Polri-AFP Kerja Sama Perangi Kejahatan Wisata Seks Anak
A
A
A
SEMARANG - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kepolisian Federal Australia (AFP) bekerja sama untuk memerangi eskploitasi seksual anak lintas negara. Kegiatan itu merupakan komitmen Polri dan AFP untuk meningkatkan kesadaran akan eksploitasi seksual di Indonesia dan Australia yang bertautan dengan lingkungan daring di seluruh dunia dan kejahatan wisata seks anak.
Asisten Komisioner Kepolisian Federal Australia (AFP), Debbie Platz memimpin partisipasi Australia dalam Konferensi Eksploitasi Seksual Anak Lintas Negara yang diselenggarakan di Jakarta Centre for Law Envorcement Cooperation (JCLEC) di Semarang. Kontribusi pada konferensi ini disampaikan oleh Polri, AFP, sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat mengenai keamanan siber, keterlibatan media, dan lingkungan media sosial.
"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih pada Polri atas komitmen mereka untuk membantu memerangi kejahatan sangat keji dimana semakin banyak predator beralih ke kekerasan seksual anak secara online," ujar Asisten Komisioner Platz, Selasa (27/2/2018).
Sementara itu, Kabareskrim Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyampaikan salah satu ancaman paling serius terkait dengan munculnya kejahatan lintas negara di kawasan Asia Pasifik adalah eksploitasi seksual terhadap anak, baik melalui lingkungan dalam jaringan/online di dunia maya maupun melalui turisme seks anak. Dengan kerja sama antar Polri dan AFP diharapkan kejahatan eksploitasi terhadap anak dapat diatasi.
"Selain itu untuk melindungi anak-anak di Indonesia pada khususnya dan anak-anak di dunia pada umumnya, kita perlu meningkatkan kerja sama dengan lembaga atau instansi pemerintah terkait dan masyarakat secara luas. Kami memahami bahwa situasi saat ini menunjukkan tren predator seksual yang memangsa anak-anak," ujar Ari Dono.
Menurutnya, Polri berkomitmen untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk melindungi anak-anak di Indonesia dan seluruh dunia dari eksploitasi seksual. Polri akan secara aktif melaksanakan semua opsi yang ada untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap anak.
"Senior Polri dan AFP tahun lalu, kami memutuskan untuk meningkatkan kesadaran mengenai permasalahan perlindungan anak di Indonesia. Hal ini kami lakukan tidak hanya untuk memberikan solusi dari kepolisian dalam hal perlindungan anak tetapi juga untuk melibatkan institusi-institusi lain yaitu organisasi nonpemerintah seperti ECPAT dan juga peran serta sosial media seperti 'Twitter' dalam membantu memerangi eksploitasi anak," pungkasnya.
Asisten Komisioner Kepolisian Federal Australia (AFP), Debbie Platz memimpin partisipasi Australia dalam Konferensi Eksploitasi Seksual Anak Lintas Negara yang diselenggarakan di Jakarta Centre for Law Envorcement Cooperation (JCLEC) di Semarang. Kontribusi pada konferensi ini disampaikan oleh Polri, AFP, sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat mengenai keamanan siber, keterlibatan media, dan lingkungan media sosial.
"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih pada Polri atas komitmen mereka untuk membantu memerangi kejahatan sangat keji dimana semakin banyak predator beralih ke kekerasan seksual anak secara online," ujar Asisten Komisioner Platz, Selasa (27/2/2018).
Sementara itu, Kabareskrim Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyampaikan salah satu ancaman paling serius terkait dengan munculnya kejahatan lintas negara di kawasan Asia Pasifik adalah eksploitasi seksual terhadap anak, baik melalui lingkungan dalam jaringan/online di dunia maya maupun melalui turisme seks anak. Dengan kerja sama antar Polri dan AFP diharapkan kejahatan eksploitasi terhadap anak dapat diatasi.
"Selain itu untuk melindungi anak-anak di Indonesia pada khususnya dan anak-anak di dunia pada umumnya, kita perlu meningkatkan kerja sama dengan lembaga atau instansi pemerintah terkait dan masyarakat secara luas. Kami memahami bahwa situasi saat ini menunjukkan tren predator seksual yang memangsa anak-anak," ujar Ari Dono.
Menurutnya, Polri berkomitmen untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk melindungi anak-anak di Indonesia dan seluruh dunia dari eksploitasi seksual. Polri akan secara aktif melaksanakan semua opsi yang ada untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap anak.
"Senior Polri dan AFP tahun lalu, kami memutuskan untuk meningkatkan kesadaran mengenai permasalahan perlindungan anak di Indonesia. Hal ini kami lakukan tidak hanya untuk memberikan solusi dari kepolisian dalam hal perlindungan anak tetapi juga untuk melibatkan institusi-institusi lain yaitu organisasi nonpemerintah seperti ECPAT dan juga peran serta sosial media seperti 'Twitter' dalam membantu memerangi eksploitasi anak," pungkasnya.
(kri)