Garuda-Saudi Arabia Layani Direct Flight Haji 2018
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menunjuk dua maskapai penerbangan, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines, menjadi maskapai penerbangan haji 2018.
Kedua maskapai ini dicarter dengan sistem penerbangan langsung (direct flight). Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali mengatakan, Garuda dan Saudi Arabia telah menandatangani perjanjian transportasi udara jamaah haji reguler 2018. Kedua maskapai melayani penerbangan jamaah haji, di mana gelombang pertama dimulai 17 Juli dan gelombang kedua pada 29 Juli.
Adapun masa operasional pemberangkatan dan pemulangan akan berlangsung selama 30 hari. Gelombang pemulang an pertama akan berlangsung 13 hari dan gelombang ke dua selama 17 hari. Nizar menjelaskan, penetapan kedua maskapai ini telah melalui proses panjang. Kemenag mengundang seluruh maskapai untuk berpartisipasi dalam penyediaan maskapai penerbangan haji.
Ada empat maskapai yang mengambil dokumen, yakni Garuda Indonesia, Saudi Arabia, Air Asia X, dan Sriwijaya Air. Kemudian, maskapai yang menghadiri penjelasan dokumen berkurang menjadi tiga yakni Garuda, Sriwijaya, dan Saudi Arabia.
Sementara yang menyampaikan dokumen penawaran hanyalah dua maska pai, yakni Garuda dan Saudi Arabia. Dia menjelaskan, maskapai yang ditunjuk sebagai penyelenggara transportasi udara haji ialah yang memiliki kompetensi tinggi sebagai penyelenggara transportasi udara, yang sekurang-kurangnya mereka harus memenuhi administrasi teknis standar kelaikan udara, kapasitas kursi, dan standar pelayanan.
“Ini sesuai dengan apa yang menjadi patokan standar untuk jasa maskapai penerbangan,” jelas Nizar seusai penandatanganan kerjasama di Kantor Kemenag, Jakarta, kemarin.
Penerbangan yang dipakai ini menggunakan sistem carter sehingga pesawat yang dipakai ke Madinah, lalu kembali ke Indonesia, itu harus kosong karena pemerintah menyewanya tanpa harus melakukan transit.
Sementara itu, transit hanya diperbolehkan untuk kepentingan pengisian bahan bakar ataupun atas alasan keselamatan penerbangan sehingga harus mendarat di satu wilayah tertentu.
Nizar menjelaskan, ada 12 embarkasi yang dijadikan titik tolak pemberangkatan yaitu Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Cengkareng, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Kemudian, jumlah asumsi penumpang yang akan diangkut Garuda sebanyak 107.959 penumpang atau sekitar 52,27% dan Saudi Arabia akan mengangkut 98.571 penumpang atau sekitar 47,73%.
Menag Lukman Hakim Saifuddin menyatakan sangatlah pen ting dalam memastikan kelancaran operasional haji, termasuk peranan dari aspek trans portasi udara ini. Oleh karena itu, pihaknya berupaya memastikan seluruh proses pelaksanaan transportasi udara haji tahun ini dapat memberikan layanan transportasi udara terbaik bagi seluruh jamaah haji Indonesia.
Sementara Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, pihaknya telah menyiapkan armada terbaik. Pahala menambahkan, tahun ini Garuda Indonesia juga memperkaya layanan in-flight entertainment para jamaah haji dengan menyediakan tayangan bernuansa islami. Selain itu, Garuda Indonesia juga menyediakan pilihan menu yang disesuaikan dengan selera daerah sesuai hasil meal test di setiap embarkasi. (Neneng Zubaidah)
Kedua maskapai ini dicarter dengan sistem penerbangan langsung (direct flight). Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali mengatakan, Garuda dan Saudi Arabia telah menandatangani perjanjian transportasi udara jamaah haji reguler 2018. Kedua maskapai melayani penerbangan jamaah haji, di mana gelombang pertama dimulai 17 Juli dan gelombang kedua pada 29 Juli.
Adapun masa operasional pemberangkatan dan pemulangan akan berlangsung selama 30 hari. Gelombang pemulang an pertama akan berlangsung 13 hari dan gelombang ke dua selama 17 hari. Nizar menjelaskan, penetapan kedua maskapai ini telah melalui proses panjang. Kemenag mengundang seluruh maskapai untuk berpartisipasi dalam penyediaan maskapai penerbangan haji.
Ada empat maskapai yang mengambil dokumen, yakni Garuda Indonesia, Saudi Arabia, Air Asia X, dan Sriwijaya Air. Kemudian, maskapai yang menghadiri penjelasan dokumen berkurang menjadi tiga yakni Garuda, Sriwijaya, dan Saudi Arabia.
Sementara yang menyampaikan dokumen penawaran hanyalah dua maska pai, yakni Garuda dan Saudi Arabia. Dia menjelaskan, maskapai yang ditunjuk sebagai penyelenggara transportasi udara haji ialah yang memiliki kompetensi tinggi sebagai penyelenggara transportasi udara, yang sekurang-kurangnya mereka harus memenuhi administrasi teknis standar kelaikan udara, kapasitas kursi, dan standar pelayanan.
“Ini sesuai dengan apa yang menjadi patokan standar untuk jasa maskapai penerbangan,” jelas Nizar seusai penandatanganan kerjasama di Kantor Kemenag, Jakarta, kemarin.
Penerbangan yang dipakai ini menggunakan sistem carter sehingga pesawat yang dipakai ke Madinah, lalu kembali ke Indonesia, itu harus kosong karena pemerintah menyewanya tanpa harus melakukan transit.
Sementara itu, transit hanya diperbolehkan untuk kepentingan pengisian bahan bakar ataupun atas alasan keselamatan penerbangan sehingga harus mendarat di satu wilayah tertentu.
Nizar menjelaskan, ada 12 embarkasi yang dijadikan titik tolak pemberangkatan yaitu Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Cengkareng, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Kemudian, jumlah asumsi penumpang yang akan diangkut Garuda sebanyak 107.959 penumpang atau sekitar 52,27% dan Saudi Arabia akan mengangkut 98.571 penumpang atau sekitar 47,73%.
Menag Lukman Hakim Saifuddin menyatakan sangatlah pen ting dalam memastikan kelancaran operasional haji, termasuk peranan dari aspek trans portasi udara ini. Oleh karena itu, pihaknya berupaya memastikan seluruh proses pelaksanaan transportasi udara haji tahun ini dapat memberikan layanan transportasi udara terbaik bagi seluruh jamaah haji Indonesia.
Sementara Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, pihaknya telah menyiapkan armada terbaik. Pahala menambahkan, tahun ini Garuda Indonesia juga memperkaya layanan in-flight entertainment para jamaah haji dengan menyediakan tayangan bernuansa islami. Selain itu, Garuda Indonesia juga menyediakan pilihan menu yang disesuaikan dengan selera daerah sesuai hasil meal test di setiap embarkasi. (Neneng Zubaidah)
(nfl)