Moeldoko Sebut Gerakan Ekonomi Umat Adalah Jihad Sebenarnya
A
A
A
JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyerukan jihad untuk menghidupkan serta menggerakkan ekonomi umat, sebaga sebenar-benarnya jihad.
Dia meminta agar umat bersama-sama melakukan upaya ini dengan pemerintah. Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan kalangan Dewan menanggapi positif seruan ini untuk menggerakkan ekonomi dan memberdayakan yang lemah, juga menolong yang kesulitan.
Moeldoko menjelaskan pemerintah saat ini tengah berupaya menggerakkan ekonomi umat. Untuk itu dia menyampaikan terima kasih kepada Lazismu yang ikut berkontribusi besar dalam menghidupkan ekonomi umat.
“Menghidupkan ekonomi umat inilah jihad yang benar,” kata Moeldoko.
Memberdayakan orang yang tidak berdaya, membantu orang-orang yang dalam kesulitan, dan mengangkat pendidikan anak-anak kita yang kurang mampu, menurut Moeldoko adalah implementasi dari makna jihad.
Seruan ini jiga dinyatakammya dalam acara peluncuran Tebar Kado Ramadhan dan Mudikmu Aman yang digelar Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng Raya Jakarta, Jumat 8 Mei 2018.
Mantan Panglima TNI (2013-2015) itu yakin setiap niat baik akan menemukan jalannya. Sebagai lembaga penyalur, Moeldoko yakin Lazismu bisa menyampaikan bantuan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan dan juga bisa mengelolanya dengan baik. Oleh karena Itu, dia bersedia bergabung dan menjadi bagian dari Lazismu.
Senada dengan Moeldoko, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis sepakat jihad yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain. "Perang di jalan Allah juga merupakan jihad dan nabi telah melakukan itu. Jadi apa yang dikatakan (Moeldoko-red) itu sudah tepat," kata Cholil kepada wartawan, Sabtu (9/7/2018).
Sementara itu, Ketua komisi VIII DPR Ali Taher Parasong yang menilai Lembaga Amil Zakat sangat berpotensi berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam konteks ekonomi.
Politikus PAN ini berpendapat, Lembaga Amil Zakat yang dikelola oleh ormas keagamaan, seperti Muhammadiyah dan NU bisa lebih memiliki kekuatan riil dibanding lembaga Zakat yang dikelola pemerintah.
"Orang merasa nyaman dengan lembaga (yang dikelola ormas keagamaan-red) itu, karena manajemennya tidak rumit, kemudian prosesnya mudah, akses mudah, dan fokus kepada pelayanan umat," katanya.
Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah dapat melakukan pengelolaan zakat seperti yang dilakukan oleh ormas keagamaan.
Dia meminta agar umat bersama-sama melakukan upaya ini dengan pemerintah. Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan kalangan Dewan menanggapi positif seruan ini untuk menggerakkan ekonomi dan memberdayakan yang lemah, juga menolong yang kesulitan.
Moeldoko menjelaskan pemerintah saat ini tengah berupaya menggerakkan ekonomi umat. Untuk itu dia menyampaikan terima kasih kepada Lazismu yang ikut berkontribusi besar dalam menghidupkan ekonomi umat.
“Menghidupkan ekonomi umat inilah jihad yang benar,” kata Moeldoko.
Memberdayakan orang yang tidak berdaya, membantu orang-orang yang dalam kesulitan, dan mengangkat pendidikan anak-anak kita yang kurang mampu, menurut Moeldoko adalah implementasi dari makna jihad.
Seruan ini jiga dinyatakammya dalam acara peluncuran Tebar Kado Ramadhan dan Mudikmu Aman yang digelar Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng Raya Jakarta, Jumat 8 Mei 2018.
Mantan Panglima TNI (2013-2015) itu yakin setiap niat baik akan menemukan jalannya. Sebagai lembaga penyalur, Moeldoko yakin Lazismu bisa menyampaikan bantuan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan dan juga bisa mengelolanya dengan baik. Oleh karena Itu, dia bersedia bergabung dan menjadi bagian dari Lazismu.
Senada dengan Moeldoko, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis sepakat jihad yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain. "Perang di jalan Allah juga merupakan jihad dan nabi telah melakukan itu. Jadi apa yang dikatakan (Moeldoko-red) itu sudah tepat," kata Cholil kepada wartawan, Sabtu (9/7/2018).
Sementara itu, Ketua komisi VIII DPR Ali Taher Parasong yang menilai Lembaga Amil Zakat sangat berpotensi berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam konteks ekonomi.
Politikus PAN ini berpendapat, Lembaga Amil Zakat yang dikelola oleh ormas keagamaan, seperti Muhammadiyah dan NU bisa lebih memiliki kekuatan riil dibanding lembaga Zakat yang dikelola pemerintah.
"Orang merasa nyaman dengan lembaga (yang dikelola ormas keagamaan-red) itu, karena manajemennya tidak rumit, kemudian prosesnya mudah, akses mudah, dan fokus kepada pelayanan umat," katanya.
Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah dapat melakukan pengelolaan zakat seperti yang dilakukan oleh ormas keagamaan.
(dam)