Pemberdayaan Perempuan Dinilai Bisa Perkuat Toleransi dan Perdamaian

Senin, 29 Januari 2018 - 17:04 WIB
Pemberdayaan Perempuan Dinilai Bisa Perkuat Toleransi dan Perdamaian
Pemberdayaan Perempuan Dinilai Bisa Perkuat Toleransi dan Perdamaian
A A A
JAKARTA - Wahid Foundation merilis hasil survei mengenai peran dan kontribusi kalangan perempuan muslim di Indonesia. Salah satu hasil survei menunjukkan tingkat kekuasaan atau otonomi perempuan dalam mengambil keputusan hidup.

Direktur Wahid Foundation, Zannuba Arrifah Chafsoh Wahid atau Yenny Wahid menjelaskan survei nasional ini juga untuk mengetahui bagaimana konsepsi kesetaraan gender dari persepsi perempuan muslim di Idonesia.

"Berdasarkan hasil survei, 14,9% perempuan mendukung pandangan dan sikap progresif tentang gender dan 8,6% perempuan mendukung pandangan dan sikap yang pro keadilan gender," ungkap Yenny dalam sambutannya, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Senin (29/1/2018).

Yenny melanjutkan, hasil survei juga menunjukkan tingkat otonomi perempuan untuk mengambil keputusan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Dalam hal ini, perempuan meraih poin 53,3% masih kalah dari laki-laki dengan angka 80,2%.

"Ini menunjukkan jika upaya pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan agenda strategis dalam upaya penguatan toleransi dan perdamaian di kalangan perempuan," ucap putri mantan Presiden almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Survei didukung oleh UN Woman serta Wahid Foundation dan dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) sebagai bagian dari program Perempuan Berdaya, dan Komunitas Damai.

Survei ini dilaksanakan pada Oktober 2017 dengan melibatkan 1.500 responden laki-laki dan perempuan masing-masing 50% di 34 provinsi di Indonesia.

Teknik survei dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error dam asumsi simple random sampling lebih kurang 2.6% pada tingkat kepercayaan 95%. Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Setiap pewawancara ditugaskan melakukan wawancara terhadap 10 responden di satu desa.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7646 seconds (0.1#10.140)