Sinisme PKB-PPP Ganggu Konsolidasi Koalisi Pendukung Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Ketegangan politik yang terjadi antara dua partai Islam, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai akan berefek buruk pada konsolidasi partai pengusung Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, sinisme yang terjadi antara PKB dan PPP bisa melemahkan konsolidasi yang tengah dibangun kubu Jokowi. Pasalnya, kata Adi, dua partai berbasis Islam ini memiliki peran strategis bagi kubu petahana.
"Bagaimana pun dua partai politik ini cukup dibutuhkan terutama untuk menangkis serangan isu identitas, SARA, yang dialamatkan kepada Jokowi," ujar Adi kepada SINDOnews, Jumat (20/4/2018).
Adi menilai konflik yang terjadi antara PKB dan PPP hanyalah buntut dari upaya kedua partai merebut perhatian Jokowi. PKB yang setia kepada Jokowi sejak Pilpres 2014 merasa paling berhak dan diberi karpet merah oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sementara PPP yang belakangan bergabung dengan pemerintah merasa telah memberikan kontribusi politik bagi penguasa. "Terutama dalam menangkis isu-isu yang mengarah ke Jokowi, Rommy (Ketum PPP Romahurmuziy) selalu turun tangan. Sementara PKB hanya sibuk memoles Cak Imin untuk jadi cawapres Jokowi," kata Adi.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, sinisme yang terjadi antara PKB dan PPP bisa melemahkan konsolidasi yang tengah dibangun kubu Jokowi. Pasalnya, kata Adi, dua partai berbasis Islam ini memiliki peran strategis bagi kubu petahana.
"Bagaimana pun dua partai politik ini cukup dibutuhkan terutama untuk menangkis serangan isu identitas, SARA, yang dialamatkan kepada Jokowi," ujar Adi kepada SINDOnews, Jumat (20/4/2018).
Adi menilai konflik yang terjadi antara PKB dan PPP hanyalah buntut dari upaya kedua partai merebut perhatian Jokowi. PKB yang setia kepada Jokowi sejak Pilpres 2014 merasa paling berhak dan diberi karpet merah oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sementara PPP yang belakangan bergabung dengan pemerintah merasa telah memberikan kontribusi politik bagi penguasa. "Terutama dalam menangkis isu-isu yang mengarah ke Jokowi, Rommy (Ketum PPP Romahurmuziy) selalu turun tangan. Sementara PKB hanya sibuk memoles Cak Imin untuk jadi cawapres Jokowi," kata Adi.
(kri)