Kolaborasi Banyak Pihak, Festival Tradisi Islam Nusantara Sukses Digelar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabupaten Banyuwangi sukses menjadi tuan rumah perhelatan Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar di Stadion Diponegoro, Senin 9 Januari 2023 lalu. Acara yang digelar untuk menyongsong Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) ini dihadiri ribuan santri yang membaur bersama masyarakat dari berbagai kalangan.
Secara khusus hadir Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rais Aam Pengurus Besar NU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Yahya Cholil Staquf, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Tampak pula Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, tokoh ulama NU, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Presiden Jokowi mengapresiasi perhelatan ini sebagai ajang dalam melestarikan budaya sekaligus mengangkat kearifan budaya nasional. Ia berharap akulturasi budaya dan keislaman ini mampu menambah kerukunan dan persatuan bangsa.
”Oleh sebab itu, saya sangat menghargai dalam rangkaian acara peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama saat ini digelar Festival Tradisi Islam Nusantara untuk menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan tradisi Islam nusantara dan menggugah kepedulian dan kecintaan kita pada kekayaan budaya bangsa,” ujar Jokowi dikutip, Rabu (11/1/2022).
Beragam tradisi islami yang mewarnai kehidupan santri di Tanah Air ditampilkan dalam festival tersebut. Mulai dari Lalaran Alfiyah yang ditampilkan secara kolosal oleh 500 santri dan santriwati se-nusantara yang mondok di berbagai pondok pesantren di Banyuwangi hingga pagelaran hadrah yang berkolaborasi dengan seni tari rodat syiiran.
Bendahara Festival Tradisi Islam Nusantara Tommy Darmadi menambahkan kesuksesan acara tersebut tak kepas dari kolaborasi dan sinergi berbagai pihak. Tak hanya kalangan pengurus pusat NU, tapi juga pesantren yang tersebar di Indonesia, terutama di Jawa Timur.
"Melibatkan ribuan peserta, mulai dari para santri dan santriwati dari berbagai pondok pesantren, lalu gabungan Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa, dan kader NU agar festival ini semarak tentu bukan pekerjaan mudah."
"Sesuai arahan Ketua Harlah Satu Abad NU, Pak Erick Thohir dan juga pak Abdullah Azwar Anas festival ini butuh kolaborasi dan sinergi dari pusat hingga akar rumput agar berjalan lancar. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat sehingga acara ini berjalan sukses," pungkas Tommy.
Secara khusus hadir Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rais Aam Pengurus Besar NU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Yahya Cholil Staquf, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Tampak pula Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, tokoh ulama NU, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Presiden Jokowi mengapresiasi perhelatan ini sebagai ajang dalam melestarikan budaya sekaligus mengangkat kearifan budaya nasional. Ia berharap akulturasi budaya dan keislaman ini mampu menambah kerukunan dan persatuan bangsa.
”Oleh sebab itu, saya sangat menghargai dalam rangkaian acara peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama saat ini digelar Festival Tradisi Islam Nusantara untuk menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan tradisi Islam nusantara dan menggugah kepedulian dan kecintaan kita pada kekayaan budaya bangsa,” ujar Jokowi dikutip, Rabu (11/1/2022).
Beragam tradisi islami yang mewarnai kehidupan santri di Tanah Air ditampilkan dalam festival tersebut. Mulai dari Lalaran Alfiyah yang ditampilkan secara kolosal oleh 500 santri dan santriwati se-nusantara yang mondok di berbagai pondok pesantren di Banyuwangi hingga pagelaran hadrah yang berkolaborasi dengan seni tari rodat syiiran.
Bendahara Festival Tradisi Islam Nusantara Tommy Darmadi menambahkan kesuksesan acara tersebut tak kepas dari kolaborasi dan sinergi berbagai pihak. Tak hanya kalangan pengurus pusat NU, tapi juga pesantren yang tersebar di Indonesia, terutama di Jawa Timur.
"Melibatkan ribuan peserta, mulai dari para santri dan santriwati dari berbagai pondok pesantren, lalu gabungan Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa, dan kader NU agar festival ini semarak tentu bukan pekerjaan mudah."
"Sesuai arahan Ketua Harlah Satu Abad NU, Pak Erick Thohir dan juga pak Abdullah Azwar Anas festival ini butuh kolaborasi dan sinergi dari pusat hingga akar rumput agar berjalan lancar. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat sehingga acara ini berjalan sukses," pungkas Tommy.
(kri)