Draf Revisi KUHP Dinilai Ancam Kebebasan Berekspresi

Minggu, 11 Februari 2018 - 15:19 WIB
Draf Revisi KUHP Dinilai...
Draf Revisi KUHP Dinilai Ancam Kebebasan Berekspresi
A A A
JAKARTA - Draf revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dinilai mengancam kebebasan berekspresi dan memberangus proses berdemokrasi. Indikasinya, masuknya pasal penghinaan presiden dalam draf revisi KUHP.

"RKUHP mengancam kebebasan berekspresi dan memberangus proses berdemokrasi," ujar Perwakilan Aliansi Nasional Reformasi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang juga sebagai Direktur Pelaksana Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), Erasmus Napitupulu di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2018).

Dia mengatakan, kembalinya pasal penghinaan presiden yang merupakan salah satu monumen penjajah kolonial adalah bukti revisi KUHP bertentangan dengan konstitusi. Lanjut dia, ketentuan lain juga menyumbang iklim ketakutan untuk berdemokrasi seperti pasal-pasal pidana yang dapat menjerat kritik terhadap pejabat, lembaga negara dan pemerintah yang sah, serta larangan mengkritik pengadilan.

"Belum lagi diperburuk dengan ancaman pidana yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk membunuh kebebasan berekspresi dan memberangus proses demokrasi," paparnya.

Adapun mereka yang terlibat dalam Aliansi Nasional Reformasi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana selain ICJR di antaranya Elsam, YLBHI, ICW, PSHK, LeIP, AJI Indonesia, KontraS, Imparsial.
(kri)
Berita Terkait
Pasal Penghinaan Presiden...
Pasal Penghinaan Presiden Tetap di RKUHP, Jadi Delik Aduan
Soal Pasal Penghinaan...
Soal Pasal Penghinaan Presiden, KH Cholil Nafis: Jangan Menjadikannya Antikritik
Gerindra Usul Pasal...
Gerindra Usul Pasal Penghinaan Presiden Dialihkan ke Perdata Bukan Pidana
Polemik RUU KUHP, Pasal...
Polemik RUU KUHP, Pasal Penghinaan Presiden Dinilai Berpotensi Bikin Gaduh
Pasal Pidana Bagi Penghina...
Pasal Pidana Bagi Penghina Presiden di RUU KUHP untuk Menjaga Kehormatan
Pasal Penghinaan Presiden...
Pasal Penghinaan Presiden Dihidupkan Kembali, Komisi III DPR Masih Tunggu Draf
Berita Terkini
Wacana Kirim Anak Nakal...
Wacana Kirim Anak Nakal ke Barak Militer Jadi Kebijakan Nasional, JPPI: Ciptakan Generasi Patuh Buta
56 menit yang lalu
Siapa Jenderal Agus...
Siapa Jenderal Agus Subiyanto? Panglima TNI yang Disorot karena Anulir Mutasi 7 Perwira Tinggi
1 jam yang lalu
Polemik Pembinaan Siswa...
Polemik Pembinaan Siswa di Barak, Komisi X DPR: Harus Dikawal Agar Tetap Edukatif
2 jam yang lalu
Dedi Mulyadi Bina Siswa...
Dedi Mulyadi Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institute: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
2 jam yang lalu
Penyidik KPK Rossa Purbo...
Penyidik KPK Rossa Purbo Sebut Hasto Talangi Rp400 Juta PAW Harun Masiku
2 jam yang lalu
Revitalisasi Paradigma...
Revitalisasi Paradigma Trilogi Kerukunan untuk Kebutuhan Umat Saat ini
2 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved