Jamaah Haji Diminta Fokus Beribadah
A
A
A
MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2018 meminta jamaah haji yang hari ini mulai masuk Mekkah agar fokus memanfaatkan waktu untuk ibadah.
Jamaah disarankan fokus beribadah agar tujuan utama menjalankan ibadah haji bisa terlaksana dan mabrur. “Efektif kan waktu untuk beribadah dengan sebaik-baiknya dan jaga selalu kesehatan,” imbau Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Endang Jumali saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Urusan Haji Indonesia, Al Adel, Mekkah, Arab Saudi, kemarin.
Dia mengharapkan jika ada jamaah yang ingin melakukan ziarah untuk tidak melakukannya sendirian agar tidak tersesat. Jamaah diimbau agar melakukan koordinasi dengan regu masing-masing.
Apalagi mulai hari ini, Kota Mekkah akan semakin padat seiring jamaah haji dari Madinah yang mulai berdatangan.
Rencananya sebanyak 7.331 jama ah Indonesia masuk ke Mekkah. Para jamaah yang sebelumnya telah menunaikan arbain di Masjid Nabawi, Madinah akan diangkut menggunakan 168 bus. “Empat kloter yang terdiri atas 1.596 jamaah akan berangkat perdana pada pukul 06.00 WAS,” kata Endang.
Empat kloter perdana yang berangkat dari Madinah terdiri atas kloter SUB-2 dengan 450 jamaah, kloter PDG-1 dengan 393 jamaah, kloter SOC-1 dengan 360 jamaah, dan JKG-1 dengan 393 jamaah. “Keempat kloter ini seluruhnya akan di tempatkan di Sektor XI di wilayah Jarwal,” imbuh Endang.
Kepala Seksi Transportasi Daker Madinah Sri Darfattihati menambahkan, setelah 4 kloter pertama berangkat maka disusul 5 kloter pada pukul 09.00 WAS; 2 kloter pada pukul 14.00 WAS; lalu 6 kloter pada pukul 16.00 WAS; dan 1 kloter diberangkatkan pada pukul 18.00 WAS.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, kelompok pertama perhari akan diberangkatkan pada pukul 06.00 waktu setempat dan terakhir pukul 18.00. “Kita akan memberangkatkan dari Madinah sebanyak 168 armada untuk 18 kloter,” kata Subhan di Madinah kemarin.
Masing-masing dari 1.400 bus tersebut akan tiga kali meng antarkan jamaah dari Madinah ke Mekkah. Bus-bus tersebut kebanyakan buatan China dengan usia operasi paling lama lima tahun. Bus-bus tersebut berkapasitas tempat duduk antara 42-49 kursi.
Di bagian depan dan tengah bus, dari langit-langit bus menggantung layar televisi. Tiap-tiap tempat duduk dilengkapi sabuk pengaman dan colokan USB untuk mengisi baterai gawai masing-masing penumpang. Kabin di bus luasnya mirip dengan kabin pesawat.
Di masing-masing bus, tersedia lemari es berisi minuman gratis untuk jamaah. Tiap-tiap bus juga dilengkapi pemantau berbasis GPS agar bisa diketahui keberadaannya. Masing-masing kelompok jamaah per bus akan ditemani pembimbing ibadah dan tenaga kesehatan.
Skenario pem berangkatannya, kata Subhan, akan dimulai dengan kedatangan bus ke hotel-hotel jamaah pada tiga jam sebelum pemberangkatan. Setelah itu, pada dua jam sebelum keberangkatan, pengangkutan barang dan koper-koper jamaah dimulai.
Satu jam sebelum pemberangkatan, jamaah didorong masuk ke bus masing-masing. Kurang dari 15 menit, jama ah diminta mengecek kelengkapan dokumen seperti paspor dan visa terlebih dahulu. Selepas itu, pada pukul 06.00 jamaah kelompok pertama per hari diberangkatkan ke tempat miqot di Masjid Bir Ali.
Di lokasi ini, jamaah membersihkan diri dengan cara mandi, memakai kain ihram, wudu, salat sunah, dan melakukan niat umrah. Jamaah akan diberi waktu sekitar30 menit untuk selanjutnya berangkat ke Mekkah dengan perjalanan selama kira-kira empat jam.
“(Pemberangkatan) dilaksanakan dari pukul enam pagi hingga enam sore. Jadi jamaah 18 kloter, kita akan bagi waktu pemberangkatannya,” kata Subhan. Sebelum menjemput jamaah di hotel, bus-bus akan disiapkan di pul bus Kilo Sembilan Madinah.
Sepanjang pemarkiran tersebut, sejak lima jam sebelum keberangkatan jamaah, pihak naqabah akan memeriksa kesehatan pengemudi bus untuk memastikan para pengemudi tidak mengonsumsi narkoba atau minuman keras. “Kalau terbukti, kita akan kembalikan,” kata Subhan.
