggap mampu menangkis isu berbasis Islam yang beberapa waktu terakhir menyerang pemerintah.
Koordinator Nasional Jaringan Matahari, Sutia Budi mengatakan Din Syamsuddin adalah tokoh agama, akademisi, pemikir politik Islam modern, aktivis dialog dan perdamaian dunia yang konsisten untuk menyuarakan Islam sebagai washatiyyah (jalan tengah).
Sutia meyakini, sebagai cendekiawan muslim, Din mampu menjembatani kepentingan umat dengan pemerintah. "Sebagai tokoh Islam jalan tengah, kami menilai Pak Din cocok menjadi pendamping Jokowi," ujar Sutia dalam diskusi bertajuk Mengapa Din Syamsuddin? Menimbang Din Syamsuddin Sebagai Cawapres Jokowi di Cikini, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Tak hanya dinilai mampu menjembatani kepentingan umat Islam, Sutia menilai Din memiliki pergaulan sangat luas baik di kancah nasional maupun internasional. Di tingkat nasional, Din diterima oleh kalangan lintas batas agama dan peradaban.
Dalam kancah internasional, Din menjabat sebagai President of Asian Conference of Religions for Peace (ACRP) yang berpusat di Tokyo, Co-President World Conference on Religions for Peace (WCRP) yang berpusat di New York, Anggota Aliansi Strategis Rusia-Dunia Islam, serta Chairman of World Peace Forum.
Luasnya pergaulan serta kemampuan komunikasi lintas batas ini yang menjadikan Presiden Jokowi memberi tugas kepada Din menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP).
"Tugas negara ini dapat dijalankan dengan sangat baik oleh Din Syamsuddin yang ditunjukkan dengan keberhasilan menginisiasi dan menyelenggarakan KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Bogor, awal Mei lalu," kata Sutia.
Atas dasar itu, Suria menambahkan, menjadi keuntungan bagi Jokowi bila menggandeng Din Syamsuddin sebagai cawapresnya. Popularitas, kapabilitas, akseptabilitas dan elektabilitas Din yang kuat akan menjadi faktor penentu bagi kemenangan Jokowi.
"Sosok Din Syamsuddin yang mampu bekerja sama dengan semua pihak, beroreintasi problem solver dan pemersatu, menjadikan kepemimpinan negara ke depan akan dapat berjalan lebih stabil sehingga energi bangsa akan dapat difokuskan untuk membangun dan memajukan Indonesia," ucap Sutia.
Koordinator Nasional Jaringan Matahari, Sutia Budi mengatakan Din Syamsuddin adalah tokoh agama, akademisi, pemikir politik Islam modern, aktivis dialog dan perdamaian dunia yang konsisten untuk menyuarakan Islam sebagai washatiyyah (jalan tengah).
Sutia meyakini, sebagai cendekiawan muslim, Din mampu menjembatani kepentingan umat dengan pemerintah. "Sebagai tokoh Islam jalan tengah, kami menilai Pak Din cocok menjadi pendamping Jokowi," ujar Sutia dalam diskusi bertajuk Mengapa Din Syamsuddin? Menimbang Din Syamsuddin Sebagai Cawapres Jokowi di Cikini, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Tak hanya dinilai mampu menjembatani kepentingan umat Islam, Sutia menilai Din memiliki pergaulan sangat luas baik di kancah nasional maupun internasional. Di tingkat nasional, Din diterima oleh kalangan lintas batas agama dan peradaban.
Dalam kancah internasional, Din menjabat sebagai President of Asian Conference of Religions for Peace (ACRP) yang berpusat di Tokyo, Co-President World Conference on Religions for Peace (WCRP) yang berpusat di New York, Anggota Aliansi Strategis Rusia-Dunia Islam, serta Chairman of World Peace Forum.
Luasnya pergaulan serta kemampuan komunikasi lintas batas ini yang menjadikan Presiden Jokowi memberi tugas kepada Din menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP).
"Tugas negara ini dapat dijalankan dengan sangat baik oleh Din Syamsuddin yang ditunjukkan dengan keberhasilan menginisiasi dan menyelenggarakan KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Bogor, awal Mei lalu," kata Sutia.
Atas dasar itu, Suria menambahkan, menjadi keuntungan bagi Jokowi bila menggandeng Din Syamsuddin sebagai cawapresnya. Popularitas, kapabilitas, akseptabilitas dan elektabilitas Din yang kuat akan menjadi faktor penentu bagi kemenangan Jokowi.
"Sosok Din Syamsuddin yang mampu bekerja sama dengan semua pihak, beroreintasi problem solver dan pemersatu, menjadikan kepemimpinan negara ke depan akan dapat berjalan lebih stabil sehingga energi bangsa akan dapat difokuskan untuk membangun dan memajukan Indonesia," ucap Sutia.
(kri)