Pantura Tak Lagi Dihantui Pasar Tumpah

Selasa, 05 Juni 2018 - 10:35 WIB
Pantura Tak Lagi Dihantui Pasar Tumpah
Pantura Tak Lagi Dihantui Pasar Tumpah
A A A
JAKARTA - Mulai Jumat (8/6/2018) ini jalur-jalur mudik akan dipadati warga yang ingin menuju kampung halaman seiring datangnya masa cuti Lebaran bagi sebagian pegawai. Jalur tol diprediksi akan menjadi favorit pemudik, apalagi tahun ini sudah tersambung dari Jakarta hingga Surabaya.

Banyaknya pemudik yang akan menjajal jalan tol ini dikhawatirkan bakal memicu penumpukan kendaraan. Pemerintah mengimbau para pemudik untuk tidak tertumpu memanfaatkan jalan tol karena jalan nontol seperti pantai utara (pantura) Jawa juga dalam kondisi baik. Dengan beroperasinya jalan tol Jakarta-Cipali-Brebes-Pemalang, lalu lintas pantura tak lagi sepadat tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah juga mengantisipasi titik-titik rawan macet seperti ada pasar tumpah di pantura dan jalan nasional lain.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah meminta sejumlah pemerintah daerah untuk menghilangkah pasar tumpah. Bahkan di Jawa Barat, delman-delman yang rawan memicu kemacetan dilarang beroperasi selama arus mudik. Sebagai kompensasi, pemerintah daerah mengganti penghasilan harian para pemilik delman. Di kawasan Pasar Limbangan, Kabupaten Garut, ratusan kusir delman dilarang beroperasi selama dua pekan. Pemkab Garut menganggarkan dana Rp600 juta untuk dana kompensasi.

"Setiap kusir delman yang diliburkan selama dua pekan mendapat kompensasi sebesar Rp100.000 per hari. Personel juga akan ditebalkan di Pasar Limbangan," kata Kapolda Jabar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung.

Dari pantauan Senin (4/6/2018), kerusakan-kerusakan di jalan pantura sudah banyak dibenahi. Petugas juga mengebut pemasangan rambu-rambu atau penunjuk jalan untuk memudahkan pemudik. Di Kota Tegal misalnya Dinas Perhubungan (Dishub) setempat telah menyiapkan ramburambu lalu lintas. "Rambu sudah siap, yakni 1.350 rambu yang akan dipasang. Ditambah 100 unit rambu baru yang akan siap pada pertengahan Juni ini sebelum Lebaran," kata Kepala Dishub Kota Tegal Herviyanto Gunarso Wisnu Purbo.

Kendati sudah ada jalan tol baru yang tersambung dari Brebes Timur hingga Pemalang, pihaknya tetap memberikan perhatian di jalan pantura. Menurut dia, kepadatan lalu lintas seringkali terjadi di dalam kota saat menjelang arus mudik Lebaran. Hal itu diakibatkan banyak warga lokal yang bepergian baik untuk belanja atau pun jalan-jalan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau agar pemudik bisa memanfaatkan jalur pantura sebagai alternatif. Dia memastikan kondisi jalan baik karena telah memeriksa langsung di lapangan. "Untuk memaksimalkan jalur arteri, Kemenhub juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kami sedang mengimbau pemerintah daerah untuk menghilangkan lokasi-lokasi pasar tumpah," jelasnya saat rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) tentang persiapan mudik Lebaran 2018 di DPR, Senin (4/6/2018).

Menhub memprediksi akan ada pergeseran waktu puncak mudik karena ada penambahan cuti bersama Lebaran 2018. Menhub pun menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi pergeseran puncak arus mudik dan balik tersebut. "Arus balik Lebaran maju menjadi 19-29 Juni 2018 yang sebelumnya diperkirakan pada 23-24 Juni," ujarnya.

Untuk memperlancar lalu lintas, Kemenhub mengimbau mobil barang dengan ketentuan jumlah berat yang diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg, mobil barang sumbu tiga atau lebih, dan mobil barang dengan kereta tempelan untuk tidak melewati jalan tol Jakarta-Cikampek mulai Jumat (8/6/2018) hingga Minggu (10/6/2018).

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, infrastruktur jalur mudik Lebaran 2018 lebih baik dari tahun sebelumnya. Total jalan nasional di Pulau Jawa yang bisa dilalui sepanjang 3.943 kilometer. Terbagi jalur pantura terbentang 1.341 km, lintas tengah 1.197 km, pantai selatan (pansela) sepanjang 1.405 km.

"Dengan begitu, pemudik memiliki alternatif rute dan tidak hanya mengandalkan pada ruas-ruas jalan tol untuk sampai pada tujuan," ungkapnya.

Jalan tol Jakarta-Surabaya totalnya sepanjang 760 km dengan ruas jalan operasional sepanjang 525 km dan fungsional 235 km. Sementara panjang jalan tol Merak-Pasuruan mencapai 995 km dengan jalan status operasional 760 km dan fungsional 235 km. "Kondisi jalan pada 2018 sudah mencapai tingkat kemantapan 90% atau lebih baik dibandingkan dengan kondisi tahun lalu," jelasnya.

Dari sisi keamanan, Basuki mengaku akan segera membuat Posko Siaga Sapta Taruna Bina Marga di beberapa titik jalan nasional selama musim mudik Lebaran 2018. Posko itu sebagai langkah antisipasi jika terjadi bencana. Pihaknya juga telah mengeluarkan surat edaran untuk karyawan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional agar masuk sesuai jadwal piket saat musim Lebaran. Dia juga meng instruksikan agar seluruh kepala balai siap sedia kapan pun jika dibutuhkan.

Ketua Komisi V Fary Djemi Francis meminta Kemenhub selaku koordinator Pelayanan Angkutan Lebaran 2018 Terpadu bersama Kementerian PUPR, BMKG, Basarnas, dan Korlantas Polri untuk mempersiapkan angkutan Lebaran lebih baik. Komisi V DPR juga mendesak pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap jalur-jalur berpotensi macet.

"Juga meningkatkan kualitas pelayanan rest area, memaksimalkan ramp check, dan pengawasan pelayanan tarif di seluruh moda transportasi," jelasnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5815 seconds (0.1#10.140)