Terima 21 Dubes Uni Eropa, Moeldoko Jamin Stabilitas Ekonomi dan Politik

Senin, 12 Maret 2018 - 19:07 WIB
Terima 21 Dubes Uni...
Terima 21 Dubes Uni Eropa, Moeldoko Jamin Stabilitas Ekonomi dan Politik
A A A
JAKARTA - Investasi dari negara-negara Uni Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Polandia, Denmark, dan Swedia tumbuh pesat di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), negara-negara yang sudah berinvestasi cukup besar menambah angka investasinya. Sementara negara-negara yang dulunya hanya menanamkan modal dalam jumlah kecil, tahun lalu melipatgandakan jumlah investasinya.

Saat ini, foreign direct investment (FDI ) atau investasi langsung luar negeri dari negara-negara Uni Eropa merupakan terbesar kedua di Indonesia. Uni Eropa juga menjadi partner dagang keempat terbesar Indonesia.

Terkait hal ini Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, dalam setiap kesempatan menerima tamu-tamu negara sahabat ia selalu memberikan jaminan keamanan kepada mereka yang berniat berinvestasi di Indonesia.

“Itu saya lakukan sejak masih menjabat Panglima TNI. Kini, sebagai Kepala Staf Kepresidenan, saya memiliki akses yang semakin luas untuk bisa menjamin stabilitas ekonomi dan politik,” kata Moeldoko saat menerima 21 duta besar negara-negara Uni Eropa di ruang rapat utama Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Senin (12/3/2018).

Dalam pertemuan ini, para tamu dipimpin Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend. Tamu lainnya yang hadir yakni Dubes Kroasia Drazen Margeta, Dubes Rumania Valerica Epure, Dubes Bulgaria Sergey Michev, Dubes Slovakia Michal Slivovic, Dubes Irlandia Kyle Michael O'Sullivan, Dubes Swedia Johanna Brismar Skoog, Dubes Belgia Patrick Hermann, Dubes Finlandia Päivi Hiltunen‐Toivio, Dubes Belanda Rob Swartbol, Dubes Inggris Moazzam Malik, dan Dubes Hungaria Judit Pach.

Hadir juga Dubes Yunani Georgios Dogoritis, Dubes Republik Ceko Ivan Hote?*k, Dubes Italia Vittorio Sandalli, Dubes Austria Helene Steinhäusl, dan Dubes Jerman Michael Freiherr von Ungern‐ Sternberg. Kemudian Dubes Perancis Jean‐Charles Berthonnet, Dubes Portugal Rui Fernando Sucena do Carmo, Dubes Spanyol José María Matres Manso, Dubes Denmark Rasmus Abildgaard Krsitensen, dan Kuasa Usaha Kedubes Polandia di Jakarta Igor Kaczmarczyk.

Dengan jaminan stabilitas politik dan ekonomi, Moeldoko mengajak para duta besar dalam naungan Uni Eropa lebih optimistis lagi berinvestasi di Indonesia, membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.

“Kedewasaan politik rakyat Indonesia bisa dilihat dalam pelaksanaan Pilkada DKI lalu. Setelah usai pemilihan gubernur yang sangat gegap gempita, very noisy, semua pihak akhirnya bisa menerima hasil pemilihan kepala daerah,” lanjutnya.

Mantan Wakil Gubernur Lemhanas ini mengungkapkan bahwa istilah tahun politik yang bisa terkesan menakutkan sebaiknya tak banyak dipakai lagi. “Kita sepakat menggunakan istilah bahwa 2018 dan 2019 ini merupakan tahun pesta demokrasi,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Moeldoko menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi memiliki perhatian yang kuat pada pengurangan angka rasio gini atau tingkat ketimpangan ekonomi penduduk Indonesia.

“Presiden Jokowi meletakkan asas keadilan nomor satu dalam paradigma pembangunan. Kalau kita lihat peta, saat ini arah pembangunan bergeser dari semula bertumpu ke Jawa, Sumatera dan Kalimantan, kini bergeser ke timur,” paparnya.

Sejumlah topik juga dibahas. Misalnya komitmen Presiden Jokowi untuk meningkatkan peringkat Ease of Doing Business Indonesia, membangun sumber daya manusia berkualitas, menyederhanakan prosedur izin kerja bagi tenaga kerja asing, memberikan kemudahan izin pendirian bagi perguruan tinggi luar negeri, mendorong revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, percepatan penuntasan negosiasi Indonesia-EU CEPA, hingga masalah hak asasi manusia dan RUU KUHP yang tengah dibahas di parlemen.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend mengapresiasi pertemuan ini, terutama atas berbagai topik yang dijawab dengan gamblang Moeldoko dan jajarannya. Guerend menganggap pertemuan ini berlangsung sangat informatif dan mendekatkan diri pada beberapa isu di Indonesia.

“Kami ingin belajar banyak dari Indonesia, sebagai negara yang kuat dalam demokrasi, serta memiliki toleransi tinggi antar penduduknya,” kata diplomat asal Prancis itu.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1241 seconds (0.1#10.140)