Pilpres 2019, Ketum PB HMI Serukan Mahasiswa Netral
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Respiratori Saddam Al Jihad mengajak seluruh elemen organisasi mahasiswa bersikap netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Menurutnya di tengah momentum politik yang makin dekat ini, semestinya organisasi mahasiswa memilih jalan tengah untuk tidak berpihak terhadap calon presiden.
"Idealnya mahasiswa harus menjaga basis independensi etis dan organisatoris dalam setiap momentum pemilu," kata Saddam saat berbicara dalam diskusi publik di Cafe The Atjeh Connection Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Maraknya media sosial juga menjadi perhatian pria kelahiran Lampung ini. Ia mengajak para anak muda Indonesia untuk menggunakan media sosial secara positif.
Pasalnya, media sosial sebagai ruang publik seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal positif dan edukatif, bukan kemudian menyebarkan isu-isu SARA.
"Mari kita gunakan medsos dengan cara-cara yang berkualitas untuk menumbuhkan kepeduliaan pemuda terhadap bangsa dan negara," ujarnya.
Seruan lain lanjut Saddam, komitmen kebangsan kita harus ditunjukan melalui upaya-upaya yang serius demi kemajuan suatu bangsa. Dia meyakini semangat nasionalisme kita akan tumbuh bersama kultur dan budaya bangsa ini.
"Sebab, nasionalisme adalah nilai-nilai luhur yang patut kita jaga keberlanjutanya," ungkapnya.
Disela-sela diskusi, Saddam menyampaikan bahwa dirinya telah membuat buku berjudul "Pancasila Ideologi Dunia". "Ini adalah karya intelektual saya untuk Indonesia dalam memperteguh ideologi negara yang telah final," tukas Saddam.
Menurutnya di tengah momentum politik yang makin dekat ini, semestinya organisasi mahasiswa memilih jalan tengah untuk tidak berpihak terhadap calon presiden.
"Idealnya mahasiswa harus menjaga basis independensi etis dan organisatoris dalam setiap momentum pemilu," kata Saddam saat berbicara dalam diskusi publik di Cafe The Atjeh Connection Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Maraknya media sosial juga menjadi perhatian pria kelahiran Lampung ini. Ia mengajak para anak muda Indonesia untuk menggunakan media sosial secara positif.
Pasalnya, media sosial sebagai ruang publik seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal positif dan edukatif, bukan kemudian menyebarkan isu-isu SARA.
"Mari kita gunakan medsos dengan cara-cara yang berkualitas untuk menumbuhkan kepeduliaan pemuda terhadap bangsa dan negara," ujarnya.
Seruan lain lanjut Saddam, komitmen kebangsan kita harus ditunjukan melalui upaya-upaya yang serius demi kemajuan suatu bangsa. Dia meyakini semangat nasionalisme kita akan tumbuh bersama kultur dan budaya bangsa ini.
"Sebab, nasionalisme adalah nilai-nilai luhur yang patut kita jaga keberlanjutanya," ungkapnya.
Disela-sela diskusi, Saddam menyampaikan bahwa dirinya telah membuat buku berjudul "Pancasila Ideologi Dunia". "Ini adalah karya intelektual saya untuk Indonesia dalam memperteguh ideologi negara yang telah final," tukas Saddam.
(maf)