PBNU Menyebarkan Islam Ramah Hak Asasi Manusia

Senin, 12 Maret 2018 - 22:45 WIB
PBNU Menyebarkan Islam...
PBNU Menyebarkan Islam Ramah Hak Asasi Manusia
A A A
JAKARTA - Dalam rangka pengarusutamaan kultur Hak Asasi Manusia (HAM) di tengah masyarakat luas, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PB NU) dan Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) bekerja sama dalam melaksanakan pelatihan HAM bagi para mahasiswa dan santri senior.

“Diskusi seperti ini sangat membantu memperluas pemahaman para mahasiswa dan santri senior atas HAM dan akan memperluas wilayah toleransi bagi orang lain yang memiliki agama atau kepercayaan berbeda dari para santri,” ungkap Ketua Lakpesdam PBNU Rumadi Ahmad, dalam siaran pers Senin (12/3/2018).

Dia mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo, Jombang, Jawa Timur. Pelatihan HAM tersebut mengambil tema “Halaqah Islam Ramah HAM: Islam Wa Al-Huquq Al-Insaniyyah Perspektif Hukum dan Aswaja”. HAM adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir, berlaku seumur hidup dan bersifat kodrati sebagai pemberian Tuhan Yang Maha Pencipta. Undang Undang Dasar 45 dan khususnya UU No 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia telah secara jelas menguraikan hak-hak asasi manusia yang dijamin dan dilindungi oleh negara.

Untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya hak asasi manusia di tengah masyarakat, idealnya dapat dimulai dengan pendidikan HAM untuk setiap kalangan. Para santri terlihat antusias berdiskusi mengenai sejarah dan filosofi dasar HAM.

HAM dari sudut pandang hukum nasional dan internasional dan HAM dari sudut pandang Islam dan nilai-nilai NU. Para mahasiswa dan santri didorong untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai kebebasan beragama dan berkepercayaan dari sudut pandang ajaran Islam dan dari sudut pandang HAM, baik yang selaras maupun yang menurut santri tidak mendapatkan titik temu.

Salah satu pendiri FIHRRST Makarim Wibisono mengatakan, kesediaan beberapa perguruan tinggi Islam dan pesantren di Jombang mengirimkan para mahasiswa santri senior untuk mengikuti pelaksanaan pelatihan HAM menjadi bukti bahwa nilai-nilai HAM dan toleransi yang disebarkan oleh Gus Dur yang lahir di Jombang, telah tertanam dengan kuat di masyarakat Jombang.

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-Urwatul Wutsqo (STIT-UW) Jombang, Istibsjaroh sangat mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan Islam ramah HAM ini. Dia berpendapat masih banyak masyarakat yang belum mengerti masalah HAM secara mendetail.
"Kegiatan ini sangat diperlukan untuk memberikan wawasan yang luas tentang HAM untuk mahasiswa dan santri, karena itu perlu diadakan secara reguler," ucapnya.

Pengarusutamaan nilai-nilai HAM termasuk toleransi beragama akan sangat mendukung terwujudnya harapan di mana Indonesia dapat menjadi pelopor dalam mempromosikan Islam yang moderat, yaitu yang utamanya sejalan dengan penghargaan terhadap nilai-nilai hak asasi manusia. Kursus singkat ini diharapkan dapat memberikan khasanah baru terhadap reputasi Islam yang damai, pluralis dan humanis.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7197 seconds (0.1#10.140)