Golkar dan BNN Teken Kerja Sama dalam Penanggulangan Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Badan Advokasi Partai Golkar melakukan audiensi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Heru Wijanarko pada Kamis 8 Maret 2018. Pertemuan ini dipimpin oleh Ketua Delegasi Partai Golkar Muslim Jaya Butar-butar yang juga Wakil Ketua Badan Advokasi Partai Golkar beserta rombongan.
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan sejumlah pembahasan pembahasan dimana Golkar ingin ikut berperan aktif dalam penanggulangan bahaya narkoba. Ada empat poin yang menjadi topik pembahasan yakni pertama, pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bahaya narkoba.
"Kedua, pencegahan bahaya narkoba. Ketiga soal rehabilitasi dan keempat terkait pemberantasan narkoba," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (9/3/2018).
Muslim menuturkan, dalam pertemuan itu dibahas kerja sama yang disepakati dalam bentuk MoU dimana Golkar berperan aktif dalam melakukan rangkaian kegiatan yang bersifat pencegahan, penanggulangan bahaya narkoba yang bersifat preventif.
MoU antara BNN akan dilakukan pada 29 Maret 2018 di sela-sela Konsolidasi Nasional I bidang Hukum dan HAM DPP Partai Golkar seluruh Indonesia dan pelantikan Badan Advokasi Partai Golkar masa periode 2017-2019 yang akan dilantik oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Penandatangan MoU akan dilakukan kepala BNN dengan Ketum Partai Golkar sebagai wujud dan tanggung jawab Golkar dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba," jelasnya.
Muslim melanjutkan, nantinya kader-kader Golkar khususnya dalam bidang hukum di seluruh Indonesia berperan aktif melakukan penyuluhan, penanggulangan, dan sosialisasi bahaya narkoba di Indonesia. "Kita ketahui bersama tingkat penyelundupan narkoba di Indonesia sangat masif akhir-akhir ini menjadi keprihatinan Partai Golkar untuk bisa sama-sama melakukan penanggulangan bahaya narkoba di Indonesia," tuturnya.
Badan Advokasi Partai Golkar mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNN Irjen Pol Heru Wijanarko dan jajarannya yang telah memberikan informasi terkait bagaimana peredaran narkoba begitu masif di Indonesia melalui jaringan pengedar internasional yang memang sangat canggih berbagai modus operandi dilakukan oleh bandar bandar narkoba skala internasional.
"BNN memang tidak dapat sendiri melakukan pemberantasan narkoba perlu melibatkan masyarakat dan partai politik. Golkar satu-satunya menurut BNN yang hendak melakukan kerja sama dalam penanggulangan dan pencegahan bahaya narkoba di Indonesia," tutup Muslim.
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan sejumlah pembahasan pembahasan dimana Golkar ingin ikut berperan aktif dalam penanggulangan bahaya narkoba. Ada empat poin yang menjadi topik pembahasan yakni pertama, pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bahaya narkoba.
"Kedua, pencegahan bahaya narkoba. Ketiga soal rehabilitasi dan keempat terkait pemberantasan narkoba," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (9/3/2018).
Muslim menuturkan, dalam pertemuan itu dibahas kerja sama yang disepakati dalam bentuk MoU dimana Golkar berperan aktif dalam melakukan rangkaian kegiatan yang bersifat pencegahan, penanggulangan bahaya narkoba yang bersifat preventif.
MoU antara BNN akan dilakukan pada 29 Maret 2018 di sela-sela Konsolidasi Nasional I bidang Hukum dan HAM DPP Partai Golkar seluruh Indonesia dan pelantikan Badan Advokasi Partai Golkar masa periode 2017-2019 yang akan dilantik oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Penandatangan MoU akan dilakukan kepala BNN dengan Ketum Partai Golkar sebagai wujud dan tanggung jawab Golkar dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba," jelasnya.
Muslim melanjutkan, nantinya kader-kader Golkar khususnya dalam bidang hukum di seluruh Indonesia berperan aktif melakukan penyuluhan, penanggulangan, dan sosialisasi bahaya narkoba di Indonesia. "Kita ketahui bersama tingkat penyelundupan narkoba di Indonesia sangat masif akhir-akhir ini menjadi keprihatinan Partai Golkar untuk bisa sama-sama melakukan penanggulangan bahaya narkoba di Indonesia," tuturnya.
Badan Advokasi Partai Golkar mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNN Irjen Pol Heru Wijanarko dan jajarannya yang telah memberikan informasi terkait bagaimana peredaran narkoba begitu masif di Indonesia melalui jaringan pengedar internasional yang memang sangat canggih berbagai modus operandi dilakukan oleh bandar bandar narkoba skala internasional.
"BNN memang tidak dapat sendiri melakukan pemberantasan narkoba perlu melibatkan masyarakat dan partai politik. Golkar satu-satunya menurut BNN yang hendak melakukan kerja sama dalam penanggulangan dan pencegahan bahaya narkoba di Indonesia," tutup Muslim.
(kri)