Munas Alim Ulama PPP Hasilkan 10 Rekomendasi
A
A
A
JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama yang diikuti oleh 160 ulama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari seluruh nusantara yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, menghasilkan 10 rekomendasi.
Hasil Munas Alim Ulama ini disampaikan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy (Rommy) di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke 45 PPP, di Gedung UTC Semarang, Sabtu (14/4/2018).
Rekomendasi ulama ini diharapkan bisa menjadi solusi terkait isu-isu kebangsaan di tahun politik. Rommy menyebutkan, bangsa ini seakan terbelah dalam setiap kontestasi politik. Sejatinya, perbedaan pendapat adalah wajar dalam demokrasi.
Namun yang terjadi saat ini adalah pelibatan aneka ujaran kebencian disertai peredaran meme di media sosial yang melanggar kepatutan dan peraturan perundang-undangan.
"Terlalu banyak perhadap-hadapan "aku' dan 'kamu', seakan tidak ada lagi kamus 'kita'. Oleh karenanya, mari kita jadikan media sosial sebagai perekat silaturrahmi.Jangan jadikan ia penyekat hanya karena kita berbeda pilihan politik," kata Rommy.
Adapun 10 rekomendasi tersebut meliputi:
1. Peneguhan komitmen kebangsaaan bahwa Negara Pancasila dan NKRI adalah final.
2. Komitmen PPP untuk terus mengawal pemerintahan yang terpilih dengan sah.
3. Meminta perhatian lebih pemerintah untuk pendidikan agama, madrasah dan pondok pesantren yang berjumlah 72 dan 92% adalah swasta.
4. Terus meningkatkan kewaspadaan atas munculnya radikalisme berbasis agama.
5. Berperan aktif dalam penangkalan berita hoaks.
6. Mendorong penuh dilanjutkannya upaya redistribusi aset kepada rakyat kecil.
7. Penguatan demokrasi dengan menekan segala bentuk kemungkinan terjadinya politik uang.
8. Penguatan institusi pemberantasan korupsi.
9. Berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.
10. Merekomendasikan dipilihnya calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi dengan lima kriteria.
Lima kriteri itu yakni terpenuhi syarat menurut Islam. Seperti memiliki kompetensi, integritas dan aspiratif, santun, santri, berilmu, serta berjiwa ulama, peduli kepada rakyat kecil, muda, dan milenial, agar mampu menyesuaikan perkembangan generasi.
Hasil Munas Alim Ulama ini disampaikan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy (Rommy) di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke 45 PPP, di Gedung UTC Semarang, Sabtu (14/4/2018).
Rekomendasi ulama ini diharapkan bisa menjadi solusi terkait isu-isu kebangsaan di tahun politik. Rommy menyebutkan, bangsa ini seakan terbelah dalam setiap kontestasi politik. Sejatinya, perbedaan pendapat adalah wajar dalam demokrasi.
Namun yang terjadi saat ini adalah pelibatan aneka ujaran kebencian disertai peredaran meme di media sosial yang melanggar kepatutan dan peraturan perundang-undangan.
"Terlalu banyak perhadap-hadapan "aku' dan 'kamu', seakan tidak ada lagi kamus 'kita'. Oleh karenanya, mari kita jadikan media sosial sebagai perekat silaturrahmi.Jangan jadikan ia penyekat hanya karena kita berbeda pilihan politik," kata Rommy.
Adapun 10 rekomendasi tersebut meliputi:
1. Peneguhan komitmen kebangsaaan bahwa Negara Pancasila dan NKRI adalah final.
2. Komitmen PPP untuk terus mengawal pemerintahan yang terpilih dengan sah.
3. Meminta perhatian lebih pemerintah untuk pendidikan agama, madrasah dan pondok pesantren yang berjumlah 72 dan 92% adalah swasta.
4. Terus meningkatkan kewaspadaan atas munculnya radikalisme berbasis agama.
5. Berperan aktif dalam penangkalan berita hoaks.
6. Mendorong penuh dilanjutkannya upaya redistribusi aset kepada rakyat kecil.
7. Penguatan demokrasi dengan menekan segala bentuk kemungkinan terjadinya politik uang.
8. Penguatan institusi pemberantasan korupsi.
9. Berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.
10. Merekomendasikan dipilihnya calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi dengan lima kriteria.
Lima kriteri itu yakni terpenuhi syarat menurut Islam. Seperti memiliki kompetensi, integritas dan aspiratif, santun, santri, berilmu, serta berjiwa ulama, peduli kepada rakyat kecil, muda, dan milenial, agar mampu menyesuaikan perkembangan generasi.
(maf)