Peran Tokoh Masyarakat Sangat Penting bagi Kemajuan Desa
A
A
A
JAKARTA - Memasuki usia empat tahun dalam mengemban amanat UU No 6/2014 tentang Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah melakukan banyak hal. Tujuannya meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi pembangunan desa untuk masa depan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT, Anwar Sanusi mengatakan, peran para tokoh dan penggiat desa sangat penting, dalam upaya mendorong keberhasilan pembangunan desa. "Kalau tidak ada dukungan dari para tokoh dan penggiat desa, kami tidak ada apa-apanya," kata Anwar dalam sambutannya selaku ketua panitia acara Silaturahim dan Buka Puasa Bersama di Gedung Makarti Muktitama, Kemendes PDTT, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018).
Para penggiat desa, menurutnya, merupakan aktor yang menggerakkan seluruh komponen desa mampu berjalan beriringan. Dengan demikian, seluruh program yang ditawarkan selalu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Di sisi lain, dia mengakui, untuk mencapai keberhasilan yang maksimal membutuhkan waktu yang tidak sebentar. "Empat tahun belum seberapa untuk kita melihat desa yang mandiri," ucapnya.
Karenanya, dia berharap diadakannya silaturahim ini bisa semakin meneguhkan komitmen bersama. Tujuannya mewujudkan desa yang maju, sejahtera, dan mandiri.
Di bagian lain, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, peran Dana Desa sangat signifikan bagi kemajuan desa. Pada awalnya pengelolaan Dana Desa tidak mencapai target.
Pada 2015, Dana Desa digulirkan Rp20 triliun dan hanya terserap 82%. Walau begitu, Presiden Joko Widodo tetap komitmen untuk membangun dari desa.
Terbukti, setahun kemudian Dana Desa ditingkatkan dua kali lipat, dan penyerapan bisa mencapai 96%. Saat ini Dana Desa juga difokuskan untuk menangani masalah stunting. "Sedikitnya 30% anak Indonesia berpotensi stunting," ujarnya.
Hadir pada acara tersebut sejumlah pembicara seperti Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, akademisi UIN Yogyakarta Abdul Rozaki, Ketua Komisi V DPR RI Faris Djemy Francis, Ninuk Mardiana P, dan pengurus Lakpesdam PBNU Ulfi Ulfiah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT, Anwar Sanusi mengatakan, peran para tokoh dan penggiat desa sangat penting, dalam upaya mendorong keberhasilan pembangunan desa. "Kalau tidak ada dukungan dari para tokoh dan penggiat desa, kami tidak ada apa-apanya," kata Anwar dalam sambutannya selaku ketua panitia acara Silaturahim dan Buka Puasa Bersama di Gedung Makarti Muktitama, Kemendes PDTT, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018).
Para penggiat desa, menurutnya, merupakan aktor yang menggerakkan seluruh komponen desa mampu berjalan beriringan. Dengan demikian, seluruh program yang ditawarkan selalu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Di sisi lain, dia mengakui, untuk mencapai keberhasilan yang maksimal membutuhkan waktu yang tidak sebentar. "Empat tahun belum seberapa untuk kita melihat desa yang mandiri," ucapnya.
Karenanya, dia berharap diadakannya silaturahim ini bisa semakin meneguhkan komitmen bersama. Tujuannya mewujudkan desa yang maju, sejahtera, dan mandiri.
Di bagian lain, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, peran Dana Desa sangat signifikan bagi kemajuan desa. Pada awalnya pengelolaan Dana Desa tidak mencapai target.
Pada 2015, Dana Desa digulirkan Rp20 triliun dan hanya terserap 82%. Walau begitu, Presiden Joko Widodo tetap komitmen untuk membangun dari desa.
Terbukti, setahun kemudian Dana Desa ditingkatkan dua kali lipat, dan penyerapan bisa mencapai 96%. Saat ini Dana Desa juga difokuskan untuk menangani masalah stunting. "Sedikitnya 30% anak Indonesia berpotensi stunting," ujarnya.
Hadir pada acara tersebut sejumlah pembicara seperti Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, akademisi UIN Yogyakarta Abdul Rozaki, Ketua Komisi V DPR RI Faris Djemy Francis, Ninuk Mardiana P, dan pengurus Lakpesdam PBNU Ulfi Ulfiah.
(poe)