Survei Indo Barometer: 34% Setuju Ganti Presiden, 61% Tetap Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden akan digelar pada April tahun mendatang. Namun perang slogan sudah terjadi. Tidak hanya di media sosial, perang hashtag atau tanda pagar, berupa #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi juga terjadi di dunia nyata. Lembaga Survei Indo Barometer pun meneliti mengenai hal tersebut.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, sebanyak 54,5% publik mengetahui/pernah mendengar tentang Gerakan 2019 Ganti Presiden. Sementara yang tidak mengetahui/tidak pernah mendengar 40,7%, dan tidak tahu/tidak menjawab 4,8%.
Menurut dia, mayoritas responden menganggap Prabowo Subianto merupakan tokoh di balik gerakan ini. Prabowo meraih 40,4%. "Kemudian Amien Rais (15,3%), Habib Rizieq Shihab (8,3%), dan seterusnya," kata Qodari saat merilis hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Adapun respons publik terhadap Gerakan 2019 Ganti Presiden, yakni setuju (34,1%), dan yang tidak setuju (61,1%), tidak tahu/tidak menjawab (4,7%). Alasan utama publik yang setuju adalah ingin perubahan (26,6%), hak demokrasi (14,3%), dan ada calon presiden yang lebih baik (12,3%). Sedangkan alasan utama tidak setuju adalah ingin pembangunan berkelanjutan (29,1%), kinerja Jokowi terbukti (13,1%), dan puas dengan kinerja presiden saat ini (7,8%).
Qodari menjelaskan, dari distribusi pilihan presiden terhadap publik yang setuju dan yang tidak setuju terhadap Gerakan 2019 Ganti Presiden. Publik yang menyatakan setuju sebanyak 49,5% terdistribusi kepada Prabowo Subianto, dan sebanyak 33,3% terdistribusi kepada Joko Widodo. Sedangkan publik yang tidak setuju 52,3% terdistribusi kepada Joko Widodo, dan sebesar 19% terdistribusi kepada Prabowo.
Menurut dia, sebanyak 61% publik menyatakan lebih setuju dengan Gerakan 2019 tetap Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan yang lebih setuju dengan Gerakan 2019 Ganti Presiden sebanyak 32,8%. "Dari mereka yang lebih setuju dengan Gerakan 2019 Ganti Presiden, sebanyak 32,8 persen menyatakan yang paling tepat menggantikan Joko Widodo adalah Prabowo Subianto, kemudian Gatot Nurmantyo 11,4 persen, Anies Baswedan 9 persen, dan seterusnya," tandasnya.
Survei digelar di 34 provinsi pada 15-22 April 2018. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 12.00 responden yang berusia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan dengan margin of error sebesar lebih kurang 2,83% pada tingkat kepercayaan mencapai 95%.
Adapun metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, sebanyak 54,5% publik mengetahui/pernah mendengar tentang Gerakan 2019 Ganti Presiden. Sementara yang tidak mengetahui/tidak pernah mendengar 40,7%, dan tidak tahu/tidak menjawab 4,8%.
Menurut dia, mayoritas responden menganggap Prabowo Subianto merupakan tokoh di balik gerakan ini. Prabowo meraih 40,4%. "Kemudian Amien Rais (15,3%), Habib Rizieq Shihab (8,3%), dan seterusnya," kata Qodari saat merilis hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Adapun respons publik terhadap Gerakan 2019 Ganti Presiden, yakni setuju (34,1%), dan yang tidak setuju (61,1%), tidak tahu/tidak menjawab (4,7%). Alasan utama publik yang setuju adalah ingin perubahan (26,6%), hak demokrasi (14,3%), dan ada calon presiden yang lebih baik (12,3%). Sedangkan alasan utama tidak setuju adalah ingin pembangunan berkelanjutan (29,1%), kinerja Jokowi terbukti (13,1%), dan puas dengan kinerja presiden saat ini (7,8%).
Qodari menjelaskan, dari distribusi pilihan presiden terhadap publik yang setuju dan yang tidak setuju terhadap Gerakan 2019 Ganti Presiden. Publik yang menyatakan setuju sebanyak 49,5% terdistribusi kepada Prabowo Subianto, dan sebanyak 33,3% terdistribusi kepada Joko Widodo. Sedangkan publik yang tidak setuju 52,3% terdistribusi kepada Joko Widodo, dan sebesar 19% terdistribusi kepada Prabowo.
Menurut dia, sebanyak 61% publik menyatakan lebih setuju dengan Gerakan 2019 tetap Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan yang lebih setuju dengan Gerakan 2019 Ganti Presiden sebanyak 32,8%. "Dari mereka yang lebih setuju dengan Gerakan 2019 Ganti Presiden, sebanyak 32,8 persen menyatakan yang paling tepat menggantikan Joko Widodo adalah Prabowo Subianto, kemudian Gatot Nurmantyo 11,4 persen, Anies Baswedan 9 persen, dan seterusnya," tandasnya.
Survei digelar di 34 provinsi pada 15-22 April 2018. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 12.00 responden yang berusia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan dengan margin of error sebesar lebih kurang 2,83% pada tingkat kepercayaan mencapai 95%.
Adapun metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
(dam)