Sejumlah Elemen di Jateng Dukung Duet Jokowi-Moeldoko
A
A
A
JAKARTA - Nama Jenderal TNI (Purn) Moeldoko terus diwacanakan untuk menjadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Wacana duet Jokowi-Moeldoko ini mendapat dukungan dari berbagai elemen, termasuk masyarakat Jawa Tengah (Jateng). Mereka pun solid mendeklarasikan suaranya kepada Moeldoko sebagai cawapres untuk Jokowi.
"Sepakat mendukung Pak Moeldoko sebagai pendamping Pak Jokowi di Pilpres 2019 nanti. Tentu saja ini semakin membuat suara di Jawa Tengah bulat," kata Koordinator Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng, Nanang Setyono, melalui siaran pers, Senin (23/7/2018).
Menjadi bola salju, dukungan bagi komposisi duet Jokowi-Moeldoko terus membesar. Sampai dengan Minggu 23 Juli 2018, sudah ada 17 elemen masyarakat di Jawa Tengah yang bulat mendukung duet Jokowi-Moeldoko.
Jumlah tersebut kata Nanang, mengalami kenaikan hampir 42% pada beberapa hari terakhir. Kelima elemen masyarakat baru tersebut berasal dari berbagai latar belakang dan daerah di Jateng.
Membulatkan dukungan bagi Jokowi-Moeldoko, kelima elemen yang bergabung itu adalah Paguyuban Petani Tembakau Sindoro-Sumbing. Ada juga Persatuan Jaran Kepang Jateng, Serikat Pekerja Reformasi, Majelis Maulid Pondok Kiai Pikad, hingga LBH Indonesia Menggugat. Nanang menambahkan, jumlah dukungan akan terus bertambah.
"Jumlah elemen yang mendukung duet Jokowi-Moeldoko naik cukup siginifkan. Pada awalnya hanya 12, tapi kini meningkat menjadi 17 elemen. Jumlah ini pasti akan terus bertambah pada beberapa waktu ke depan. Sebab, dinamika di masyarakat terus berjalan," ucap Nanang.
Deklarasi dukungan bagi duet Jokowi-Moeldoko terus bergulir. Sebanyak 17 elemen masyarakat Jawa Tengah sudah membulatkan sikapnya untuk memenangkan Jokowi-Moeldoko. Deklarasi dukungan ini dibacakan di Marina Convention Centre (MCC), Semarang, Minggu 22 Juli 2018.
Beberapa elemen yang hadir saat deklarasi, di antaranya Lindu Aji hingga Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan. Hadir juga Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng, Komunitas Santri Salaf Tarbiyatul Athfal, dan Paguyuban Pedagang Sayur.
Deklarasi ke-17 elemen masyarakat Jawa Tengah bagi Jokowi-Moeldoko ini lalu dituangkan dalam sikap pernyataan tertulis. Pernyataan sikap ini lalu ditandatangani oleh masing-masing pimpinan elemen masyarakat tersebut.
"Deklarasi dukungan sudah dibacakan. Pernyataan sikap tertulis juga sudah diberikan pada perwakilan Pak Moeldoko. Nantinya pernyataan sikap tertulis ini akan ada tindak lanjut berikutnya," tutur Nanang.
Nanang kembali menerangkan, pernyataan sikap tertulis ini nantinya akan diteruskan kepada Jokowi. Serupa itu, partai politik koalisi pendukung Jokowi juga akan diberikan hasil deklarasi ini.
Harapannya, Jokowi dan koalisinya mempertimbangkan aspirasi elemen masyarakat di Jawa Tengah. Sebab, elemen ini memiliki potensi suara massa yang menjanjikan.
"Jika Pak Jokowi berkenan menggandeng Pak Moeldoko, sedikitnya akan ada lima juta suara yang akan masuk," tegasnya.
Kata Nanang, kekuatan besar koalisi elemen masyarakat di Jawa Tengah sudah dirintis sejak tiga bulan silam. Mereka ini fokus mencari pendamping ideal bagi figur Jokowi hingga akhirnya memunculkan nama Moeldoko.
"Proses memuculkan nama Pak Moeldoko ini sebenarnya cukup lama. Kami sering melakukan rapat konsolidasi internal untuk menetapkan nama pendamping bagi Pak Jokowi. Dari banyaknya nama yang muncul, hanya Pak Moeldoko yang paling ideal mendampingi Pak Jokowi," pungkasnya.
