Menhan Dorong Swasta Ikut Berkiprah di Industri Pertahanan Dunia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mendorong Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) berkiprah di kancah internasional.
Sebagai produsen alat pertahanan, Pinhantanas diminta membantu pemerintah. "Pinhantanas harus mampu mendukung pemerintah dengan membuktikan kepada dunia bahwa kita telah mampu untuk mandiri dan menjadi produsen alutsista yang berkiprah di kancah internasional," tutur Ryamizard dalam acara Rapat Umum Anggota Luar Biasa (RUALB) Pinhantanas di Energy Building, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).
Ryamizard juga meminta Pinhantanas menunjukkan dunia kepada bahwa produk alutsista TNI memiliki kualitas dan performa yang andal.
"Prima dalam memperkuat sistem pertahanan negara Indonesia," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini.
Dia mengatakan, pada akhirnya kemandirian industri pertahanan Indonesia akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
Ryamizard mengatakan, saat ini pemerintah juga membutuhkan teknologi untuk menghadapi sejumlah ancaman. Seperti terorisme dan perang terhadap narkoba.
"Ancaman nyata yang saat ini perlu perhatian serius adalah terorisme, (perang-red) cyber dan narkoba," katanya.
Sebagai produsen alat pertahanan, Pinhantanas diminta membantu pemerintah. "Pinhantanas harus mampu mendukung pemerintah dengan membuktikan kepada dunia bahwa kita telah mampu untuk mandiri dan menjadi produsen alutsista yang berkiprah di kancah internasional," tutur Ryamizard dalam acara Rapat Umum Anggota Luar Biasa (RUALB) Pinhantanas di Energy Building, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).
Ryamizard juga meminta Pinhantanas menunjukkan dunia kepada bahwa produk alutsista TNI memiliki kualitas dan performa yang andal.
"Prima dalam memperkuat sistem pertahanan negara Indonesia," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini.
Dia mengatakan, pada akhirnya kemandirian industri pertahanan Indonesia akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
Ryamizard mengatakan, saat ini pemerintah juga membutuhkan teknologi untuk menghadapi sejumlah ancaman. Seperti terorisme dan perang terhadap narkoba.
"Ancaman nyata yang saat ini perlu perhatian serius adalah terorisme, (perang-red) cyber dan narkoba," katanya.
(dam)