Pilpres 2019, Samijo Beri Dukungan ke Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Santri Militan Jokowi (SAMIJO) mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan kepemimpinan di periode kedua. Alasannya, karena Jokowi sukses besar menjalankan program di semua sektor.
"Semua sudah melihat dan merasakan keberhasilan program yang dijalankan Pak Jokowi. Ada banyak sektor yang berhasil dikembangkan. Lebih penting lagi, Pak Jokowi ini bisa menyatukan berbagai latar belakang di Indonesia. Ini jelas prestasi dan nilai plus lain," ungkap Koordinator II SAMIJO Kabupaten Pangandaran Wowo Kustiwa, Senin (16/7/2018).
Secara fisik, Indonesia memang mengalami perubahan wajah yang luar biasa positif. Indonesia kini jauh lebih cantik. Usai dilantik 20 Oktober 2014 silam, daftar panjang keberhasilan program memang dimiliki Jokowi. Dari wilayah timur, pembangunan sisgnifikan dialami Papua melalui pelabuhan dan jalan yang menghubungkan kota-kota di sana.
Jokowi juga sukses menyelesaikan masalah lumpur Lapindo yang sempat berlarut hingga delapan tahun. Hanya butuh waktu delapan bulan, permasalahan ini selesai dan warga mendapatkan ganti rugi sesuai porsinya.
Terkait perekonomian, pada 3 tahun awal pemerintahan Jokowi mampu menekan laju inflasi hingga 0,77. Pada September 2017, inflasi ditekan pada 3,72. Investasi melaju kencang di sektor pariwisata. Kenaikannya sampai 1,5 kali lipat.
Nilai investasi di 2017 pun mencapai USD929 Juta. Bandingkan dengan investasi USD602 Juta yang masuk pada 2013. Sampai tahun lalu, Jokowi juga mampu membuka 3,4 juta lapangan pekerjaan. Wowo menambahkan, warga di Pangandaran juga ikut merasakan keberhasilan program Jokowi.
"Semua elemen di masyarakat bisa merasakan pembangunan era Pak Jokowi. Kami yang jauh berada di Pangandaran saja bisa merasakan dampak positifnya. Kami di sini pun merasa nyaman dengan berbagai program yang digulirkan Pak Jokowi," ucapnya.
"Semua masyarakat Indonesia pasti juga merasakan hal sama. Kan keberhasilan program Pak Jokowi juga bisa dilihat di Papua. Pokoknya dimanapun," tambahnya.
Secara fisik, aksesibilitas memang mengalami peningkatan signifikan. Darat, laut, dan udara sama-sama tumbuh pesat. Terlepas dari fisik, Jokowi juga sempat membukukan rekor investasi.
Besar arus masuk investasi mencapai Rp400 triliun hanya dalam kurun waktu 9 bulan. Jokowi juga membukukan rapor membayar hutan warisan pemerintahan sebelumnya sebesar Rp293 Triliun hanya dalam waktu 9 bulan.
Terkait kebijakan energi, Jokowi juga membangun sumber pembangkit listrik baru. Baik memanfaatkan waduk, tenaga bayu, hingga PLTU. Pemerintahan Jokowi juga mampu menurunkan import premium hingga 37% dan angka riilnya 236 ribu BPH. Impor solar juga ditekan menjadi 20 ribu BPH atau turun 84%. Secara value, kredibilitas Indonesia di mancanegara juga naik.
Setelah 40 tahun vakum, Presiden Italia berkunjung lagi ke Indonesia pada 9 November 2015. Hasilnya, MOU investasi USD1,055 Miliar atau setara Rp140 Triliun pun dihasilkan. Investasi ini masuk di sektor logistk, industri kulit, otomotif, hingga furniture. Wowo kembali menegaskan, Jokowi juga sukses secara internal dengan menyatukan semua aparat negara.
"Kebijakan luar negeri Pak Jokowi memang luar biasa. Untuk internal juga bagus. Pak Jokowi memang dari sipil, tapi ternyata mampu menyatukan angkatan. Pak Jokowi juga sangat dekat dengan kalangan ulama. Melihat banyak aspek capaian positif, kami sudah bulat untuk mendukungnya. Pak Jokowi ini harus melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua agar Indonesia semakin sejahtera," tegasnya.
Langkah cepat preventif memang dilakukan SAMIJO Pangandaran usai dideklarasikan April 2018. SAMIJO mengawalinya melalui program ‘Dzikir dan Doa untuk NKRI’ yang helat Minggu (15/7). Event ini pun sukses lantaran dihadiri sedikitnya 1.000 peserta. Melihat perkembangan di masyarakat, Kepala Staf Presiden Moeldoko pun melihatnya sebagai dinamika positif.
"Dukungan kepada Pak Jokowi memang terus mengalir. Apa yang dilakukan SAMIJO ini luar biasa. Layak diapresiasi. Ini juga bagian dari dinamika politik yang positif. Peluang Pak Jokowi melanjutkan pemerintahan di periode kedua memang terbuka sangat lebar," tutupnya.
