Ramai-Ramai Bentuk Relawan Capres
A
A
A
JAKARTA - Jaringan relawan masih memegang peranan penting dalam pemenangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Jaringan organisasi ini dipandang lebih luwes dalam bergerak menggalang dukungan bagi pemenangan capres-cawapres dibandingkan struktur resmi partai.
Tak heran saat ini telah muncul berbagai relawan pendukung kandidat calon presiden di berbagai daerah. Meskipun saat ini belum ada kandidat resmi capres maupun cawapres, menilik berbagai dukungan dalam beberapa waktu terakhir maka jaringan relawan tidak bisa lepas dari figur Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Saat ini Jokowi telah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh sembilan parpol, di antaranya PDI Perjuangan, Golkar, Perindo, PPP, dan Nasdem, sedangkan Prabowo telah dideklarasikan oleh Partai Gerindra.
Beberapa relawan yang resmi terbentuk adalah Golkar-Jokowi (GoJo). Organisasi relawan diketuai oleh Wakil Koordinator Bidang (Korbid) Penggalangan Khusus DPP Golkar Rizal Mallarangeng dan diinisiasi oleh Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
"Gojo ini dibentuk DPP Golkar di bawah pimpinan Ketua Umum Golkar Pak Airlangga Hartarto," kata Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon Dave Akbarsyah Laksono saat dihubungi KORAN SINDO di Jakarta, Kamis (10/5/2018).
Menurut anggota Komisi I DPR itu, selama ini persepsi masyarakat adalah Presiden Jokowi hanya milik PDIP karena menjadi kader PDIP. Tentu itu tidak benar karena Jokowi milik seluruh rakyat Indonesia karena Jokowi yang memimpin rakyat Indonesia. Dan, Gojo ini dibentuk untuk meyakinkan seluruh pengurus dan partisipan Golkar untuk memenangkan Jokowi di 2019.
"Agar pendukung, pemilih, dan partisipan Partai Golkar percaya, kembali mendukung dan memilih maka dibuatkan Relawan Gojo. Untuk menggerakkan mesin Partai Golkar memenangkan Jokowi di 2019," ujarnya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) memiliki sejumlah organisasi relawan pemenangan Jokowi, seperti Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Forum Relawan Demokrasi (Foreder) Jokowi. "Golkar punya Gojo. Relawan yang didirikan Demokrat namanya Rejo. Ada juga Tejo, Bejo, dan lain-lain. Anggota dan simpatisan PDIP juga punya banyak relawan serupa, biasanya pada konteks-konteks daerah tertentu," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno saat dihubungi di Jakarta, Kamis 910/5/2018).
Tentu, lanjut anggota Komisi XI DPR itu, PDIP sebagai parpol punya jajaran struktur dari pusat sampai anak ranting yang selalu tegak lurus menjalankan ins truksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dan, struktur yang solid sangat penting dalam kerja-kerja politik.
"Jajaran struktural kami, dan rganisasi-organisasi sayap kami, relatif lengkap dan menjangkau hampir semua segmen pemilih," ujar pria yang akrab disapa Prof Hendrawan itu. Namun yang terpenting, lanjut Hendrawan, harus ada koordinasi dan sinergitas antara struktur parpol dan relawan agar bisa bekerja dengan optimal dalam memenangkan Jokowi.
"Kami melihat antara struktur partai dan relawan harus dilakukan koordinasi untuk membangun sinergitas maksimal," tutupnya.
Kemudian, PPP juga akan membentuk organisasi relawan yakni PPP Bersama Jokowi (P3 BeJo). Jaringan relawan ini mengincar kalangan pesantren dan ulama untuk bisa memberikan dukungan kepada Jokowi untuk menjabat sebagai presiden di periode kedua masa jabatan.
Nantinya P3 Bejo akan mengadakan berbagai kegiatan yang berisi program dan capaian kerja Joko wi selama lima tahun terakhir. Menurutnya, banyak capaian kerja Jokowi terutama dalam menampung berbagai aspirasi umat Islam supaya diakselerasikan dalam program kerja pembangunan.
"P3 BeJo (PPP Bersama Jokowi) salah satu gerakan taktis dari kami untuk menyosialisasikan Jokowi khususnya di internal kami, yakni kalangan ulama dan ponpes (pondok pesantren)," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP Achmad Baidowi kepada KORAN SINDO di Jakarta, Kamis (20/5/2018).
Pria yang akrab disapa Awiek itu menjelaskan, P3 BeJo ini rencananya aman diresmikan pekan depan. Setelah diresmikan, baru akan ditentukan siapa yang menjadi ketua P3 BeJo ini. Untuk sementara, relawan akan bergerak secara kultural. "Selain itu, struktur dan banom-banom (badan otonom) kita gerakkan untuk Jokowi," tambahnya.
