Jokowi-Prabowo Panen Dukungan Publik

Minggu, 08 Juli 2018 - 08:28 WIB
Jokowi-Prabowo Panen...
Jokowi-Prabowo Panen Dukungan Publik
A A A
JAKARTA - Kandidat terkuat calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto terus memanen dukungan publik untuk bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Jika Jokowi mendapatkan dukungan dari kalangan Aktivis 98, Prabowo meraih dukungan para purnawirawan personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Deklarasi dukungan dua elemen masyarakat ini dilaksanakan di dua tempat berbeda kemarin.

Para purnawirawan Kopassus menyerukan dukungannya kepada Prabowo pada acara halalbihalal dan reuni Korps Baret Merah di GOR Ciracas, Jakarta Timur, kemarin siang. Mereka menilai Prabowo sosok kader terbaik dari militer yang dimiliki Indonesia untuk berkompetisi memperebutkan kursi RI-1 dalam Pilpres 2019.

Seusai menghadiri acara tersebut, Prabowo mengatakan, dukungan para mantan prajurit Kopassus itu merupakan suatu kehormatan dan amanah dalam melakukan perubahan Indonesia. “Kita tangkap aspirasi demi kebaikan dan perubahan Indonesia,” kata Prabowo.

Dalam kesempatan tersebut Prabowo mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa. Indonesia disebutnya tidak akan pernah maju bila terus berada dalam situasi seperti sekarang. Menurutnya Indonesia merupakan negara dengan kekayaan melimpah, tetapi tidak seimbang dengan penghasilan ekonomi rakyatnya.

Banyak rakyat berada di garis kemiskinan saat ini. “Pemerintah kita menyebutkan orang miskin ialah orang yang hidupnya (pendapatan) sekitar Rp12.000 sehari, di bawah itu dianggap miskin. Rp12.500 kurang lebih. Kurang dari 1 dolar Amerika sehari,” katanya.

Prabowo menjelaskan, masalah utama Indonesia terletak pada kekayaan bangsa yang mengalir ke luar. Bila situasi ini terus berlangsung, mustahil Indonesia bisa menjadi negara maju dengan ekonomi mapan.

“Dengan mengalir keluarnya kekayaan nasional, tidak mungkin Indonesia sejahtera. Saya katakan di mana-mana, tidak mungkin Indonesia sejahtera kalau terus seperti ini,” sebutnya.

Halalbihalal purnawirawan prajurit Kopassus berlangsung meriah. Sekitar 500 orang hadir. Acara silaturahmi itu juga menjadi ajang deklarasi dukungan dari purnawirawan terhadap Prabowo untuk maju pada Pilpres 2019.

Purnawirawan menilai Prabowo sebagai sosok kader terbaik dari militer yang dimiliki Indonesia sehingga layak jika bersaing dalam Pilpres 2019. Sementara itu massa Aktivis 98 mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju kembali sebagai capres pada Pemilu 2019.

Dukungan itu terlontar dalam penutupan Rembuk Nasional Aktivis 98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, kemarin. Di panggung yang dihadiri Jokowi, sejumlah perwakilan membacakan beberapa rekomendasi hasil rembuk nasional. Salah satunya agar Jokowi menjabat di periode selanjutnya.

“Mendukung penuh Insinyur Haji Joko Widodo sebagai calon presiden periode kedua tahun 2019-2024,” kata Wahab Talaohu yang merupakan salah satu perwakilan Aktivis 98. Wahab menyebutkan, rekomendasi itu lahir dari pemikiran matang. Aktivis 98 melihat Jokowi sebagai pemimpin yang mampu mewujudkan cita-cita reformasi.

“Pak Presiden Jokowi sosok pemimpin yang lahir dari reformasi,” ujar dia. Aktivis 98 meyakini jika terpilih kembali menjadi presiden, Jokowi mampu menyelesaikan persoalan kejahatan kemanusiaan. Bahkan Aktivis 98 berkomitmen untuk membantu pemerintahan Jokowi dalam mengemban tugas negara.

Rekomendasi dan deklarasi dukungan terhadap Jokowi pun disambut gemuruh yel-yel massa. “Hidup Jokowi ... hidup Jokowi. Berapa periode? Dua periode,” teriak massa. Terlihat sejumlah orang berusia lanjut dan anak-anak dalam kerumunan itu. Sementara itu Presiden Jokowi berencana memberikan gelar pahlawan nasional kepada aktivis korban tragedi 98.

Saat ini rencana pemberian gelar tersebut masih tahap pengkajian. Salah satu pertimbangan untuk memberikan gelar karena peran besar para Aktivis 98 bagi bangsa ini. Menurutnya gerakan Reformasi 1998 telah membuat Indonesia memasuki babak baru dalam kehidupan bangsa.

Dengan reformasi, kebebasan berpendapat, kebebasan pers, dan sistem pemerintahan demokratis bisa dinikmati di Indonesia. “Ini memerlukan proses yang tadi sudah saya sampaikan kepada Kepala Staf Kepresidenan. Kepada Menko Polhukam juga sudah saya sampaikan, segera diselesaikan,” ujarnya.

Menurutnya diperlukan sebuah penanda era. Hal itu adalah dimulainya era keterbukaan, era kebebasan di Indonesia. Harapannya dalam jangka panjang semua pihak bisa memberikan sebuah ruang untuk memberikan kontribusi kepada negara. “Mungkin pemberian bintang jasa secara sah segera kita tindak lanjuti, juga saya sampaikan kepada seluruh Aktivis 98,” ucapnya. (Mula Akmal/Inews)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5374 seconds (0.1#10.140)