Semua Legislator PKS Diminta Hayati Tiga Garis Perjuangan
A
A
A
JAKARTA - Semua anggota legislatif (Aleg) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diminta paham, menghayati, dan membumikan tiga garis perjuangan dalam setiap sikap dan kebijakan politiknya. Adapun tiga garis perjuangan itu pro kerakyatan, pro keummatan, dan pro pengokohan nasionalisme Indonesia.
"Setiap Aleg PKS di semua tingkat harus paham, menghayati, dan membumikan tiga pro ini dalam setiap sikap dan kebijakan politiknya. Tidak boleh kebijakan Fraksi PKS keluar dari tiga koridor ini," ujar Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini yang menjadi Ketua Aleg PKS Nasional, Rabu (14/2/2018).
Sedangkan konkritnya, kata Jazuli, Aleg PKS harus terus hadir di tengah-tengah rakyat, memahami kebutuhan rakyat, selami kesulitan dan penderitaan rakyat, serta berempati dengan permasalahan rakyat. Maka, Aleg PKS diharapkan akan pro pakyat.
Fraksi PKS seluruh Indonesia juga telah menghadirkan terobosan Hari Aspirasi Rakyat agar seluruh rakyat semakin mudah menemui dan menyampaikan aspirasinya kepada Aleg PKS.
"Di tengah ekonomi rakyat yang sulit, Fraksi PKS tegas berpihak pada rakyat dengan menolak dan mengkritisi kebijakan penaikan harga-harga kebutuhan pokok, tarif listrik, bahan bakar, dan lain-lain. Kita juga kritisi berbagai kebijakan impor seperti impor beras, garam, kedelai, dan lainnya yang jelas merugikan petani," tutur anggota Komisi I DPR ini.
Tidak hanya besikap, Fraksi PKS DPR juga menginisiasi RUU Pro Rakyat. Salah satunya, Fraksi PKS merupakan inisiator tunggal RUU Kewirausahaan yang diharapkan menjadi solusi pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi rakyat.
Sementara pro keummatan, kata Jazuli, dilakukan dengan cara selalu dekat dan menjaga silaturahim dengan kiai, ulama, habaib, dan tokoh-tokoh agama agar setiap langkah dan kebijakan Fraksi PKS tidak menyimpang dari nilai-nilai agama dan aspirasi umat. Serta selalu terdepan dalam merespons isu-isu keummatan.
"Maka sikap Fraksi PKS tegas menolak perzinahan, perilaku LGBT, peradaran miras secara bebas, dan bahaya narkoba karena bukan saja bertentangan dengan nilai-nilai agama, akhlak, lebih dari itu merusak masa depan generasi bangsa," imbuhnya.
Dia menambahkan, Fraksi PKS juga selalu terdepan dalam memperjuangkan legislasi yang mengatur masalah umat dengan keberpihakan yang kuat pada kepentingan umat seperti UU Pornografi, UU Perbankan Syariah, UU Zakat, UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan UU Pengelolaan Dana Haji, termasuk RUU Pendidikan Pesantren, RUU KUHP, RUU Pelarangan Minuman Beralkohol.
Di setiap daerah Aleg PKS DPRD juga aktif melahirkan sejumlah peraturan daerah yang menumbuhkan semagat keberagamaan. Terakhir, pro nasionalisme Indonesia diwujudkan Aleg PKS dengan menjaga Pancasila sebagai nilai identitas dan karakter serta kepribadian bangsa.
"Apa karakter bangsa Indonesia? Pancasila. Bangsa Indonesia itu bertuhan, beragama, berakhlak. Bangsa Indonesia juga menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab. Bersatu dan bersaudar. Mengedepankan musyawarah dan berlaku adil kepada seluruh rakyatnya," paparnya.
Dikatakannya, Fraksi PKS menjadi yang terdepan untuk mengcounter jika ada yang ingin menjadikan Indonesia atheis atau anti agama, bebas berbuat semuanya tanpa mengindahkan nilai dan etika, serta menjadikan Indonesia menjadi negara liberal bebas tanpa batas dan aturan. Maka itu, perilaku LGBT, miras dan narkoba ditolak, karena bukan karakter dan pasti bertentangan dengan identitas bangsa Indonesia.
