Calon Jamaah Haji Indonesia Bakal Diistimewakan di Bandara Saudi
A
A
A
JAKARTA - Calon jamaah haji asal Indonesia agaknya kian diistimewakan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Rencananya, bakal ada jalur khusus kedatangan calhaj asal Indonesia di Bandara Internasional King Abdul Azziz Jeddah dan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
"Akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur jamaah negara lain. Jamaah juga tidak perlu bawa koper tapi langsung diantarkan ke kamar jamaah, " kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dalam paparannya di Asrama Haji Pondok Gede, Senin (27/5/2018).
Keistimewaan itu terkait dengan rencana penerapan perekaman biometrik di embarkasi-embarkasi Tanah Air. Sebelumnya, perekaman di bandara kedatangan di Arab Saudi memakan waktu lama karena jamaah akan diambil sidik jari, perekaman biometrik retina mata, pemeriksaan bagasi dengan sinar-x, serta pemeriksaan kesehatan terkait kepatuhan menjalani vaksin meningitis. Hal tersebut dinilai melelahkan bagi calhaj yang baru saja turun dari penerbangan berjam-jam.
Nantinya, perekaman itu akan dilakukan di asrama-asrama haji. Sebagian dari perekaman itu juga akan diverifikasi di bandara-bandara embarkasi Indonesia dan sebagian di Arab Saudi. Di Arab Saudi nantinya, buat yang belum diverifikasi di Indonesia, yang sebelumnya ada lima tahapan jadi satu saja.
"Ini baru tahun uji coba. Tahun pertama diterapkan pemberangkatan langsung dari bandara kita (di Indonesia) langsung ke hotel (di Tanah Suci)," kata Sri. Menurutnya, pemerintah Arab Saudi memilih Indonesia sebagai lokasi pilot project karena jamaahnya terkenal tertib.
Sejauh ini, pelaksanaan perekaman biometrik di Tanah Air masih dibicarakan Kementerian Agama dengan pihak terkait di Indonesia, seperti dari Angkasa Pura dan pejabat dari Arab Saudi. "Mudah-mudahan kebijakan ini bisa diterapkan meski di beberapa embarkasi saja sehingga kedepannya bisa keseluruhan," kata Sri.
"Akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur jamaah negara lain. Jamaah juga tidak perlu bawa koper tapi langsung diantarkan ke kamar jamaah, " kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dalam paparannya di Asrama Haji Pondok Gede, Senin (27/5/2018).
Keistimewaan itu terkait dengan rencana penerapan perekaman biometrik di embarkasi-embarkasi Tanah Air. Sebelumnya, perekaman di bandara kedatangan di Arab Saudi memakan waktu lama karena jamaah akan diambil sidik jari, perekaman biometrik retina mata, pemeriksaan bagasi dengan sinar-x, serta pemeriksaan kesehatan terkait kepatuhan menjalani vaksin meningitis. Hal tersebut dinilai melelahkan bagi calhaj yang baru saja turun dari penerbangan berjam-jam.
Nantinya, perekaman itu akan dilakukan di asrama-asrama haji. Sebagian dari perekaman itu juga akan diverifikasi di bandara-bandara embarkasi Indonesia dan sebagian di Arab Saudi. Di Arab Saudi nantinya, buat yang belum diverifikasi di Indonesia, yang sebelumnya ada lima tahapan jadi satu saja.
"Ini baru tahun uji coba. Tahun pertama diterapkan pemberangkatan langsung dari bandara kita (di Indonesia) langsung ke hotel (di Tanah Suci)," kata Sri. Menurutnya, pemerintah Arab Saudi memilih Indonesia sebagai lokasi pilot project karena jamaahnya terkenal tertib.
Sejauh ini, pelaksanaan perekaman biometrik di Tanah Air masih dibicarakan Kementerian Agama dengan pihak terkait di Indonesia, seperti dari Angkasa Pura dan pejabat dari Arab Saudi. "Mudah-mudahan kebijakan ini bisa diterapkan meski di beberapa embarkasi saja sehingga kedepannya bisa keseluruhan," kata Sri.
(pur)