MPR Dukung Pelaksanaan Konferensi Diaspora Indonesia 2018
A
A
A
JAKARTA - Pada 2045, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan genap berusia satu abad. Menyongsong seratus tahun usianya, Indonesia sudah sepatutnya menetapkan visi yang jelas tentang apa akan dicapai bangsa dan negara ini ke depan.
Guna merancang dan menetapkan Visi Indonesia 2045 tersebut, sejumlah organisasi antara lain Indonesia Diaspora Network Global Persatuan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia), Asosiasi Dosen Indonesia, Forum Rektor Indonesia, LPDP, Purna Paskibraka, dan Foreign Policy Community (FPCI) akan menggelar Konferensi Diaspora Indonesia (Conference of Indonesian Diaspora Youth) 2018, pada 13-15 Agustus 2018.
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menerima ormas-ormas tersebut di gedung Nusantara III Kompleks MPR DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 29 Juni 2018 mengatakan menyambut baik penyelenggaraan konferensi tersebut.
“Kami sangat terharu dan bangga kepada ormas-ormas yang serius memikirkan bangsa dan negara ini. Di tengah hiruk pikuk pilkada di mana banyak pemimpin hanya memikirkan bagaimana memenangkan pilkada dan pilpres untuk merebut kekuasaan lima tahun ke depan, inisiatif ormas-ormas ini untuk menyelenggarakan konferensi yang bertujuan untuk memberikan ruang bagi generasi muda Indonesia merancang visi dan aspirasi mengenai wujud dan capaian Republik Indonesia di tahun 2045 adalah sesuatu yang luar biasa yang membuat kita optimis masa depan bangsa ini,” tutur Zulkifli.
Menurut Ketua Dewan Pengawas Indonesia Diaspora Network Global selaku ketua panitia konferensi diaspora Indonesia, Dino Patti Djalal, Visi Indonesia 2045 diharapkan menjadi kelanjutan historis dari Sumpah Pemuda 1928.
Sebagaimana diketahui, Sumpah Pemuda 1928 menghasilkan tiga kesepakatan strategis, yaitu satu bangsa, satu Tanah Air, satu bahasa, yang kemudian menjadi pedoman bagi arah perjalanan bangsa.
“Setelah tiga butir aspirasi ini tercapai dalam NKRI, pertanyaan berikutnya adalah what next? Hal inilah yang akan dicoba untuk dijawab generasi muda dalam forum rembuk atau Konferensi Diaspora Indonesia 2018,” kata Dino.
Dokumen Visi Indonesia 2045 hasil konferensi tersebut nantinya akan secara resmi diserahkan kepada presiden, ketua MPR, ketua DPR, gubernur, bupati, wali kota dan perguruan tinggi seluruh Indonesia serta komunitas diaspora Indonesia.
Dokumen Visi Indonesia 2045 juga akan dibuat secara online agar bisa ditandatangani oleh setiap insan muda dan rakyat Indonesia.
“Konferensi akan dihadiri oleh pemuda-pemuda cemerlang dan berprestasi dari 34 provinsi di Indonesia, dari komunitas diaspora Indonesia di berbagai penjuru dunia dan dari berbagai perguruan tinggi, serta berbagai ormas kepemudaan dan berbagai lembaga nasional dan daerah,” tutur Dino. (Aris Kurniawan)
Guna merancang dan menetapkan Visi Indonesia 2045 tersebut, sejumlah organisasi antara lain Indonesia Diaspora Network Global Persatuan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia), Asosiasi Dosen Indonesia, Forum Rektor Indonesia, LPDP, Purna Paskibraka, dan Foreign Policy Community (FPCI) akan menggelar Konferensi Diaspora Indonesia (Conference of Indonesian Diaspora Youth) 2018, pada 13-15 Agustus 2018.
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menerima ormas-ormas tersebut di gedung Nusantara III Kompleks MPR DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 29 Juni 2018 mengatakan menyambut baik penyelenggaraan konferensi tersebut.
“Kami sangat terharu dan bangga kepada ormas-ormas yang serius memikirkan bangsa dan negara ini. Di tengah hiruk pikuk pilkada di mana banyak pemimpin hanya memikirkan bagaimana memenangkan pilkada dan pilpres untuk merebut kekuasaan lima tahun ke depan, inisiatif ormas-ormas ini untuk menyelenggarakan konferensi yang bertujuan untuk memberikan ruang bagi generasi muda Indonesia merancang visi dan aspirasi mengenai wujud dan capaian Republik Indonesia di tahun 2045 adalah sesuatu yang luar biasa yang membuat kita optimis masa depan bangsa ini,” tutur Zulkifli.
Menurut Ketua Dewan Pengawas Indonesia Diaspora Network Global selaku ketua panitia konferensi diaspora Indonesia, Dino Patti Djalal, Visi Indonesia 2045 diharapkan menjadi kelanjutan historis dari Sumpah Pemuda 1928.
Sebagaimana diketahui, Sumpah Pemuda 1928 menghasilkan tiga kesepakatan strategis, yaitu satu bangsa, satu Tanah Air, satu bahasa, yang kemudian menjadi pedoman bagi arah perjalanan bangsa.
“Setelah tiga butir aspirasi ini tercapai dalam NKRI, pertanyaan berikutnya adalah what next? Hal inilah yang akan dicoba untuk dijawab generasi muda dalam forum rembuk atau Konferensi Diaspora Indonesia 2018,” kata Dino.
Dokumen Visi Indonesia 2045 hasil konferensi tersebut nantinya akan secara resmi diserahkan kepada presiden, ketua MPR, ketua DPR, gubernur, bupati, wali kota dan perguruan tinggi seluruh Indonesia serta komunitas diaspora Indonesia.
Dokumen Visi Indonesia 2045 juga akan dibuat secara online agar bisa ditandatangani oleh setiap insan muda dan rakyat Indonesia.
“Konferensi akan dihadiri oleh pemuda-pemuda cemerlang dan berprestasi dari 34 provinsi di Indonesia, dari komunitas diaspora Indonesia di berbagai penjuru dunia dan dari berbagai perguruan tinggi, serta berbagai ormas kepemudaan dan berbagai lembaga nasional dan daerah,” tutur Dino. (Aris Kurniawan)
(dam)