Kapolri Sebut Kiai Ma'ruf Saksi Hidup yang Mendengar Pidatonya
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku kehadirannya ke kantor PBNU untuk memberikan klarifikasi tentang konteks pidatonya yang dianggap menyinggung Ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah.
Menurut Tito, klarifikasi tersebut sudah disampaikan kepada 14 Pimpinan Ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
"Kemudian juga Kiai Ma'ruf Amin tadi saya ketemu, beliau adalah saksi yang mengundang dan mendengar sambutan saya, saya pikir beliau sudah menyampaikan kepada media kemudian saya memberikan klarifikasi seperti itu," kata Tito di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Tito menegaskan, konteks pidato yang disampaikannya itu terjadi setahun yang lalu tepatnya 2017. Namun yang menjadi pertanyaan dirinya pidato tersebut baru muncul sekarang dan dipotong. Sehingga hal tersebut perlu disampaikan kepada LPOI.
Tito mengklaim para pimpinan ormas yang tergabung dalam LPOI bisa memahami tentang konteks pidato yang disampaikannya tersebut. Menurut dia, tidak pernah ada niat Kapolri dan institusi polri membangun hubungan di luar NU dan Muhammadiyah.
"Polri sangat berkepentingan untuk membangun hubungan baik dengan ormas-ormas manapun sepanjang itu satu visi artinya untuk menegakkan NKRI dan Pancasila itu," ujarnya.
Menurut Tito, klarifikasi tersebut sudah disampaikan kepada 14 Pimpinan Ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
"Kemudian juga Kiai Ma'ruf Amin tadi saya ketemu, beliau adalah saksi yang mengundang dan mendengar sambutan saya, saya pikir beliau sudah menyampaikan kepada media kemudian saya memberikan klarifikasi seperti itu," kata Tito di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Tito menegaskan, konteks pidato yang disampaikannya itu terjadi setahun yang lalu tepatnya 2017. Namun yang menjadi pertanyaan dirinya pidato tersebut baru muncul sekarang dan dipotong. Sehingga hal tersebut perlu disampaikan kepada LPOI.
Tito mengklaim para pimpinan ormas yang tergabung dalam LPOI bisa memahami tentang konteks pidato yang disampaikannya tersebut. Menurut dia, tidak pernah ada niat Kapolri dan institusi polri membangun hubungan di luar NU dan Muhammadiyah.
"Polri sangat berkepentingan untuk membangun hubungan baik dengan ormas-ormas manapun sepanjang itu satu visi artinya untuk menegakkan NKRI dan Pancasila itu," ujarnya.
(maf)