Batan Fokus Pemanfaatan Nuklir Langsung untuk Masyarakat
A
A
A
BOGOR - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada tahun 2018 menegaskan fokus pada pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) intitusinya untuk masyarakat.
Selain itu Batan juga akan memfokuskan pada penyelesaian masalah di masyarakat.
Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, tahun ini merupakan tahun istimewa karena pada tahun ini institusinya akan menginjak usia ke-60 tahun, tepatnya pada 5 Desember 2018.
Berbagai capaian telah diraih Batan dalam hal pemanfaatan teknologi nuklir untuk kesehjateraan manusia baik di bidang pertanian, industri, maupun lingkungan.
“Bertepatan dengan ulang tahun ke-60, Batan akan fokus pada hilirisasi iptek nuklir, bagaimana teknologi nuklir bisa ikut menyelesaikan masalah bangsa Indonesia,” Kata Djarot seusai membuka Rapat Kerja Batan tahun 2018 di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/3/2018).
Djarot mengatakan, selain tetap mempertahankan capaian yang telah diraih, di masa yang akan datang Batan akan menekankan pada pemanfaatan teknologi nuklir di bidang pengujian tak merusak, atau lebih dikenal dengan istilah nondestructive investigation (NDI).
Teknologi ini dinilai mampu memberi solusi terhadap permasalahan pembangunan infrastruktur yang terjadi akhir-akhir ini. “Teknologi NDI yang dimiliki Batan ini dapat dimanfaatkan untuk menguji ketahanan konstruksi bangunan. Tujuannya mencegah terjadinya kerusakan konstruksi, seperti beberapa kasus yang pernah terjadi di pembangunan konstruksi belakangan ini. Batan punya alat itu dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh semua pihak yang membutuhkan,” tutur Djarot.
Selain teknologi NDI, kata Djarot, bidang lain yang juga menjadi perhatian Batan dan perlu diketahui masyarakat, yakni pemanfaatan teknologi nuklir untuk magnet, baterai, dan pembuatan radiofarmaka.
“Kami harus mulai memunculkan teknologi non pertanian, seperti utilisasi reaktor riset, pemanfaatan teknologi nuklir untuk lingkungan,” kata Djarot.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Batan, Ferly Hermana menjelaskan, berbagai kebijakan yang disebutkan Kepala Batan tadi akan dituangkan dalam rencana strategis Batan tahun 2019-2024.
“Raker 2018 ini didasarkan pada hasil evaluasi tahun sebelumnya dan rencana ke depan. Bersamaan dengan itu, Raker juga membahas evaluasi midterm rencana strategis Batan, dan rencana lima tahun mendatang,” kata Ferly.
Batan akan menekankan pada pemanfaatan teknologi nuklir langsung kepada masyarakat. “Yakni, mengatasi masalah lingkungan (climate change), kedaulatan pangan dan kesehatan serta energi akan menjadi perhatian khusus Batan,” tuturnya.
Selain itu Batan juga akan memfokuskan pada penyelesaian masalah di masyarakat.
Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, tahun ini merupakan tahun istimewa karena pada tahun ini institusinya akan menginjak usia ke-60 tahun, tepatnya pada 5 Desember 2018.
Berbagai capaian telah diraih Batan dalam hal pemanfaatan teknologi nuklir untuk kesehjateraan manusia baik di bidang pertanian, industri, maupun lingkungan.
“Bertepatan dengan ulang tahun ke-60, Batan akan fokus pada hilirisasi iptek nuklir, bagaimana teknologi nuklir bisa ikut menyelesaikan masalah bangsa Indonesia,” Kata Djarot seusai membuka Rapat Kerja Batan tahun 2018 di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/3/2018).
Djarot mengatakan, selain tetap mempertahankan capaian yang telah diraih, di masa yang akan datang Batan akan menekankan pada pemanfaatan teknologi nuklir di bidang pengujian tak merusak, atau lebih dikenal dengan istilah nondestructive investigation (NDI).
Teknologi ini dinilai mampu memberi solusi terhadap permasalahan pembangunan infrastruktur yang terjadi akhir-akhir ini. “Teknologi NDI yang dimiliki Batan ini dapat dimanfaatkan untuk menguji ketahanan konstruksi bangunan. Tujuannya mencegah terjadinya kerusakan konstruksi, seperti beberapa kasus yang pernah terjadi di pembangunan konstruksi belakangan ini. Batan punya alat itu dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh semua pihak yang membutuhkan,” tutur Djarot.
Selain teknologi NDI, kata Djarot, bidang lain yang juga menjadi perhatian Batan dan perlu diketahui masyarakat, yakni pemanfaatan teknologi nuklir untuk magnet, baterai, dan pembuatan radiofarmaka.
“Kami harus mulai memunculkan teknologi non pertanian, seperti utilisasi reaktor riset, pemanfaatan teknologi nuklir untuk lingkungan,” kata Djarot.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Batan, Ferly Hermana menjelaskan, berbagai kebijakan yang disebutkan Kepala Batan tadi akan dituangkan dalam rencana strategis Batan tahun 2019-2024.
“Raker 2018 ini didasarkan pada hasil evaluasi tahun sebelumnya dan rencana ke depan. Bersamaan dengan itu, Raker juga membahas evaluasi midterm rencana strategis Batan, dan rencana lima tahun mendatang,” kata Ferly.
Batan akan menekankan pada pemanfaatan teknologi nuklir langsung kepada masyarakat. “Yakni, mengatasi masalah lingkungan (climate change), kedaulatan pangan dan kesehatan serta energi akan menjadi perhatian khusus Batan,” tuturnya.
(dam)