PAN Ngaku Tidak Kaget dengan Hasil Survei Indikator Politik
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua PAN Viva Yoga Mauladi mengapresiasi hasil survei Indikator Politik Indonesia. Hasil survei dinilainya adalah hasil produk akademis yang didasarkan oleh indikator ilmiah sebagai rujukan utama.
Menurutnya, meskipun pemilu akan diselenggarakan April 2019 tahun depan, namun hasil survei yang bersifat kekinian bagi seluruh partai politik dianggap hal penting karena akan menjadi rujukan dalam proses melakukan evaluasi internal partai.
Dalam hasil survei Indikator saat ini, PAN tidaklah terkejut. Pertama, sambungnya, hasil survei beberapa lembaga menunjukkan prosentase bervariasi. Hal itu tergantung dari jumlah responden, model, margin error, peristiwa sosial politik, dan lainnya.
"Kedua, sejak menjelang Pemilu 2004 lalu sampai survei tahun 2018 ini hasil elektabilitas PAN selalu tidak berubah. Antara kisaran 2%-3%. Padahal hasil survei tersebut selalu tidak tepat. Jika hasil survei tepat, tentu sejak awal PAN tidak lolos parliementary threshold, " ujarnya saat dihubungi SINDO, Kamis 3 Mei 2018.
Alasan Ketiga, sambungnya, ada dinamika masyarakat yang tidak bisa diukur oleh lembaga survei, terutama menjelang pelaksanaan pemilu, yaitu potret dan konfigurasi perilaku pemilih yang ideologis-militan, yang rasional, dan yang transaksional.
"Saat ini PAN masih terus melakukan konsolidasi organisasi partai dalam rangka pemenangan pemilu. Kita buktikan dan ditunggu bagaimana hasil pemilu 2019 nanti," tegasnya.
Menurutnya, meskipun pemilu akan diselenggarakan April 2019 tahun depan, namun hasil survei yang bersifat kekinian bagi seluruh partai politik dianggap hal penting karena akan menjadi rujukan dalam proses melakukan evaluasi internal partai.
Dalam hasil survei Indikator saat ini, PAN tidaklah terkejut. Pertama, sambungnya, hasil survei beberapa lembaga menunjukkan prosentase bervariasi. Hal itu tergantung dari jumlah responden, model, margin error, peristiwa sosial politik, dan lainnya.
"Kedua, sejak menjelang Pemilu 2004 lalu sampai survei tahun 2018 ini hasil elektabilitas PAN selalu tidak berubah. Antara kisaran 2%-3%. Padahal hasil survei tersebut selalu tidak tepat. Jika hasil survei tepat, tentu sejak awal PAN tidak lolos parliementary threshold, " ujarnya saat dihubungi SINDO, Kamis 3 Mei 2018.
Alasan Ketiga, sambungnya, ada dinamika masyarakat yang tidak bisa diukur oleh lembaga survei, terutama menjelang pelaksanaan pemilu, yaitu potret dan konfigurasi perilaku pemilih yang ideologis-militan, yang rasional, dan yang transaksional.
"Saat ini PAN masih terus melakukan konsolidasi organisasi partai dalam rangka pemenangan pemilu. Kita buktikan dan ditunggu bagaimana hasil pemilu 2019 nanti," tegasnya.
(kri)