Presiden Jokowi Akan Membuka MTQ Internasional di Karawang
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan membuka acara MTQ internasional ke 2, MTQ Nasional Antar Pondok Pesantren Ke 8, dan kongres Ke 5 Jam'iyyatul Qurra wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQH NU). Pembukaan oleh presiden ini dikonfirmasi langsung oleh ketua panitia, H Saifullah Ma'shum, SQ
Menurut Saifullah, apresiasi pemerintah kepada organisasi ulama dan pakar Alquran ini menjadi komitmen dalam upaya mensyiarkan Alquran. "Ini untuk pertama kalinya kongres para ulama ahli dan penghafal quran di nusantara dibuka Presiden," ujar Saifullah.
Kegiatan ini, sambungnya, akan dilaksanakan pada 11 - 15 Juli 2018 di Pondok Pesantren Ash Shidiqiyah, Karawang, Jawa Barat. Sessi pembukaan digelar langsung di Istana Negara Jakarta, Presiden bersama para ulama dan pakar Alquran serta perwakilan Pengurus JQH NU dari berbagai wilayah.
Sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama yang fokus pada pengkajian dan syiar Alquran, JQH berkontribusi besar dalam dakwah dan pendidikan Alquran. Saifullah pun menegaskan, kongres ini menjadi momentum untuk merevitalisasi diri.
"Gairah masyarakat untuk berperilaku dan menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Alquran saat ini tengah meningkat. Namun tak sedikit ditemukan kemudian, Alquran hanya menjadi legitimasi kelompok tertentu ketika berkaitan dengan kontak sosial, budaya, maupun politik".
"Bersama Presiden maka ke depan JQH harus bisa merevitalisasi dirinya dan eksistensinya benar-benar membumi dan dirasakan oleh umat," pungkas alumni kampus penghafal Alquran PTIQ Jakarta ini.
Menurut Saifullah, apresiasi pemerintah kepada organisasi ulama dan pakar Alquran ini menjadi komitmen dalam upaya mensyiarkan Alquran. "Ini untuk pertama kalinya kongres para ulama ahli dan penghafal quran di nusantara dibuka Presiden," ujar Saifullah.
Kegiatan ini, sambungnya, akan dilaksanakan pada 11 - 15 Juli 2018 di Pondok Pesantren Ash Shidiqiyah, Karawang, Jawa Barat. Sessi pembukaan digelar langsung di Istana Negara Jakarta, Presiden bersama para ulama dan pakar Alquran serta perwakilan Pengurus JQH NU dari berbagai wilayah.
Sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama yang fokus pada pengkajian dan syiar Alquran, JQH berkontribusi besar dalam dakwah dan pendidikan Alquran. Saifullah pun menegaskan, kongres ini menjadi momentum untuk merevitalisasi diri.
"Gairah masyarakat untuk berperilaku dan menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Alquran saat ini tengah meningkat. Namun tak sedikit ditemukan kemudian, Alquran hanya menjadi legitimasi kelompok tertentu ketika berkaitan dengan kontak sosial, budaya, maupun politik".
"Bersama Presiden maka ke depan JQH harus bisa merevitalisasi dirinya dan eksistensinya benar-benar membumi dan dirasakan oleh umat," pungkas alumni kampus penghafal Alquran PTIQ Jakarta ini.
(pur)