2030 Indonesia Diharapkan Makin Kuat, Bukan Bubar
A
A
A
JAKARTA - Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebutkan Indonesia akan bubar di tahun 2030 mendapat respons positif maupun negatif dari berbagai kalangan.
Pengelola Rumah Jokowi tingkat pusat, Omar Aram sependapat dengan pernyataan Ketua Umum PBNU Said dan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir yang menyebut Indonesia akan tetap ada.
"Karena rakyatnya punya kesamaan tekad dan daya juang yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Indonesia merdeka bukan atas pemberian penjajah. Kita merdeka karena semangat dan tekad para pejuangnya, yaitu menjadi bangsa yang merdeka," kata Omar Aram dalam siaran pers, Selasa (26/3/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj menyakini Indonesia tidak akan bubar seperti dikatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Kami yakin Indonesia akan selamanya tetap ada, dengan syarat bangsa ini beriman, bertakwa dan berbudaya. Insya Allah tidak akan bubar," kata Said Aqil usah bertemu dengan pengurus PP Muhammadiyah di kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat 23 Maret 2018.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, rakyat Indonesia harus optimistis jika ingin negara ini tetap ada.
"Intinya, baik negara maupun komponen bangsa akan tetap bertahan selama masih ada iman," ucap Haedar.
Katanya, modal terbesar bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensinya yakni Pancasila. "Kalau dasar filosofinya kuat, Indonesia tidak akan hancur," tegasnya.
Lanjut Omar, kekhawatiran Indonesia akan bubar sangat tidak masuk akal. Menurutnya, sebagai sebuah bangsa, Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi bangsa yang abadi dan besar.
Kata Omar, dengan kekayaan alam dan kekuatan rakyatnya, Indonesia akan menjadi negara yang abadi.
"Kita bisa menciptakan ketahanan pangan. Makanya mulai dari sekarang dibangunan infrastruktur agar semuanya bisa terhubungi, baik logistik maupun komunikasi. Dilanjutkan dengan membangun cluster-cluster industri berbasis kerakyatan," tukasnya.
Rumah Jokowi sendiri kata Omar, tengah mengencarkan 3 Gerakan, yakni Gerakan Kebaikan Sosial, Kebaikan Daya Saing, dan Kebaikan Industri.
Dia yakin, jika 3 Gerakan ini diterapkan dengan baik dan benar, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang makmur dan abadi. "Bukannya bubar, seperti yang dikatakan Prabowo Subianto," tuturnya.
Dia pun mengimbau kepada seluruh rakyat, agar bekerjasama dan saling membantu, juga penuh semangat demi terciptanya Indonesia yang mandiri dan kuat pada tahun 2030.
Pengelola Rumah Jokowi tingkat pusat, Omar Aram sependapat dengan pernyataan Ketua Umum PBNU Said dan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir yang menyebut Indonesia akan tetap ada.
"Karena rakyatnya punya kesamaan tekad dan daya juang yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Indonesia merdeka bukan atas pemberian penjajah. Kita merdeka karena semangat dan tekad para pejuangnya, yaitu menjadi bangsa yang merdeka," kata Omar Aram dalam siaran pers, Selasa (26/3/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj menyakini Indonesia tidak akan bubar seperti dikatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Kami yakin Indonesia akan selamanya tetap ada, dengan syarat bangsa ini beriman, bertakwa dan berbudaya. Insya Allah tidak akan bubar," kata Said Aqil usah bertemu dengan pengurus PP Muhammadiyah di kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat 23 Maret 2018.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, rakyat Indonesia harus optimistis jika ingin negara ini tetap ada.
"Intinya, baik negara maupun komponen bangsa akan tetap bertahan selama masih ada iman," ucap Haedar.
Katanya, modal terbesar bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensinya yakni Pancasila. "Kalau dasar filosofinya kuat, Indonesia tidak akan hancur," tegasnya.
Lanjut Omar, kekhawatiran Indonesia akan bubar sangat tidak masuk akal. Menurutnya, sebagai sebuah bangsa, Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi bangsa yang abadi dan besar.
Kata Omar, dengan kekayaan alam dan kekuatan rakyatnya, Indonesia akan menjadi negara yang abadi.
"Kita bisa menciptakan ketahanan pangan. Makanya mulai dari sekarang dibangunan infrastruktur agar semuanya bisa terhubungi, baik logistik maupun komunikasi. Dilanjutkan dengan membangun cluster-cluster industri berbasis kerakyatan," tukasnya.
Rumah Jokowi sendiri kata Omar, tengah mengencarkan 3 Gerakan, yakni Gerakan Kebaikan Sosial, Kebaikan Daya Saing, dan Kebaikan Industri.
Dia yakin, jika 3 Gerakan ini diterapkan dengan baik dan benar, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang makmur dan abadi. "Bukannya bubar, seperti yang dikatakan Prabowo Subianto," tuturnya.
Dia pun mengimbau kepada seluruh rakyat, agar bekerjasama dan saling membantu, juga penuh semangat demi terciptanya Indonesia yang mandiri dan kuat pada tahun 2030.
(maf)