Perayaan Nyepi Momentum Introspeksi Diri Ciptakan Perdamaian
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengatakan nilai yang terkandung dalam perayaan Hari Raya Nyepi bisa dijadikan pegangan dalam menciptakan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut dia, Hari Raya Nyepi 2018 harus menjadi momentum seluruh elemen masyarakat untuk saling introspeksi diri.
"Hari ini saudara-saudara kita umat Hindu melakukan berbagai ritual. Mari kita jadikan ritual tersebut untuk saling mawas diri, membersihkan diri lahir batin, menyatukan pikiran, meneguhkan hati, serta memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan menjalankan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang," pesan politisi Golkar yang biasa disapa Bamsoet ini di Ambon, Maluku, Sabtu (17/3/2018).
Dalam menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu melakukan Tapa Brata dan berbagai ritual. Antara lain Amati Geni (pantang menyalakan api), Amati Karya (menghentikan aktivitas kerja), Amati Lelanguan (pantang menghibur diri), dan Amati Lelungaan (pantang berpergian).
"Saudara-saudara kita pemeluk Hindu telah memberikan contoh bagaimana menggapai keseimbangan dan keharmonisan hidup melalui perayaan Hari Raya Nyepi. Bagi mereka, baik-buruk, menang-kalah, kaya-miskin, sengsara-bahagia, merupakan ujian kehidupan untuk dapat mengendalikan diri. Saya menaruh rasa hormat yang besar kepada mereka," tuturnya.
Lebih jauh mantan Ketua Komisi III ini melihat perayaan Hari Raya Nyepi yang kental dengan berbagai upacara budaya perlu tetap dilestarikan.
Menurut dia, ada berbagai nilai sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya. Budaya bagi Bamsoet merupakan kekuatan sekaligus kekayaan yang tak ternilai bagi bangsa.
"Selamat Hari Raya Nyepi bagi saudaraku umat Hindu. Mari bersama kita introspeksi diri lebih jauh. Tebar kebajikan, gapai kebahagiaan, ciptakan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Menurut dia, Hari Raya Nyepi 2018 harus menjadi momentum seluruh elemen masyarakat untuk saling introspeksi diri.
"Hari ini saudara-saudara kita umat Hindu melakukan berbagai ritual. Mari kita jadikan ritual tersebut untuk saling mawas diri, membersihkan diri lahir batin, menyatukan pikiran, meneguhkan hati, serta memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan menjalankan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang," pesan politisi Golkar yang biasa disapa Bamsoet ini di Ambon, Maluku, Sabtu (17/3/2018).
Dalam menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu melakukan Tapa Brata dan berbagai ritual. Antara lain Amati Geni (pantang menyalakan api), Amati Karya (menghentikan aktivitas kerja), Amati Lelanguan (pantang menghibur diri), dan Amati Lelungaan (pantang berpergian).
"Saudara-saudara kita pemeluk Hindu telah memberikan contoh bagaimana menggapai keseimbangan dan keharmonisan hidup melalui perayaan Hari Raya Nyepi. Bagi mereka, baik-buruk, menang-kalah, kaya-miskin, sengsara-bahagia, merupakan ujian kehidupan untuk dapat mengendalikan diri. Saya menaruh rasa hormat yang besar kepada mereka," tuturnya.
Lebih jauh mantan Ketua Komisi III ini melihat perayaan Hari Raya Nyepi yang kental dengan berbagai upacara budaya perlu tetap dilestarikan.
Menurut dia, ada berbagai nilai sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya. Budaya bagi Bamsoet merupakan kekuatan sekaligus kekayaan yang tak ternilai bagi bangsa.
"Selamat Hari Raya Nyepi bagi saudaraku umat Hindu. Mari bersama kita introspeksi diri lebih jauh. Tebar kebajikan, gapai kebahagiaan, ciptakan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya.
(dam)