Di sisi lain, PKB awal April membentuk relawan Join (Jokowi-Cak Imin) dan meresmikan posko pemenangan Join di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Dengan Join, PKB ingin agar Ketua Umum (Ketum) DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dapat dipilih untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres pada Pilpres 2019 mendatang.
Sementara itu, capres Prabowo Subianto juga memiliki sejumlah relawan, baik itu dari organisasi sayap partai maupun relawan bentukan kader Gerindra dan PKS, di antaranya Dunsanak Prabowo, Satria Gerindra, dan Relawan #2019GantiPresiden. Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan, dirinya memimpin salah satu kelompok relawan pendukung Prabowo Subianto yakni Dunsanak Prabowo yang berisi orang-orang Minang.
Relawan ini bukan dibentuk Gerindra, melainkan orang Minang yang secara sukarela mendukung Prabowo. "Ketua umumnya saya, ketua dewan pembinanya Bang Fadli Zon, relawan Dunsanak Prabowo ini adalah relawan yang ingin menggalang suara orang-orang Minang baik di Sumatera Barat maupun seluruh wilayah Indonesia," kata Andre saat dihubungi.
Menurut Andre, hampir 80% masyarakat Minang merupakan basis pemilih terbesar Prabowo. Relawan Dunsanak ini juga dibuat sebagai strategi Gerindra untuk memenangkan Pilpres 2019. Ketua Umum PP Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Gerindra Moh Nizar Zahro mengatakan, organisasi yang dipimpinnya itu siap untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2019 mendatang, karena ini merupakan amanat Rakornas Satria pada Februari lalu.
"Pada prinsipnya, Satria jadi garda terdepan dari sayap partai, khususnya Gerindra, untuk memenangkan Bapak Prabowo menjadi presiden Indonesia," kata Nizar.
Anggota Komisi X ini menjelaskan, visi-misi Satria memang memberikan jalan bagi Gerindra untuk memenangkan Prabowo menjadi Presiden 2019, khususnya Gerindra supaya bisa mengambil mandat rakyat mulai pedesaan, kecamatan, hingga kabupaten di seluruh Indonesia. "Caranya ya menyampaikan semua program yang disampaikan Pak Prabowo," ujarnya.
Belum lama ini, Relawan #2019GantiPresiden mendeklarasikan diri di Monas, Jakarta Pusat. Tanda pagar (tagar) ini memang sejak awal digaungkan oleh pendukung Prabowo sejak beberapa bulan terakhir. Salah satu relawan, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan kegiatan relawan ini bukan bagian dari acara yang diinisiasi parpol. Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga dilarang datang.
Tak heran saat ini telah muncul berbagai relawan pendukung kandidat calon presiden di berbagai daerah. Meskipun saat ini belum ada kandidat resmi capres maupun cawapres, menilik berbagai dukungan dalam beberapa waktu terakhir maka jaringan relawan tidak bisa lepas dari figur Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Saat ini Jokowi telah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh sembilan parpol, di antaranya PDI Perjuangan, Golkar, Perindo, PPP, dan Nasdem, sedangkan Prabowo telah dideklarasikan oleh Partai Gerindra.
Beberapa relawan yang resmi terbentuk adalah Golkar-Jokowi (GoJo). Organisasi relawan diketuai oleh Wakil Koordinator Bidang (Korbid) Penggalangan Khusus DPP Golkar Rizal Mallarangeng dan diinisiasi oleh Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
"Gojo ini dibentuk DPP Golkar di bawah pimpinan Ketua Umum Golkar Pak Airlangga Hartarto," kata Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon Dave Akbarsyah Laksono saat dihubungi KORAN SINDO di Jakarta, Kamis (10/5/2018).
Menurut anggota Komisi I DPR itu, selama ini persepsi masyarakat adalah Presiden Jokowi hanya milik PDIP karena menjadi kader PDIP. Tentu itu tidak benar karena Jokowi milik seluruh rakyat Indonesia karena Jokowi yang memimpin rakyat Indonesia. Dan, Gojo ini dibentuk untuk meyakinkan seluruh pengurus dan partisipan Golkar untuk memenangkan Jokowi di 2019.
"Agar pendukung, pemilih, dan partisipan Partai Golkar percaya, kembali mendukung dan memilih maka dibuatkan Relawan Gojo. Untuk menggerakkan mesin Partai Golkar memenangkan Jokowi di 2019," ujarnya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) memiliki sejumlah organisasi relawan pemenangan Jokowi, seperti Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Forum Relawan Demokrasi (Foreder) Jokowi. "Golkar punya Gojo. Relawan yang didirikan Demokrat namanya Rejo. Ada juga Tejo, Bejo, dan lain-lain. Anggota dan simpatisan PDIP juga punya banyak relawan serupa, biasanya pada konteks-konteks daerah tertentu," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno saat dihubungi di Jakarta, Kamis 910/5/2018).
