Anis Matta: Indonesia akan Menjadi Kekuatan Utama Dunia
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah tokoh di Tanah Air mulai memantapkan diri untuk maju dalam bursa pencalonan Presiden di Pemilu 2019.
Jumat, (6/4) pekan lalu, relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat mendeklarasikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai bakal calon presiden. Setelah itu, giliran relawan Anis Matta untuk pemilihan presiden 2019 dideklarasikan di Bali pada Minggu, 8 April 2018.
Dalam sambutannya, Anis Marta yang digadang-gadang sebagai bakal calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku optimis Indonesia ke depan akan menjadi kekuatan utama dunia.
Kuncinya, kata Anis, Indonesia bisa mengelola seluruh potensinya, khususnya di bidang ekonomi, teknologi, dan militer. “Masalahnya, ibarat pesawat, langit masih terlalu tinggi, tapi kita terbang terlalu rendah,” kata Anis dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Senin (9/4/2018).
Anis menegaskan bahwa kunci dari kemajuan adalah ilmu pengetahuan dan wawasan global. Dengan modal itu, kata Anis, Indonesia akan melakukan lompatan besar.
Anis menambahkan, dunia sedang mengalami goncangan karena bergesernya kekayaan ekonomi dunia. Sebelumnya, Produk Domestik Bruto (PDB) dikuasai oleh Amerika dan Eropa hingga 80% tapi kini berkurang setengahnya. Asia, khususnya China, kini menguasai 40% PDB dunia tersebut.
“Sebelumnya, Indonesia sering diuntungkan oleh peristiwa sejarah. Di masa Orde Baru, Indonesia sejahtera, karena kita bergabung dengan kapitalisme global yang sedang naik. Ketika ada gelombang demokratisasi dunia pasca-Uni Soviet runtuh pda1990-an, lahir gerakan Reformasi 1998. Ke depan, kita harus bisa menentukan nasib sendiri, bahkan di tengah kabut yang tebal,” kata Anis.
Menurut pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini, Bali sudah lama menjadi titik singgung Indonesia dengan dunia. Ini harus dimanfaatkan karena struktur ekonomi dunia sedang bergeser ke sektor jasa.
“Bali adalah contoh mesin pertumbuhan ekonomi baru yang bertumpu pada jasa. Ini modal kita melakukan lompatan besar,” ujar Anis.
Jumat, (6/4) pekan lalu, relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat mendeklarasikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai bakal calon presiden. Setelah itu, giliran relawan Anis Matta untuk pemilihan presiden 2019 dideklarasikan di Bali pada Minggu, 8 April 2018.
Dalam sambutannya, Anis Marta yang digadang-gadang sebagai bakal calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku optimis Indonesia ke depan akan menjadi kekuatan utama dunia.
Kuncinya, kata Anis, Indonesia bisa mengelola seluruh potensinya, khususnya di bidang ekonomi, teknologi, dan militer. “Masalahnya, ibarat pesawat, langit masih terlalu tinggi, tapi kita terbang terlalu rendah,” kata Anis dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Senin (9/4/2018).
Anis menegaskan bahwa kunci dari kemajuan adalah ilmu pengetahuan dan wawasan global. Dengan modal itu, kata Anis, Indonesia akan melakukan lompatan besar.
Anis menambahkan, dunia sedang mengalami goncangan karena bergesernya kekayaan ekonomi dunia. Sebelumnya, Produk Domestik Bruto (PDB) dikuasai oleh Amerika dan Eropa hingga 80% tapi kini berkurang setengahnya. Asia, khususnya China, kini menguasai 40% PDB dunia tersebut.
“Sebelumnya, Indonesia sering diuntungkan oleh peristiwa sejarah. Di masa Orde Baru, Indonesia sejahtera, karena kita bergabung dengan kapitalisme global yang sedang naik. Ketika ada gelombang demokratisasi dunia pasca-Uni Soviet runtuh pda1990-an, lahir gerakan Reformasi 1998. Ke depan, kita harus bisa menentukan nasib sendiri, bahkan di tengah kabut yang tebal,” kata Anis.
Menurut pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini, Bali sudah lama menjadi titik singgung Indonesia dengan dunia. Ini harus dimanfaatkan karena struktur ekonomi dunia sedang bergeser ke sektor jasa.
“Bali adalah contoh mesin pertumbuhan ekonomi baru yang bertumpu pada jasa. Ini modal kita melakukan lompatan besar,” ujar Anis.
(pur)