"Semua sudah melihat dan merasakan keberhasilan program yang dijalankan Pak Jokowi. Ada banyak sektor yang berhasil dikembangkan. Lebih penting lagi, Pak Jokowi ini bisa menyatukan berbagai latar belakang di Indonesia. Ini jelas prestasi dan nilai plus lain," ungkap Koordinator II SAMIJO Kabupaten Pangandaran Wowo Kustiwa, Senin (16/7/2018).
Secara fisik, Indonesia memang mengalami perubahan wajah yang luar biasa positif. Indonesia kini jauh lebih cantik. Usai dilantik 20 Oktober 2014 silam, daftar panjang keberhasilan program memang dimiliki Jokowi. Dari wilayah timur, pembangunan sisgnifikan dialami Papua melalui pelabuhan dan jalan yang menghubungkan kota-kota di sana.
Jokowi juga sukses menyelesaikan masalah lumpur Lapindo yang sempat berlarut hingga delapan tahun. Hanya butuh waktu delapan bulan, permasalahan ini selesai dan warga mendapatkan ganti rugi sesuai porsinya.
Terkait perekonomian, pada 3 tahun awal pemerintahan Jokowi mampu menekan laju inflasi hingga 0,77. Pada September 2017, inflasi ditekan pada 3,72. Investasi melaju kencang di sektor pariwisata. Kenaikannya sampai 1,5 kali lipat.
Nilai investasi di 2017 pun mencapai USD929 Juta. Bandingkan dengan investasi USD602 Juta yang masuk pada 2013. Sampai tahun lalu, Jokowi juga mampu membuka 3,4 juta lapangan pekerjaan. Wowo menambahkan, warga di Pangandaran juga ikut merasakan keberhasilan program Jokowi.
"Semua elemen di masyarakat bisa merasakan pembangunan era Pak Jokowi. Kami yang jauh berada di Pangandaran saja bisa merasakan dampak positifnya. Kami di sini pun merasa nyaman dengan berbagai program yang digulirkan Pak Jokowi," ucapnya.
"Semua masyarakat Indonesia pasti juga merasakan hal sama. Kan keberhasilan program Pak Jokowi juga bisa dilihat di Papua. Pokoknya dimanapun," tambahnya.
Secara fisik, aksesibilitas memang mengalami peningkatan signifikan. Darat, laut, dan udara sama-sama tumbuh pesat. Terlepas dari fisik, Jokowi juga sempat membukukan rekor investasi.
Besar arus masuk investasi mencapai Rp400 triliun hanya dalam kurun waktu 9 bulan. Jokowi juga membukukan rapor membayar hutan warisan pemerintahan sebelumnya sebesar Rp293 Triliun hanya dalam waktu 9 bulan.
Terkait kebijakan energi, Jokowi juga membangun sumber pembangkit listrik baru. Baik memanfaatkan waduk, tenaga bayu, hingga PLTU. Pemerintahan Jokowi juga mampu menurunkan import premium hingga 37% dan angka riilnya 236 ribu BPH. Impor solar juga ditekan menjadi 20 ribu BPH atau turun 84%. Secara value, kredibilitas Indonesia di mancanegara juga naik.
Setelah 40 tahun vakum, Presiden Italia berkunjung lagi ke Indonesia pada 9 November 2015. Hasilnya, MOU investasi USD1,055 Miliar atau setara Rp140 Triliun pun dihasilkan. Investasi ini masuk di sektor logistk, industri kulit, otomotif, hingga furniture. Wowo kembali menegaskan, Jokowi juga sukses secara internal dengan menyatukan semua aparat negara.
"Kebijakan luar negeri Pak Jokowi memang luar biasa. Untuk internal juga bagus. Pak Jokowi memang dari sipil, tapi ternyata mampu menyatukan angkatan. Pak Jokowi juga sangat dekat dengan kalangan ulama. Melihat banyak aspek capaian positif, kami sudah bulat untuk mendukungnya. Pak Jokowi ini harus melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua agar Indonesia semakin sejahtera," tegasnya.
Langkah cepat preventif memang dilakukan SAMIJO Pangandaran usai dideklarasikan April 2018. SAMIJO mengawalinya melalui program ‘Dzikir dan Doa untuk NKRI’ yang helat Minggu (15/7). Event ini pun sukses lantaran dihadiri sedikitnya 1.000 peserta. Melihat perkembangan di masyarakat, Kepala Staf Presiden Moeldoko pun melihatnya sebagai dinamika positif.
"Dukungan kepada Pak Jokowi memang terus mengalir. Apa yang dilakukan SAMIJO ini luar biasa. Layak diapresiasi. Ini juga bagian dari dinamika politik yang positif. Peluang Pak Jokowi melanjutkan pemerintahan di periode kedua memang terbuka sangat lebar," tutupnya.
(maf)