Tentu, lanjut anggota Komisi XI DPR itu, PDIP sebagai parpol punya jajaran struktur dari pusat sampai anak ranting yang selalu tegak lurus menjalankan ins truksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dan, struktur yang solid sangat penting dalam kerja-kerja politik.
"Jajaran struktural kami, dan rganisasi-organisasi sayap kami, relatif lengkap dan menjangkau hampir semua segmen pemilih," ujar pria yang akrab disapa Prof Hendrawan itu. Namun yang terpenting, lanjut Hendrawan, harus ada koordinasi dan sinergitas antara struktur parpol dan relawan agar bisa bekerja dengan optimal dalam memenangkan Jokowi.
"Kami melihat antara struktur partai dan relawan harus dilakukan koordinasi untuk membangun sinergitas maksimal," tutupnya.
Kemudian, PPP juga akan membentuk organisasi relawan yakni PPP Bersama Jokowi (P3 BeJo). Jaringan relawan ini mengincar kalangan pesantren dan ulama untuk bisa memberikan dukungan kepada Jokowi untuk menjabat sebagai presiden di periode kedua masa jabatan.
Nantinya P3 Bejo akan mengadakan berbagai kegiatan yang berisi program dan capaian kerja Joko wi selama lima tahun terakhir. Menurutnya, banyak capaian kerja Jokowi terutama dalam menampung berbagai aspirasi umat Islam supaya diakselerasikan dalam program kerja pembangunan.
"P3 BeJo (PPP Bersama Jokowi) salah satu gerakan taktis dari kami untuk menyosialisasikan Jokowi khususnya di internal kami, yakni kalangan ulama dan ponpes (pondok pesantren)," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP Achmad Baidowi kepada KORAN SINDO di Jakarta, Kamis (20/5/2018).
Pria yang akrab disapa Awiek itu menjelaskan, P3 BeJo ini rencananya aman diresmikan pekan depan. Setelah diresmikan, baru akan ditentukan siapa yang menjadi ketua P3 BeJo ini. Untuk sementara, relawan akan bergerak secara kultural. "Selain itu, struktur dan banom-banom (badan otonom) kita gerakkan untuk Jokowi," tambahnya.
Di sisi lain, PKB awal April membentuk relawan Join (Jokowi-Cak Imin) dan meresmikan posko pemenangan Join di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Dengan Join, PKB ingin agar Ketua Umum (Ketum) DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dapat dipilih untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres pada Pilpres 2019 mendatang.
Sementara itu, capres Prabowo Subianto juga memiliki sejumlah relawan, baik itu dari organisasi sayap partai maupun relawan bentukan kader Gerindra dan PKS, di antaranya Dunsanak Prabowo, Satria Gerindra, dan Relawan #2019GantiPresiden. Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan, dirinya memimpin salah satu kelompok relawan pendukung Prabowo Subianto yakni Dunsanak Prabowo yang berisi orang-orang Minang.
Relawan ini bukan dibentuk Gerindra, melainkan orang Minang yang secara sukarela mendukung Prabowo. "Ketua umumnya saya, ketua dewan pembinanya Bang Fadli Zon, relawan Dunsanak Prabowo ini adalah relawan yang ingin menggalang suara orang-orang Minang baik di Sumatera Barat maupun seluruh wilayah Indonesia," kata Andre saat dihubungi.
Menurut Andre, hampir 80% masyarakat Minang merupakan basis pemilih terbesar Prabowo. Relawan Dunsanak ini juga dibuat sebagai strategi Gerindra untuk memenangkan Pilpres 2019. Ketua Umum PP Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Gerindra Moh Nizar Zahro mengatakan, organisasi yang dipimpinnya itu siap untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2019 mendatang, karena ini merupakan amanat Rakornas Satria pada Februari lalu.
"Pada prinsipnya, Satria jadi garda terdepan dari sayap partai, khususnya Gerindra, untuk memenangkan Bapak Prabowo menjadi presiden Indonesia," kata Nizar.
Anggota Komisi X ini menjelaskan, visi-misi Satria memang memberikan jalan bagi Gerindra untuk memenangkan Prabowo menjadi Presiden 2019, khususnya Gerindra supaya bisa mengambil mandat rakyat mulai pedesaan, kecamatan, hingga kabupaten di seluruh Indonesia. "Caranya ya menyampaikan semua program yang disampaikan Pak Prabowo," ujarnya.
Belum lama ini, Relawan #2019GantiPresiden mendeklarasikan diri di Monas, Jakarta Pusat. Tanda pagar (tagar) ini memang sejak awal digaungkan oleh pendukung Prabowo sejak beberapa bulan terakhir. Salah satu relawan, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan kegiatan relawan ini bukan bagian dari acara yang diinisiasi parpol. Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga dilarang datang.
(amm)