Golkar Imbau Parpol Pendukung Jokowi Kesampingkan Kepentingan
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Idrus Marham mengimbau seluruh partai politik (Parpol) pendukung Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan kepentingan subjektif dalam mengajukan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
Idrus mengatakan, setiap parpol pendukung Jokowi memiliki kepentingan subjektif supaya kadernya bisa menjadi wakil. Sebut saja Golkar yang mengusulkan Airlangga Hartarto, PPP ada Romahurmuziy (Rommy), PKB ada Muhaimin Iskandar.
"Mari kita mengurungkan niat kita secara subjektif, lalu kita bicarakan bersama-sama Pak Jokowi. Apapun keputusannya dari pembicaraan itu, harus kita dukung sepenuhnya," kata Idrus di rumah dinas Menteri Sosial, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).
Idrus menegaskan, Golkar bersedia mengesampingkan kepentingan subjektifnya. Kini, lanjut Idrus, menanti komitmen parpol pendukung Jokowi untuk mengambil kebijakan politik yang arif.
"Kita tidak ingin, kalau diambil satu mengganggu soliditas. Mari kita bicarakan. Apapun keputusannya kita harus siap, solid memperjuangkan keputusan yang diambil secara bersama-sama. Inilah yang paling arif," ucap Idrus.
Idrus berharap, dengan terjaganya soliditas parpol pendukung, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa memenangi Pilpres dengan capaian 65%.
"Saat sampai ke keputusan, kita harus mengedepankan bagaimana pasangan Presiden Jokowi dengan siapapun menang dan kemenangan bagi Partai Golkar minimal 64%," tandas Idrus.
Idrus mengatakan, setiap parpol pendukung Jokowi memiliki kepentingan subjektif supaya kadernya bisa menjadi wakil. Sebut saja Golkar yang mengusulkan Airlangga Hartarto, PPP ada Romahurmuziy (Rommy), PKB ada Muhaimin Iskandar.
"Mari kita mengurungkan niat kita secara subjektif, lalu kita bicarakan bersama-sama Pak Jokowi. Apapun keputusannya dari pembicaraan itu, harus kita dukung sepenuhnya," kata Idrus di rumah dinas Menteri Sosial, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).
Idrus menegaskan, Golkar bersedia mengesampingkan kepentingan subjektifnya. Kini, lanjut Idrus, menanti komitmen parpol pendukung Jokowi untuk mengambil kebijakan politik yang arif.
"Kita tidak ingin, kalau diambil satu mengganggu soliditas. Mari kita bicarakan. Apapun keputusannya kita harus siap, solid memperjuangkan keputusan yang diambil secara bersama-sama. Inilah yang paling arif," ucap Idrus.
Idrus berharap, dengan terjaganya soliditas parpol pendukung, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa memenangi Pilpres dengan capaian 65%.
"Saat sampai ke keputusan, kita harus mengedepankan bagaimana pasangan Presiden Jokowi dengan siapapun menang dan kemenangan bagi Partai Golkar minimal 64%," tandas Idrus.
(maf)