Nuning Nilai KSAL Laksdya Siwi Sukma Adji Pati TNI AL Berprestasi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi melantik Laksdya TNI Siwi Sukma Adji menjadi Kepala Staf TNI AL (KSAL) baru menggantikan Laksamana TNI Ade Supandi yang memasuki masa pensiun. Sebelumnya, Laksdya Siwi menjabat Danjen Akademi TNI.
Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas Kertopati mengatakan KSAL Laksdya TNI Siwi Sukma Adji adalah sosok perwira tinggi TNI AL yang memiliki kapabilitas dan komitmen tinggi terhadap integritas dan kinerja organisasi TNI AL. Sepanjang karier memiliki catatan yang baik sesuai prestasi satuan dimana bertugas.
"Ia lulusan Akabri Laut tahun 1985 yang meniti karier dimulai dari geladak kapal-kapal perang di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur. Ia menjabat komandan beberapa kapal kombatan hingga tipe destroyer," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (23/5/2018).
Perempuan yang akrab disapa Nuning ini menuturkan, beberapa misi operasi laut baik secara gabungan bersama satuan TNI AD dan TNI AU maupun operasi bersama dengan AL beberapa negara telah dialami dan dituntaskan dengan baik. Selama bertugas, Siwi juga dikenal sosok senior yang mengayomi para perwira junior dan memiliki pandangan yang moderat dan memberi apresiasi terhadap prestasi juniornya.
"Harapan ke depan adalah semakin fokusnya KSAL baru dalam menyiapkan SDM agar para perwira TNI AL generasi muda memiliki profesionalisme tinggi setara dengan AL negara-negara maju lainnya," jelasnya.
Menurutnya, situasi kawasan dan dinamika lingkungan strategis juga menuntut KSAL baru untuk lebih berkonsentrasi menjabarkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, utamanya pilar kelima yaitu mewujudkan pertahanan matitim yang handal. Selaras dengan kebijakan Panglima TNI untuk mengembangkan kekuatan TNI AL di wilayah Timur Indonesia, maka sebagian kekuatan pokok armada AL akan segera digeser ke Papua.
"Konsep relokasi kekuatan TNI AL selain ditujukan meningkatkan stabilitas keamanan juga diyakini mampu membuka akses daerah dan menciptakan pertumbuhan ekonomi," ucap Nuning.
Dia menambahkan, sejarah di Indonesia membuktikan bahwa setiap pembentukan tangsi militer selalu menjadi cikal bakal kemajuan kota-kota yang baru. Dengan demikian, keberadaan TNI AL di manapun bertugas dapat membawa manfaat bagi masyarakat di daerah-daerah seluruh Tanah Air Indonesia.
"Hal lain yang tak kalah penting adalah proses Wanjak Jabatan dalam tubuh TNI AL harus lebih obyektif, tidak ada lagi like and dislike maupun euphoria tahun angkatan lulus AAL. Agar ke depan para perwira terbaik dan mumpuni semakin mendapat kesempatan turut menjadikan TNI AL sebagai World Class Navy," pungkasnya.
Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas Kertopati mengatakan KSAL Laksdya TNI Siwi Sukma Adji adalah sosok perwira tinggi TNI AL yang memiliki kapabilitas dan komitmen tinggi terhadap integritas dan kinerja organisasi TNI AL. Sepanjang karier memiliki catatan yang baik sesuai prestasi satuan dimana bertugas.
"Ia lulusan Akabri Laut tahun 1985 yang meniti karier dimulai dari geladak kapal-kapal perang di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur. Ia menjabat komandan beberapa kapal kombatan hingga tipe destroyer," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (23/5/2018).
Perempuan yang akrab disapa Nuning ini menuturkan, beberapa misi operasi laut baik secara gabungan bersama satuan TNI AD dan TNI AU maupun operasi bersama dengan AL beberapa negara telah dialami dan dituntaskan dengan baik. Selama bertugas, Siwi juga dikenal sosok senior yang mengayomi para perwira junior dan memiliki pandangan yang moderat dan memberi apresiasi terhadap prestasi juniornya.
"Harapan ke depan adalah semakin fokusnya KSAL baru dalam menyiapkan SDM agar para perwira TNI AL generasi muda memiliki profesionalisme tinggi setara dengan AL negara-negara maju lainnya," jelasnya.
Menurutnya, situasi kawasan dan dinamika lingkungan strategis juga menuntut KSAL baru untuk lebih berkonsentrasi menjabarkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, utamanya pilar kelima yaitu mewujudkan pertahanan matitim yang handal. Selaras dengan kebijakan Panglima TNI untuk mengembangkan kekuatan TNI AL di wilayah Timur Indonesia, maka sebagian kekuatan pokok armada AL akan segera digeser ke Papua.
"Konsep relokasi kekuatan TNI AL selain ditujukan meningkatkan stabilitas keamanan juga diyakini mampu membuka akses daerah dan menciptakan pertumbuhan ekonomi," ucap Nuning.
Dia menambahkan, sejarah di Indonesia membuktikan bahwa setiap pembentukan tangsi militer selalu menjadi cikal bakal kemajuan kota-kota yang baru. Dengan demikian, keberadaan TNI AL di manapun bertugas dapat membawa manfaat bagi masyarakat di daerah-daerah seluruh Tanah Air Indonesia.
"Hal lain yang tak kalah penting adalah proses Wanjak Jabatan dalam tubuh TNI AL harus lebih obyektif, tidak ada lagi like and dislike maupun euphoria tahun angkatan lulus AAL. Agar ke depan para perwira terbaik dan mumpuni semakin mendapat kesempatan turut menjadikan TNI AL sebagai World Class Navy," pungkasnya.
(kri)