IRMI Gelar Pelatihan untuk Sebar Semangat Revolusi Mental
A
A
A
JAKARTA - Institut Revolusi Mental Indonesia (IRMI) menggelar training of trainers (TOT) bagi para calon relawan untuk menyebarkan semangat revolusi mental bagi khalayak yang lebih luas di Indonesia.
Pelatihan digelar di Kantor IRMI di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 28 Maret 2018.
Founder Komunitas Anak Bangsa sekaligus penyelenggara TOT Revolusi Mental, Lourda Hutagalung Budidharma menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk mencetak calon pelatih yang akan menyebarkan semangat revolusi mental kepada masyarakat.
"Ini gerakan inisiatif masyarakat untuk membantu tugas pemerintah. Ini sebenarnya pelajaran tentang hal kecil yang bisa membentuk karakter bangsa," kata Lourda kepada SINDOnews, Rabu 28 Maret 2018.
Lourda berpendapat, banyak persoalan terkait pendidikan karakter yang belum diakomodasi oleh pemerintah, dalam hal ini kurikulum pendidikan nasional. IRMI, ucap Lourda, hendak ikut mengambil bagian untuk menambal bagian yang belum diakomodasi pemerintah tersebut.
"Misal soal maraknya tawuran anak sekolah, itu tanggung jawab sekolah dan orangtua. Tapi ke depan kami ingin mengajak semua pihak untuk mewujudkan Indonesia yang lebih toleran dan bertanggung jawab," ucap Lourda.
Dalam TOT ini, IRMI mematok target mencetak 200 pelatih. TOT dilakukan dalam delapan gelombang, di mana tiap-tiap gelombang akan diikuti oleh 25 peserta yang merupakan ketua organisasi relawan dari wilayah Jakarta dan Banten.
Lourda mengatakan, TOT sengaja dilakukan dengan metode kelas kecil dengan peserta terbatas agar pemateri bisa menyampaikan pesan secara komprehensif.
"Kami ingin memastikan setiap peserta bisa mengembangkan tugasnya sebagai trainer. Kalau kelasnya besar, meski pengajarnya hebat tapi memantapkan audiensnya kurang," ucap Lourda.
Pelatihan digelar di Kantor IRMI di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 28 Maret 2018.
Founder Komunitas Anak Bangsa sekaligus penyelenggara TOT Revolusi Mental, Lourda Hutagalung Budidharma menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk mencetak calon pelatih yang akan menyebarkan semangat revolusi mental kepada masyarakat.
"Ini gerakan inisiatif masyarakat untuk membantu tugas pemerintah. Ini sebenarnya pelajaran tentang hal kecil yang bisa membentuk karakter bangsa," kata Lourda kepada SINDOnews, Rabu 28 Maret 2018.
Lourda berpendapat, banyak persoalan terkait pendidikan karakter yang belum diakomodasi oleh pemerintah, dalam hal ini kurikulum pendidikan nasional. IRMI, ucap Lourda, hendak ikut mengambil bagian untuk menambal bagian yang belum diakomodasi pemerintah tersebut.
"Misal soal maraknya tawuran anak sekolah, itu tanggung jawab sekolah dan orangtua. Tapi ke depan kami ingin mengajak semua pihak untuk mewujudkan Indonesia yang lebih toleran dan bertanggung jawab," ucap Lourda.
Dalam TOT ini, IRMI mematok target mencetak 200 pelatih. TOT dilakukan dalam delapan gelombang, di mana tiap-tiap gelombang akan diikuti oleh 25 peserta yang merupakan ketua organisasi relawan dari wilayah Jakarta dan Banten.
Lourda mengatakan, TOT sengaja dilakukan dengan metode kelas kecil dengan peserta terbatas agar pemateri bisa menyampaikan pesan secara komprehensif.
"Kami ingin memastikan setiap peserta bisa mengembangkan tugasnya sebagai trainer. Kalau kelasnya besar, meski pengajarnya hebat tapi memantapkan audiensnya kurang," ucap Lourda.
(dam)