Wacana duet Jokowi-Moeldoko ini mendapat dukungan dari berbagai elemen, termasuk masyarakat Jawa Tengah (Jateng). Mereka pun solid mendeklarasikan suaranya kepada Moeldoko sebagai cawapres untuk Jokowi.
"Sepakat mendukung Pak Moeldoko sebagai pendamping Pak Jokowi di Pilpres 2019 nanti. Tentu saja ini semakin membuat suara di Jawa Tengah bulat," kata Koordinator Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng, Nanang Setyono, melalui siaran pers, Senin (23/7/2018).
Menjadi bola salju, dukungan bagi komposisi duet Jokowi-Moeldoko terus membesar. Sampai dengan Minggu 23 Juli 2018, sudah ada 17 elemen masyarakat di Jawa Tengah yang bulat mendukung duet Jokowi-Moeldoko.
Jumlah tersebut kata Nanang, mengalami kenaikan hampir 42% pada beberapa hari terakhir. Kelima elemen masyarakat baru tersebut berasal dari berbagai latar belakang dan daerah di Jateng.
Membulatkan dukungan bagi Jokowi-Moeldoko, kelima elemen yang bergabung itu adalah Paguyuban Petani Tembakau Sindoro-Sumbing. Ada juga Persatuan Jaran Kepang Jateng, Serikat Pekerja Reformasi, Majelis Maulid Pondok Kiai Pikad, hingga LBH Indonesia Menggugat. Nanang menambahkan, jumlah dukungan akan terus bertambah.
"Jumlah elemen yang mendukung duet Jokowi-Moeldoko naik cukup siginifkan. Pada awalnya hanya 12, tapi kini meningkat menjadi 17 elemen. Jumlah ini pasti akan terus bertambah pada beberapa waktu ke depan. Sebab, dinamika di masyarakat terus berjalan," ucap Nanang.
Deklarasi dukungan bagi duet Jokowi-Moeldoko terus bergulir. Sebanyak 17 elemen masyarakat Jawa Tengah sudah membulatkan sikapnya untuk memenangkan Jokowi-Moeldoko. Deklarasi dukungan ini dibacakan di Marina Convention Centre (MCC), Semarang, Minggu 22 Juli 2018.
Beberapa elemen yang hadir saat deklarasi, di antaranya Lindu Aji hingga Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan. Hadir juga Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng, Komunitas Santri Salaf Tarbiyatul Athfal, dan Paguyuban Pedagang Sayur.
Deklarasi ke-17 elemen masyarakat Jawa Tengah bagi Jokowi-Moeldoko ini lalu dituangkan dalam sikap pernyataan tertulis. Pernyataan sikap ini lalu ditandatangani oleh masing-masing pimpinan elemen masyarakat tersebut.
"Deklarasi dukungan sudah dibacakan. Pernyataan sikap tertulis juga sudah diberikan pada perwakilan Pak Moeldoko. Nantinya pernyataan sikap tertulis ini akan ada tindak lanjut berikutnya," tutur Nanang.
Nanang kembali menerangkan, pernyataan sikap tertulis ini nantinya akan diteruskan kepada Jokowi. Serupa itu, partai politik koalisi pendukung Jokowi juga akan diberikan hasil deklarasi ini.
Harapannya, Jokowi dan koalisinya mempertimbangkan aspirasi elemen masyarakat di Jawa Tengah. Sebab, elemen ini memiliki potensi suara massa yang menjanjikan.
"Jika Pak Jokowi berkenan menggandeng Pak Moeldoko, sedikitnya akan ada lima juta suara yang akan masuk," tegasnya.
Kata Nanang, kekuatan besar koalisi elemen masyarakat di Jawa Tengah sudah dirintis sejak tiga bulan silam. Mereka ini fokus mencari pendamping ideal bagi figur Jokowi hingga akhirnya memunculkan nama Moeldoko.
"Proses memuculkan nama Pak Moeldoko ini sebenarnya cukup lama. Kami sering melakukan rapat konsolidasi internal untuk menetapkan nama pendamping bagi Pak Jokowi. Dari banyaknya nama yang muncul, hanya Pak Moeldoko yang paling ideal mendampingi Pak Jokowi," pungkasnya.
(maf)