"Ini lah komitmen dan garis perjuangan kami. Mohon doa dan dukungan semoga kami istiqomah dan meraih kemenangan besar pada pilkada dan pemilu mendatang," pungkasnya. Adapun rapat Pleno Fraksi PKS DPR dan DPRD diikuti 1.000 orang.
"Setiap Aleg PKS di semua tingkat harus paham, menghayati, dan membumikan tiga pro ini dalam setiap sikap dan kebijakan politiknya. Tidak boleh kebijakan Fraksi PKS keluar dari tiga koridor ini," ujar Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini yang menjadi Ketua Aleg PKS Nasional, Rabu (14/2/2018).
Sedangkan konkritnya, kata Jazuli, Aleg PKS harus terus hadir di tengah-tengah rakyat, memahami kebutuhan rakyat, selami kesulitan dan penderitaan rakyat, serta berempati dengan permasalahan rakyat. Maka, Aleg PKS diharapkan akan pro pakyat.
Fraksi PKS seluruh Indonesia juga telah menghadirkan terobosan Hari Aspirasi Rakyat agar seluruh rakyat semakin mudah menemui dan menyampaikan aspirasinya kepada Aleg PKS.
"Di tengah ekonomi rakyat yang sulit, Fraksi PKS tegas berpihak pada rakyat dengan menolak dan mengkritisi kebijakan penaikan harga-harga kebutuhan pokok, tarif listrik, bahan bakar, dan lain-lain. Kita juga kritisi berbagai kebijakan impor seperti impor beras, garam, kedelai, dan lainnya yang jelas merugikan petani," tutur anggota Komisi I DPR ini.
Tidak hanya besikap, Fraksi PKS DPR juga menginisiasi RUU Pro Rakyat. Salah satunya, Fraksi PKS merupakan inisiator tunggal RUU Kewirausahaan yang diharapkan menjadi solusi pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi rakyat.
Sementara pro keummatan, kata Jazuli, dilakukan dengan cara selalu dekat dan menjaga silaturahim dengan kiai, ulama, habaib, dan tokoh-tokoh agama agar setiap langkah dan kebijakan Fraksi PKS tidak menyimpang dari nilai-nilai agama dan aspirasi umat. Serta selalu terdepan dalam merespons isu-isu keummatan.
"Maka sikap Fraksi PKS tegas menolak perzinahan, perilaku LGBT, peradaran miras secara bebas, dan bahaya narkoba karena bukan saja bertentangan dengan nilai-nilai agama, akhlak, lebih dari itu merusak masa depan generasi bangsa," imbuhnya.
Dia menambahkan, Fraksi PKS juga selalu terdepan dalam memperjuangkan legislasi yang mengatur masalah umat dengan keberpihakan yang kuat pada kepentingan umat seperti UU Pornografi, UU Perbankan Syariah, UU Zakat, UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan UU Pengelolaan Dana Haji, termasuk RUU Pendidikan Pesantren, RUU KUHP, RUU Pelarangan Minuman Beralkohol.
Di setiap daerah Aleg PKS DPRD juga aktif melahirkan sejumlah peraturan daerah yang menumbuhkan semagat keberagamaan. Terakhir, pro nasionalisme Indonesia diwujudkan Aleg PKS dengan menjaga Pancasila sebagai nilai identitas dan karakter serta kepribadian bangsa.
"Apa karakter bangsa Indonesia? Pancasila. Bangsa Indonesia itu bertuhan, beragama, berakhlak. Bangsa Indonesia juga menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab. Bersatu dan bersaudar. Mengedepankan musyawarah dan berlaku adil kepada seluruh rakyatnya," paparnya.
Dikatakannya, Fraksi PKS menjadi yang terdepan untuk mengcounter jika ada yang ingin menjadikan Indonesia atheis atau anti agama, bebas berbuat semuanya tanpa mengindahkan nilai dan etika, serta menjadikan Indonesia menjadi negara liberal bebas tanpa batas dan aturan. Maka itu, perilaku LGBT, miras dan narkoba ditolak, karena bukan karakter dan pasti bertentangan dengan identitas bangsa Indonesia.
"Ini lah komitmen dan garis perjuangan kami. Mohon doa dan dukungan semoga kami istiqomah dan meraih kemenangan besar pada pilkada dan pemilu mendatang," pungkasnya. Adapun rapat Pleno Fraksi PKS DPR dan DPRD diikuti 1.000 orang.
(kri)