Harapan Pengamat untuk Empat Parpol Baru Peserta Pemilu
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 14 partai politik telah ditetapkan menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Empat di antaranya adalah partai politik (parpol) pendatang baru, yakni Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Berkarya, dan Partai Garuda.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno berharap parpol baru memiliki semangat kebaruan yang berbeda dengan parpol lama. Menurut dia, kebaruan itu menyangkut politik yang tidak melulu merebut kekuasaan.
"Dalam wujud yang paling sempurna, politik adalah kebaikan bersama untuk mengabdi dan menata bangsa demi tercapainya kehidupan rakyat yang sejehtera," tutur Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (19/2/2018). (Baca juga: Perindo Resmi Nomor Urut 9, HT: Kita Semua Harus All Out )
Kebaruan politik berikutnya, kata dia, partai-partai baru harus menunjukkan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi yang bukan hanya retorika. Hal tersebut dikatakannya perlu ditekankan karena kasus korupsi di negeri ini hampir selalu melibatkan kader-kader partai.
Selain itu, lanjut Adi, parpol baru harus merepresentasikan dirinya sebagai alat ukur kepentingan rakyat.Dia mengatakan, selama ini partai lebih menjelma sebagai event organizer yang hanya menyapa rakyat menjelang pemilu. "Akibatnya, partai dan rakyat yang diwakili cukup bergitu berjarak. Bahkan dalam banyak hal banyak rakyat yang alergi terhadap partai," ucapnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno berharap parpol baru memiliki semangat kebaruan yang berbeda dengan parpol lama. Menurut dia, kebaruan itu menyangkut politik yang tidak melulu merebut kekuasaan.
"Dalam wujud yang paling sempurna, politik adalah kebaikan bersama untuk mengabdi dan menata bangsa demi tercapainya kehidupan rakyat yang sejehtera," tutur Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (19/2/2018). (Baca juga: Perindo Resmi Nomor Urut 9, HT: Kita Semua Harus All Out )
Kebaruan politik berikutnya, kata dia, partai-partai baru harus menunjukkan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi yang bukan hanya retorika. Hal tersebut dikatakannya perlu ditekankan karena kasus korupsi di negeri ini hampir selalu melibatkan kader-kader partai.
Selain itu, lanjut Adi, parpol baru harus merepresentasikan dirinya sebagai alat ukur kepentingan rakyat.Dia mengatakan, selama ini partai lebih menjelma sebagai event organizer yang hanya menyapa rakyat menjelang pemilu. "Akibatnya, partai dan rakyat yang diwakili cukup bergitu berjarak. Bahkan dalam banyak hal banyak rakyat yang alergi terhadap partai," ucapnya.
(dam)