Pertemuan Jokowi-PA 212 Dinilai untuk Perpanjang Jabatan Presiden
A
A
A
JAKARTA - Komentar beragam disampaikan sejumlah kalangan terkait pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Pengurus Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pertemuan itu bentuk silaturahmi yang biasa saja, sebab sekarang ini tahun politik.
"Silahturahim begitu kan rajin dilakukan politisi, apalagi ke kelompok-kelompok agama supaya kelihatan religius," ujar Dahnil saat dihubungi SINDOnews, Kamis (26/4/2018).
Menurut Dahnil, silaturahmi Jokowi dan para pengurus PA 212 dianggap positif. "Bagus Pak Jokowi bersilahturahim dengan siapa saja demi memperpanjang umur jabatan Presiden," sindir Dahnil.
Pertemuan Presiden Jokowi dan persaudaraan alumni 212 dilakukan di salah satu Masjid di Bogor, Jawa Barat. Pertemuan itu ditengarahi membahas isu nasional dan rencana kegiatan nasional, rembuk nasional.
Pertemuan yang tak diketahui kalangan wartawan disebut-sebut terjadi pada Minggu 22 April 2018. Pengurus Persaudaraan Alumni 212 yang hadir, di antaranya Al-Khaththath, Sobri Lubis, Usamah Hisyam, Slamet Maarif, dan Yusuf Marta.
Dari keterangan sejumlah pengurus PA 212, pertemuan itu tak membahas mengenai Pilpres 2019, melainkan berbicara mengenai dugaan kriminalisasi terhadap ulama. Tentang pertemuan ini juga menuai respons beragam dari masyarakat.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pertemuan itu bentuk silaturahmi yang biasa saja, sebab sekarang ini tahun politik.
"Silahturahim begitu kan rajin dilakukan politisi, apalagi ke kelompok-kelompok agama supaya kelihatan religius," ujar Dahnil saat dihubungi SINDOnews, Kamis (26/4/2018).
Menurut Dahnil, silaturahmi Jokowi dan para pengurus PA 212 dianggap positif. "Bagus Pak Jokowi bersilahturahim dengan siapa saja demi memperpanjang umur jabatan Presiden," sindir Dahnil.
Pertemuan Presiden Jokowi dan persaudaraan alumni 212 dilakukan di salah satu Masjid di Bogor, Jawa Barat. Pertemuan itu ditengarahi membahas isu nasional dan rencana kegiatan nasional, rembuk nasional.
Pertemuan yang tak diketahui kalangan wartawan disebut-sebut terjadi pada Minggu 22 April 2018. Pengurus Persaudaraan Alumni 212 yang hadir, di antaranya Al-Khaththath, Sobri Lubis, Usamah Hisyam, Slamet Maarif, dan Yusuf Marta.
Dari keterangan sejumlah pengurus PA 212, pertemuan itu tak membahas mengenai Pilpres 2019, melainkan berbicara mengenai dugaan kriminalisasi terhadap ulama. Tentang pertemuan ini juga menuai respons beragam dari masyarakat.
(maf)