Pembangunan Desa, Nawa Cita Jokowi Paling Menonjol
A
A
A
JAKARTA - Upaya pembangunan kawasan pinggiran sebagai butir ketiga Nawa Cita menjadi salah satu program kerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang paling disukai publik. Tingkat kepuasaan publik terhadap berbagai program kerja untuk membangun Indonesia dari kawasan pinggiran mencapai 60,2%.
Hal ini tercermin dari hasil jajak pendapat terkait 3,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK yang dilakukan oleh lembaga survei Indo Barometer. “Nawa Cita ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan pedesaan memperoleh tingkat kepuasaan tertinggi dibandingkan dengan program Nawa Cita yang lain,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, saat merilis hasil survei tingkat kepuasaan publik 3,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Selasa (23/5/2018).
Dia menjelaskan tingkat kepuasaan publik terhadap berbagai program kerja pembangunan desa dan daerah pinggiran mencapai 60,4%. Angka ini paling tinggi dibandingkan dengan Nawa Cita 1 yang berisi upaya mewujudkan perlindungan keamanan bagi seluruh warga negara melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya, pembangunan pertahanan dan memperkuat negara maritim dengan tingkat kepuasaan publik sebesar 53,8%. “Nawa Cita 1 menduduki peringkat kedua yang mendapatkan apresiasi publik setelah Nawa Cita ke-III,” ujarnya.
Qodari melanjutkan program Nawa Cita 5 yang berisi upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan melalui program indonesia pintar serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melaluiprogram indonesia kerja dan indonesia sejahtera berada di peringkat ketiga (53,4%).
Sedangkan program Nawa Cita yang berada di peringkat paling bawah adalah Nawa Cita 2 yang berisi upaya membangun tata kelola pemerintahan yangbersih, efektif, demokratis dan terpercaya (34,4%). "Secara umum tingkat kepuasan publik terhadap pencapaian program Nawa Cita secara umum sebesar 39,4%," ujarnya.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengapresiasi hasil survei yang menyebutkan tingkat kepuasaan publik terhadap berbagai program kerja penguatan kawasan pinggiran dan pedesaan mendapatkan cukup tinggi. Menurutnya Kemendes PDTT terus melakukan berbagai upaya agar pembangunan kawasan perdesaan dan daerah tertinggal terus bergerak.
“Kami terus memastikan Dana Desa terserap dengan baik, pelaksanaan empat program prioritas terus berjalan, hingga program padat karya di pelosok-pelosok desa efektif menyerap tenaga kerja,” ujarnya.
Saat ini, kata Eko, seluruh desa yang berjumlah 74.957 telah mencairkan Dana Desa. Di setiap desa tersebut kini juga telah berlangsung program padat karya tunai yang harus dilakukan secara swakelola oleh warga desa.
Berbagai proyek pembangunan di kawasan perdesaan dipastikan dikerjakan secara mandiri oleh warga desa tanpa melibatkan kontraktor. Dengan demikian warga desa selain merasakan manfaat hasil program pembangunan juga bisa menikmati upah kerja dari proyek yang dikerjakan.
“Saat ini, semua dana desa yang dana desanya sudah cair, sudah melaksanakan program Padat Karya Tunai. Program padat karya tunai ini kami perkirakan bisa menyerap 5 juta tenaga kerja," katanya.
Hal ini tercermin dari hasil jajak pendapat terkait 3,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK yang dilakukan oleh lembaga survei Indo Barometer. “Nawa Cita ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan pedesaan memperoleh tingkat kepuasaan tertinggi dibandingkan dengan program Nawa Cita yang lain,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, saat merilis hasil survei tingkat kepuasaan publik 3,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Selasa (23/5/2018).
Dia menjelaskan tingkat kepuasaan publik terhadap berbagai program kerja pembangunan desa dan daerah pinggiran mencapai 60,4%. Angka ini paling tinggi dibandingkan dengan Nawa Cita 1 yang berisi upaya mewujudkan perlindungan keamanan bagi seluruh warga negara melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya, pembangunan pertahanan dan memperkuat negara maritim dengan tingkat kepuasaan publik sebesar 53,8%. “Nawa Cita 1 menduduki peringkat kedua yang mendapatkan apresiasi publik setelah Nawa Cita ke-III,” ujarnya.
Qodari melanjutkan program Nawa Cita 5 yang berisi upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan melalui program indonesia pintar serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melaluiprogram indonesia kerja dan indonesia sejahtera berada di peringkat ketiga (53,4%).
Sedangkan program Nawa Cita yang berada di peringkat paling bawah adalah Nawa Cita 2 yang berisi upaya membangun tata kelola pemerintahan yangbersih, efektif, demokratis dan terpercaya (34,4%). "Secara umum tingkat kepuasan publik terhadap pencapaian program Nawa Cita secara umum sebesar 39,4%," ujarnya.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengapresiasi hasil survei yang menyebutkan tingkat kepuasaan publik terhadap berbagai program kerja penguatan kawasan pinggiran dan pedesaan mendapatkan cukup tinggi. Menurutnya Kemendes PDTT terus melakukan berbagai upaya agar pembangunan kawasan perdesaan dan daerah tertinggal terus bergerak.
“Kami terus memastikan Dana Desa terserap dengan baik, pelaksanaan empat program prioritas terus berjalan, hingga program padat karya di pelosok-pelosok desa efektif menyerap tenaga kerja,” ujarnya.
Saat ini, kata Eko, seluruh desa yang berjumlah 74.957 telah mencairkan Dana Desa. Di setiap desa tersebut kini juga telah berlangsung program padat karya tunai yang harus dilakukan secara swakelola oleh warga desa.
Berbagai proyek pembangunan di kawasan perdesaan dipastikan dikerjakan secara mandiri oleh warga desa tanpa melibatkan kontraktor. Dengan demikian warga desa selain merasakan manfaat hasil program pembangunan juga bisa menikmati upah kerja dari proyek yang dikerjakan.
“Saat ini, semua dana desa yang dana desanya sudah cair, sudah melaksanakan program Padat Karya Tunai. Program padat karya tunai ini kami perkirakan bisa menyerap 5 juta tenaga kerja," katanya.
(poe)