Hasil Quick Count Pilkada Serentak 2018 Diwarnai Banyak Kejutan
A
A
A
JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 telah digelar di 171 daerah, Rabu (27/6/2018). Pilkada kali ini diwarnai banyak kejutan terutama di lima provinsi dengan pemilih terbanyak. Di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Secara keseluruhan ada 17 provinsi yang melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Kemudian 115 kabupaten untuk pemilihan bupati dan wakil bupati dan 39 kota untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota.
Hasil quick count (hitung cepat) di lima provinsi itu menjadi perbincangan publik karena banyak calon gubernur yang awalnya dianggap biasa saja justru meraih suara terbanyak. Sebaliknya, pasangan yang diprediksi unggul malah kalah dalam perebutan suara.
Seperti Pilgub Sumut, hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) unggul jauh dari pesaingnya Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss). Eramas memperoleh suara 56,52%. Sedangkan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) hanya meraih 43,48%.
Sebelum pencoblosan, perolehan suara antara Eramas dan pasangan Djos diprediksi bakal ketat. Bahkan sejumlah lembaga survei menjagokan cagub usungan PDIP itu bakal menang. Namun, prediksi itu seketika buyar begitu hasil hitung cepat keluar.
“Dari hasil akhir quick count Eramas lebih unggul dibandingkan Djoss,” kata Peneliti Senior LSI, Rully Akbar kepada SINDOnews, Rabu (27/6/2017).
Di Jawa Barat, pasangan cagub Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diprediksi bakal mendulang suara terbanyak ternyata berada di posisi ketiga. Bahkan “Duo Dedi” ini kalah dari pasangan nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) yang meraih 29,92 persen suara. Perolehan suara terbanyak justru diraih nomor urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dengan 33,72 persen suara.
Untuk Pilgub Jawa Tengah, pasangan Ganjar-Yasin yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai NasDem, dan Partai Demokrat unggul jauh dari rivalnya Sudirman Said-Ida Fauziah yang diusung Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PKS. Data yang dirilis Indo Barometer melalui iNews TV (dari data yang masuk sebanyak 92%) menyebut, Ganjar-Yasin meraih 56,83% suara. Sementara Sudirman Said-Ida Fauziah hanya 43,17%.
Sedangkan di Pilgub Jawa Timur terjadi kejutan dimana pasangan Cagub Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno kalah dari rivalnya Khofifah-Emil. Hasil hitung cepat Charta Politika merilis Khofifah-Emil meraih 55,43 persen dan Gus Ipul-Puti 40,04 persen (dari total suara yang dihitung 78,25 persen). Poltracking melansir Khofifah-Emil meraih 55,43 persen dan Gus Ipul - Puti 45,07 persen (total suara yang dihitung 80,00 persen).
Sementara itu Pilgub Sulawesi Selatan, paslon Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) berada di atas angin. Dari hasil hitung cepat, NA-ASS memimpin dengan perolehan suara 42 persen. Posisi kedua ditempati Nurdin Halid-Abdul Azis Qahhar Mudzakkar (NH-Azis) dengan suara 27,6 persen.
Adapun Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) berada di posisi ketiga dengan 21,3 persen. Posisi terbawah ditempati Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo (AAN-TBL) dengan 9,1 persen.
Berikut Pemenang Pilkada Berdasarkan Quick Count:
1. Sumatera Utara: Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah meraih (Partai NasDem, Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Hanura, PKB)
2. Jawa Barat: Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Nasdem, PPP, PKB, Hanura)
3. Jawa Tengah: Ganjar Pranowo-Taj Yasin (PDIP, Golkar, Demokrat, PPP, Nasdem)
4. Jawa Timur: Khofifah-Emil (PPP, Golkar, Hanura, PAN, Nasdem, dan Partai Demokrat)
5. Sulawesi Selatan: Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (PDIP, PAN, dan PKS)
6. Maluku: Murad Ismail-Barnabas Orno (PDIP, PAN, PPP, PKPI, PKB, Hanura, Gerindra, dan Partai Nasional Demokrat)
7. Bali: I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (PDIP, PKPI, HANURA, PAN)
8. Nusa Tenggara Barat: Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah (PKS dan Demokrat)
9. Kalimantan Timur: Isran Noor-Hadi Mulyadi (Gerindra, PAN dan PKS)
10. Lampung: Arinal Djunaidi-Chusnunia (Golkar, PAN, PKB)
11. Kalimantan Barat: Sutarmidji-Ria Norsan (Golkar, PKB, Hanura, PKS, Nasdem)
12. Sumatera Selatan: Herman Deru-Mawardi Yahya (Nasdem, Hanura, PAN)
13. Nusa Tenggara Timur: Victor Laiskodat-Josef Nae Soi (Hanura, Golkar dan Nasdem)
Secara keseluruhan ada 17 provinsi yang melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Kemudian 115 kabupaten untuk pemilihan bupati dan wakil bupati dan 39 kota untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota.
