Masyarakat Desa Nikmati Manfaat Skema Padat Karya Tunai

Sabtu, 14 Juli 2018 - 17:46 WIB
Masyarakat Desa Nikmati Manfaat Skema Padat Karya Tunai
Masyarakat Desa Nikmati Manfaat Skema Padat Karya Tunai
A A A
JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pengerjaan pengecoran jalan desa dan pembangunan posyandu yang melibatkan masyarakat desa sebagai pekerjanya dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) di Desa Pangkalan Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat 13 Juli 2018.

Skema PKT yang dilakukan di Desa Pangkalan Gelebak telah meningkatkan pendapatan masyarakat desa, karena PKT melibatkan masyarakat desa setempat sebagai pekerja. Mereka diberi upah antara Rp 95 ribu hingga Rp 130 ribu.

"Tadi saya tanya satu persatu, digaji berapa? 95 ribu. Artinya padat karya ini sudah memberikan manfaat ekonomi untuk income-income di masyarakat," kata Presiden Jokowi usai melakukan peninjauan.

Program PKT, kata Mendes Eko, wajib dijalankan oleh setiap desa dalam memanfaatkan penggunaan dana desa untuk proyek pembangunan. Dalam setiap proyek pembangunan tersebut wajib diberikan sebesar 30 persen sebagai upah pekerja yang berasal dari masyarakat desa.

"Tidak menggunakan kontraktor lagi untuk proyek-proyek pembangunan yang berasal dari dana desa. Skema PKT dengan mempekerjakan masyarakat ini akan berdampak positif untuk tambahan pendapatan masyarakat desa. Jadi uang nanti akan berputar lima kali lipat di desanya," kata Mendes Eko.

Dana Desa yang digunakan di Desa Pangkalan Gelebak digunakan untuk melakukan kegiatan PKT yakni Pengecoran Jalan Desa sepanjang 334 meter dengan lebar 3 meter dan tinggi 20 cm dengan alokasi anggarannya sekitar Rp 284 juta.

Selain itu, untuk pembangunan posyandu dan jamban sejumlah 30 unit untuk 30 KK dengan anggaran sebesar Rp 68 juta, serta untuk membangun Jalan Timbun Tanah Kampung asli dan membangun Lantai Keramik gedung PAUD.

"Kita lihat jalan-jalan desa lebih baik daripada jalan-jalan lainnya. Kita liat saat ini betonnya aja tebal sekali. Dan yang paling penting mempekerjakan masyarakat. Seperti proyek pembangunan dana desa ini (pengecoran jalan desa) yang lebih dari 300 meter dengan biayanya lebih 280 juta dikerjakan oleh 50 orang lebih. Jadi, dana desa bisa menciptakan lapangan kerja yang cukup banyak. Ini baru satu proyek pembangunan jalan. Belum pembangunan MCK dan posyandu serta pembangunan proyek lainnya," katanya.

Kepala Desa Pangkalan Gelebak, Cunti Marsup menuturkan warga desa merasakan betul manfaat dana desa. Program Padat Karya Tunai (PKT) telah membantu warganya karena mendapatkan pendapatan tambahan.

"Warga yang terlibat falam PKT diberi upah sebesar Rp 95 ribu per hari," ungkapnya.

Sejak 2018 pengelolaan dana desa wajib dilakukan secara swakelola atau padat karya tunai oleh masyarakat desa setempat agar manfaat dari program dana desa dapat langsung dirasakan masyarakat.

"Sistem PKT turut membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada di desa. Uang yang digelontorkan bisa terus berputar di desa dan menghidupkan perekonomi di desa," kata Mendes Eko.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8688 seconds (0.1#10.140)