Unggah Pantun Ormas Radikal, Akun Instagram Humas Polri Diserbu Netizen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akun media sosial Instagram Divisi Humas Polri , @divisihumaspolri ramai 'disatroni' netizen. Mereka ramai mengomentari konten yang diunggah akun resmi humas Kepolisian itu terkait organisasi kemasyarakatan (ormas) radikal.
(Baca juga : Bidik Kebutuhan Polisi, Ford Buat Ranger dan Everest Antipeluru )
Divisi Humas Polri mengunggah konten gambar yang berisikan pantun baru-baru ini. Hingga kini telah dibanjiri hampir 2.000 komentar dan mendapat lebih dari 15.000 like. “Jalan-jalan ke kota Kendal, jangan lupa makan roti, jangan ada ormas radikal, karena NKRI harga mati @herman_hadi_basuki,” tulis @divisihumaspolri dikutip Selasa (15/12/2020). (Baca juga: Polri Sebut Habib Rizieq Ditahan Bukan Karena Kerumunan tapi Penghasutan)
Sontak saja pantun tersebut mengundang beragam komentar netizen, kontras dengan postingan lainnya. Tak sedikit yang menghubung-hubungkan pantun itu dengan insiden tewasnya enam Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak Polisi Senin (7/12). “Yang radikal yang udah ditembak mati di KM 50 ya pak? Gassss,” komentar akun @dani.7caniago. (Baca juga: Minta Presiden Segera Bentuk TGPF, Fadli Zon: Ucapan Belasungkawa pun Tidak Ada)
“Yang radikal yang mana? Yang nembak 6 orang yang dibilang lagi nguntit?,” ujar akun @muhammadnurisadha.
Bahkan ramai dari mereka yang membuat pantun tandingan. “Jalan-jalan ke kota Kendal, jangan lupa makan roti, itu enam orang pengawal, kenapa kau tembak mati?,” tulis akun @hrbi.id. (Baca juga: Bertugas Intai FPI dan Habib Rizieq, Polisi: Tim Tak Dilengkapi Borgol)
Seperti diketahui, insiden penembakan yang menewaskan enam pengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tengah menjadi sorotan. Termasuk perihal perbedaan keterangan kronologis antara pernyataan pihak Kepolisian dan FPI.
Hingga kini pendalaman kasus terus dilakukan. Pada Senin (14/11) dini hari Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi penembakan enam anggota laskar FPI di empat titik wilayah Karawang, dimulai dari Bundaran Hotel Novotel, Jembatan Badami, Tol Jakarta-Cikampek KM 50 dan KM 51. Djairan
(Baca juga : Hati-hati Pembajakan Kode Rahasia, Uang di Rekening Bisa Ludes )
(Baca juga : Bidik Kebutuhan Polisi, Ford Buat Ranger dan Everest Antipeluru )
Divisi Humas Polri mengunggah konten gambar yang berisikan pantun baru-baru ini. Hingga kini telah dibanjiri hampir 2.000 komentar dan mendapat lebih dari 15.000 like. “Jalan-jalan ke kota Kendal, jangan lupa makan roti, jangan ada ormas radikal, karena NKRI harga mati @herman_hadi_basuki,” tulis @divisihumaspolri dikutip Selasa (15/12/2020). (Baca juga: Polri Sebut Habib Rizieq Ditahan Bukan Karena Kerumunan tapi Penghasutan)
Sontak saja pantun tersebut mengundang beragam komentar netizen, kontras dengan postingan lainnya. Tak sedikit yang menghubung-hubungkan pantun itu dengan insiden tewasnya enam Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak Polisi Senin (7/12). “Yang radikal yang udah ditembak mati di KM 50 ya pak? Gassss,” komentar akun @dani.7caniago. (Baca juga: Minta Presiden Segera Bentuk TGPF, Fadli Zon: Ucapan Belasungkawa pun Tidak Ada)
“Yang radikal yang mana? Yang nembak 6 orang yang dibilang lagi nguntit?,” ujar akun @muhammadnurisadha.
Bahkan ramai dari mereka yang membuat pantun tandingan. “Jalan-jalan ke kota Kendal, jangan lupa makan roti, itu enam orang pengawal, kenapa kau tembak mati?,” tulis akun @hrbi.id. (Baca juga: Bertugas Intai FPI dan Habib Rizieq, Polisi: Tim Tak Dilengkapi Borgol)
Seperti diketahui, insiden penembakan yang menewaskan enam pengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tengah menjadi sorotan. Termasuk perihal perbedaan keterangan kronologis antara pernyataan pihak Kepolisian dan FPI.
Hingga kini pendalaman kasus terus dilakukan. Pada Senin (14/11) dini hari Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi penembakan enam anggota laskar FPI di empat titik wilayah Karawang, dimulai dari Bundaran Hotel Novotel, Jembatan Badami, Tol Jakarta-Cikampek KM 50 dan KM 51. Djairan
(Baca juga : Hati-hati Pembajakan Kode Rahasia, Uang di Rekening Bisa Ludes )
(cip)