Setelah para jamaah dinyatakan bersih dan sehat, baru mereka diizinkan mengantar jamaah. Tim pemeriksa kesehatan tersebut berasal dari Arab Saudi. Kendati demikian, kinerja mereka akan diawasi PPIH Arab Saudi. (Sudarsono)
Jamaah disarankan fokus beribadah agar tujuan utama menjalankan ibadah haji bisa terlaksana dan mabrur. “Efektif kan waktu untuk beribadah dengan sebaik-baiknya dan jaga selalu kesehatan,” imbau Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Endang Jumali saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Urusan Haji Indonesia, Al Adel, Mekkah, Arab Saudi, kemarin.
Dia mengharapkan jika ada jamaah yang ingin melakukan ziarah untuk tidak melakukannya sendirian agar tidak tersesat. Jamaah diimbau agar melakukan koordinasi dengan regu masing-masing.
Apalagi mulai hari ini, Kota Mekkah akan semakin padat seiring jamaah haji dari Madinah yang mulai berdatangan.
Rencananya sebanyak 7.331 jama ah Indonesia masuk ke Mekkah. Para jamaah yang sebelumnya telah menunaikan arbain di Masjid Nabawi, Madinah akan diangkut menggunakan 168 bus. “Empat kloter yang terdiri atas 1.596 jamaah akan berangkat perdana pada pukul 06.00 WAS,” kata Endang.
Empat kloter perdana yang berangkat dari Madinah terdiri atas kloter SUB-2 dengan 450 jamaah, kloter PDG-1 dengan 393 jamaah, kloter SOC-1 dengan 360 jamaah, dan JKG-1 dengan 393 jamaah. “Keempat kloter ini seluruhnya akan di tempatkan di Sektor XI di wilayah Jarwal,” imbuh Endang.
Kepala Seksi Transportasi Daker Madinah Sri Darfattihati menambahkan, setelah 4 kloter pertama berangkat maka disusul 5 kloter pada pukul 09.00 WAS; 2 kloter pada pukul 14.00 WAS; lalu 6 kloter pada pukul 16.00 WAS; dan 1 kloter diberangkatkan pada pukul 18.00 WAS.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, kelompok pertama perhari akan diberangkatkan pada pukul 06.00 waktu setempat dan terakhir pukul 18.00. “Kita akan memberangkatkan dari Madinah sebanyak 168 armada untuk 18 kloter,” kata Subhan di Madinah kemarin.
Masing-masing dari 1.400 bus tersebut akan tiga kali meng antarkan jamaah dari Madinah ke Mekkah. Bus-bus tersebut kebanyakan buatan China dengan usia operasi paling lama lima tahun. Bus-bus tersebut berkapasitas tempat duduk antara 42-49 kursi.
Di bagian depan dan tengah bus, dari langit-langit bus menggantung layar televisi. Tiap-tiap tempat duduk dilengkapi sabuk pengaman dan colokan USB untuk mengisi baterai gawai masing-masing penumpang. Kabin di bus luasnya mirip dengan kabin pesawat.
Di masing-masing bus, tersedia lemari es berisi minuman gratis untuk jamaah. Tiap-tiap bus juga dilengkapi pemantau berbasis GPS agar bisa diketahui keberadaannya. Masing-masing kelompok jamaah per bus akan ditemani pembimbing ibadah dan tenaga kesehatan.
Skenario pem berangkatannya, kata Subhan, akan dimulai dengan kedatangan bus ke hotel-hotel jamaah pada tiga jam sebelum pemberangkatan. Setelah itu, pada dua jam sebelum keberangkatan, pengangkutan barang dan koper-koper jamaah dimulai.
Satu jam sebelum pemberangkatan, jamaah didorong masuk ke bus masing-masing. Kurang dari 15 menit, jama ah diminta mengecek kelengkapan dokumen seperti paspor dan visa terlebih dahulu. Selepas itu, pada pukul 06.00 jamaah kelompok pertama per hari diberangkatkan ke tempat miqot di Masjid Bir Ali.
Di lokasi ini, jamaah membersihkan diri dengan cara mandi, memakai kain ihram, wudu, salat sunah, dan melakukan niat umrah. Jamaah akan diberi waktu sekitar30 menit untuk selanjutnya berangkat ke Mekkah dengan perjalanan selama kira-kira empat jam.
“(Pemberangkatan) dilaksanakan dari pukul enam pagi hingga enam sore. Jadi jamaah 18 kloter, kita akan bagi waktu pemberangkatannya,” kata Subhan. Sebelum menjemput jamaah di hotel, bus-bus akan disiapkan di pul bus Kilo Sembilan Madinah.
Sepanjang pemarkiran tersebut, sejak lima jam sebelum keberangkatan jamaah, pihak naqabah akan memeriksa kesehatan pengemudi bus untuk memastikan para pengemudi tidak mengonsumsi narkoba atau minuman keras. “Kalau terbukti, kita akan kembalikan,” kata Subhan.
Setelah para jamaah dinyatakan bersih dan sehat, baru mereka diizinkan mengantar jamaah. Tim pemeriksa kesehatan tersebut berasal dari Arab Saudi. Kendati demikian, kinerja mereka akan diawasi PPIH Arab Saudi. (Sudarsono)
(nfl)