Di Hadapan Jokowi, Tito Karnavian Beberkan Keberhasilan Polri
A
A
A
JAKARTA - Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Pol Tito Karnavian berhasil meningkatkan kepercayaan publik. Melalui program Promoter (Profesional, Modern, Terpercaya), Polri berhasil menggaet 82,9% kepercayaan publik.
Saat memberikan sambutan dalam acara HUT ke-72 Bhayangkara, Tito mengatakan berbagai uapaya perbaikan yang dilakukan Polri telah memberikan dampak positif yang signifikan. Salah satunya melalaui program Promoter.
Tito menjelaskan, Promoter bertumpu pada tiga kebijakan utama, yakni perbaikan budaya, kinerja dan manajemen media di internal Polri.
Perbaikan budaya, beber Tito, diwujudkan dengan peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum hingga pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal.
"Perbaikan kultur diwujudkan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan dan menekan kekerasan eksesif," ujar Tito di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Tito melanjutkan, manajemen media oleh internal Polri dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial dengan mempromosikan prestasi Polri dan menetralkan berita negatif dan hoaks.
Dua tahun Promoter diterapkan, Polri menuai hasil. Tito mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga, Polri masuk tiga besar lembaga dengan kepercayaan publik terbaik.
Tito merujuk pada survei Litbang Kompas pada Juni 2016. Kala itu tingkat kepercayaan publik sebesar 63,2%. Setahun berselang pasca program Promoter diterapkan, survei Populi Center pada Agustus 2017 menunjukkan adanya peningkatan kinerja Polri. Berdasarkan survei itu, 67,6% responden puas terhadap kinerja Polri.
Masih di tahun yang sama, lanjut Tito, survei Litbang Kompas pada Oktoberfest 2017 menempatkan Polri sebagai lembaga yang dipercaya masyarakat dengan tingkat kepuasan sebesar 70,2%.
Pada Mei 2018, Alvara Research merilis hasil survei yang menunjukkan 78,8% publik percaya terhadap Polri. "Yang terakhir, survei Litbang Kompas pada Juni 2018 menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 82,9%," ucap Tito.
Keberhasilan Polri tak hanya dipotret oleh lembaga survei dari dalam negeri. Sebuah lembaga dari Amerika Serikat, The Gallup Organization menempatkan Indonesia sebagai negara teraman ke-9 dari 142 negara di dunia.
"The Gallup Organization melalui 2018 Global Law and Order Survey mengungkap Indonesia berada pada peringkat ke-9 negara teraman," ucap Tito.
Saat memberikan sambutan dalam acara HUT ke-72 Bhayangkara, Tito mengatakan berbagai uapaya perbaikan yang dilakukan Polri telah memberikan dampak positif yang signifikan. Salah satunya melalaui program Promoter.
Tito menjelaskan, Promoter bertumpu pada tiga kebijakan utama, yakni perbaikan budaya, kinerja dan manajemen media di internal Polri.
Perbaikan budaya, beber Tito, diwujudkan dengan peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum hingga pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal.
"Perbaikan kultur diwujudkan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan dan menekan kekerasan eksesif," ujar Tito di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Tito melanjutkan, manajemen media oleh internal Polri dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial dengan mempromosikan prestasi Polri dan menetralkan berita negatif dan hoaks.
Dua tahun Promoter diterapkan, Polri menuai hasil. Tito mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga, Polri masuk tiga besar lembaga dengan kepercayaan publik terbaik.
Tito merujuk pada survei Litbang Kompas pada Juni 2016. Kala itu tingkat kepercayaan publik sebesar 63,2%. Setahun berselang pasca program Promoter diterapkan, survei Populi Center pada Agustus 2017 menunjukkan adanya peningkatan kinerja Polri. Berdasarkan survei itu, 67,6% responden puas terhadap kinerja Polri.
Masih di tahun yang sama, lanjut Tito, survei Litbang Kompas pada Oktoberfest 2017 menempatkan Polri sebagai lembaga yang dipercaya masyarakat dengan tingkat kepuasan sebesar 70,2%.
Pada Mei 2018, Alvara Research merilis hasil survei yang menunjukkan 78,8% publik percaya terhadap Polri. "Yang terakhir, survei Litbang Kompas pada Juni 2018 menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 82,9%," ucap Tito.
Keberhasilan Polri tak hanya dipotret oleh lembaga survei dari dalam negeri. Sebuah lembaga dari Amerika Serikat, The Gallup Organization menempatkan Indonesia sebagai negara teraman ke-9 dari 142 negara di dunia.
"The Gallup Organization melalui 2018 Global Law and Order Survey mengungkap Indonesia berada pada peringkat ke-9 negara teraman," ucap Tito.
(kri)