Hasil quick count (hitung cepat) di lima provinsi itu menjadi perbincangan publik karena banyak calon gubernur yang awalnya dianggap biasa saja justru meraih suara terbanyak. Sebaliknya, pasangan yang diprediksi unggul malah kalah dalam perebutan suara.
Seperti Pilgub Sumut, hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) unggul jauh dari pesaingnya Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss). Eramas memperoleh suara 56,52%. Sedangkan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) hanya meraih 43,48%.
Sebelum pencoblosan, perolehan suara antara Eramas dan pasangan Djos diprediksi bakal ketat. Bahkan sejumlah lembaga survei menjagokan cagub usungan PDIP itu bakal menang. Namun, prediksi itu seketika buyar begitu hasil hitung cepat keluar.
“Dari hasil akhir quick count Eramas lebih unggul dibandingkan Djoss,” kata Peneliti Senior LSI, Rully Akbar kepada SINDOnews, Rabu (27/6/2017).
Di Jawa Barat, pasangan cagub Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diprediksi bakal mendulang suara terbanyak ternyata berada di posisi ketiga. Bahkan “Duo Dedi” ini kalah dari pasangan nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) yang meraih 29,92 persen suara. Perolehan suara terbanyak justru diraih nomor urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dengan 33,72 persen suara.
Untuk Pilgub Jawa Tengah, pasangan Ganjar-Yasin yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai NasDem, dan Partai Demokrat unggul jauh dari rivalnya Sudirman Said-Ida Fauziah yang diusung Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PKS. Data yang dirilis Indo Barometer melalui iNews TV (dari data yang masuk sebanyak 92%) menyebut, Ganjar-Yasin meraih 56,83% suara. Sementara Sudirman Said-Ida Fauziah hanya 43,17%.
Sedangkan di Pilgub Jawa Timur terjadi kejutan dimana pasangan Cagub Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno kalah dari rivalnya Khofifah-Emil. Hasil hitung cepat Charta Politika merilis Khofifah-Emil meraih 55,43 persen dan Gus Ipul-Puti 40,04 persen (dari total suara yang dihitung 78,25 persen). Poltracking melansir Khofifah-Emil meraih 55,43 persen dan Gus Ipul - Puti 45,07 persen (total suara yang dihitung 80,00 persen).
Sementara itu Pilgub Sulawesi Selatan, paslon Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) berada di atas angin. Dari hasil hitung cepat, NA-ASS memimpin dengan perolehan suara 42 persen. Posisi kedua ditempati Nurdin Halid-Abdul Azis Qahhar Mudzakkar (NH-Azis) dengan suara 27,6 persen.
Adapun Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) berada di posisi ketiga dengan 21,3 persen. Posisi terbawah ditempati Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo (AAN-TBL) dengan 9,1 persen.
Berikut Pemenang Pilkada Berdasarkan Quick Count:
1. Sumatera Utara: Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah meraih (Partai NasDem, Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Hanura, PKB)
2. Jawa Barat: Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Nasdem, PPP, PKB, Hanura)
3. Jawa Tengah: Ganjar Pranowo-Taj Yasin (PDIP, Golkar, Demokrat, PPP, Nasdem)
4. Jawa Timur: Khofifah-Emil (PPP, Golkar, Hanura, PAN, Nasdem, dan Partai Demokrat)
5. Sulawesi Selatan: Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (PDIP, PAN, dan PKS)
6. Maluku: Murad Ismail-Barnabas Orno (PDIP, PAN, PPP, PKPI, PKB, Hanura, Gerindra, dan Partai Nasional Demokrat)
7. Bali: I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (PDIP, PKPI, HANURA, PAN)
8. Nusa Tenggara Barat: Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah (PKS dan Demokrat)
9. Kalimantan Timur: Isran Noor-Hadi Mulyadi (Gerindra, PAN dan PKS)
10. Lampung: Arinal Djunaidi-Chusnunia (Golkar, PAN, PKB)
11. Kalimantan Barat: Sutarmidji-Ria Norsan (Golkar, PKB, Hanura, PKS, Nasdem)
12. Sumatera Selatan: Herman Deru-Mawardi Yahya (Nasdem, Hanura, PAN)
13. Nusa Tenggara Timur: Victor Laiskodat-Josef Nae Soi (Hanura, Golkar dan Nasdem)
(rhs)