Pengamat Nilai Banyak Calon Alternatif untuk Pilpres 2019
A
A
A
JAKARTA - Selain dua nama yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, sejumlah nama dinilai potensial diajukan menjadi calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) di Pilpres 2019.
Hal tersebut dikatakan oleh pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. Menurutnya, partai politik (parpol) peserta pemilu perlu memunculkan tokoh alternatif.
"Sebetulnya masih banyak calon alternatif, ada Pak Gatot, Rizal Ramli, Tuan Guru Bajang potensial," ujar Hendri dalam Diskusi Polemik Radio MNC Trijaya di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.
Pasalnya kata dia, bila head to head Jokowi-Prabowo kembali terjadi di 2019, maka Jokowi dinilai lebih unggul. Pasalnya, peta politik pendukung Prabowo dan Jokowi sudah jelas.
Hendri menilai, head to head Jokowi-Prabowo tersebut seolah sengaja diciptakan untuk mengamankan petahana. Hal serupa juga dilakukan dengan upaya membendung Jusuf Kalla agar tidak membentuk poros baru dan tetap mendukung petahana.
Karenanya, untuk mengubah peta politik yang mapan tersebut, Hendri mendorong munculnya tokoh alternatif. "Sekali lagi saya katakan masih banyak tokoh alternatif yang bisa dimunculkan," ucap Hendri.
Hal tersebut dikatakan oleh pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. Menurutnya, partai politik (parpol) peserta pemilu perlu memunculkan tokoh alternatif.
"Sebetulnya masih banyak calon alternatif, ada Pak Gatot, Rizal Ramli, Tuan Guru Bajang potensial," ujar Hendri dalam Diskusi Polemik Radio MNC Trijaya di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.
Pasalnya kata dia, bila head to head Jokowi-Prabowo kembali terjadi di 2019, maka Jokowi dinilai lebih unggul. Pasalnya, peta politik pendukung Prabowo dan Jokowi sudah jelas.
Hendri menilai, head to head Jokowi-Prabowo tersebut seolah sengaja diciptakan untuk mengamankan petahana. Hal serupa juga dilakukan dengan upaya membendung Jusuf Kalla agar tidak membentuk poros baru dan tetap mendukung petahana.
Karenanya, untuk mengubah peta politik yang mapan tersebut, Hendri mendorong munculnya tokoh alternatif. "Sekali lagi saya katakan masih banyak tokoh alternatif yang bisa dimunculkan," ucap Hendri.
(maf)